Analisis Bivariat HASIL PENELITIAN

4.5. Analisis Bivariat

Untuk mengetahui keterkaitan antara variabel karakteristik individu terhadap kinerja Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSUP H. Adam Malik Medan, dilakukan uji bivariat uji Chi square dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.8. Hubungan Karakteristik Individu dengan Kinerja di RSUP H. Adam Malik Medan Jumlah Tempat Praktik Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n 2 tempat 2 3.8 1 2.9 0.0 3 5.8 3 tempat 4 7,7 27 51,9 0.0 31 59.6 0.000 3 tempat 0.0 13 25.0 5 9.6 18 34,6 Jumlah 6 11.5 41 78.8 5 9.6 52 100.0 Umur Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n 29-56 tahun 6 11.5 38 73.0 2 3.8 46 88.5 0.002 57-65 tahun 0.0 3 5.8 3 5.8 6 11.5 Jumlah 6 11.5 41 78.8 13 9.6 52 100.0 Lama Kerja Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n 7 tahun 1 1.9 22 42.3 5 9.6 28 53.8 0.022 ≥ 7 tahun 5 9.6 19 38.5 0.0 24 46.2 Jumlah 6 11.5 41 78.8 5 9.6 52 100.0 Jenis Kelamin Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n Laki-laki 6 11.5 38 71.3 3 5.8 47 90.4 0.045 Perempuan 0.0 3 5.8 2 3.8 5 9.6 Jumlah 6 11.5 20 50.0 13 9.6 52 100.0 Universitas Sumatera Utara Hasil tabulasi silang antara jumlah tempat praktik dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 51,9 yang mempunyai 3 jumlah tempat praktik mempunyai kinerja pada kategori sedang. Responden yang mempunyai lebih dari 3 jumlah tempat praktik cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang juga, sebaliknya responden yang mempunyai 2 jumlah tempat praktik cenderung kinerja pada kategori baik. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa jumlah tempat praktik berhubungan dengan kinerja, di mana diperoleh nilai “significant”=0.000. Hasil tabulasi silang antara umur dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 71,3 yang berumur 29-56 tahun mempunyai kinerja pada kategori sedang, sebaliknya responden yang berumur 57-65 tahun cenderung mempunyai kinerja pada kategori rendah dan sedang. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa umur berhubungan dengan kinerja, dimana diperoleh nilai “significant” sebesar 0.002 Hasil tabulasi silang antara lama kerja dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 42,3 yang lama kerjanya dibawah rata-rata 7 tahun mempunyai kinerja pada kategori sedang dan rendah, sebaliknya responden yang lama kerjanya di atas rata-rata atau sama dengan ≥ 7 tahun cenderung mempunyai kinerja pada kategori baik dan sedang. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa umur berhubungan dengan kinerja, dimana diperoleh nilai “significant” sebesar 0.022. Hasil tabulasi silang antara jenis kelamin dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 71,3 yang jenis kelamin laki-laki mempunyai kinerja Universitas Sumatera Utara pada kategori sedang dan baik, sebaliknya responden yang berjenis kelamin perempuan cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan baik. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa umur berhubungan dengan kinerja, dimana diperoleh nilai “significant”=0.045. Peneliti menganalisis hubungan antara variabel karakteristik organisasi terhadap kinerja Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan di RSUP H. Adam Malik Medan, dilakukan uji bivariat dengan hasil sebagai berikut. Tabel 4.9. Hubungan Karakteristik Organisasi dengan Kinerja di RSUP H. Adam Malik Medan Pengawasan Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n Sesuai 5 9.6 11 21.1 0.0 16 30.8 0.006 Tidak Sesuai 1 1.9 30 57.7 5 9.6 36 69.2 Jumlah 6 11.5 41 78.8 5 9.6 52 100.0 Sarana Pelayanan Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n Sesuai 6 11.5 18 34.6 0.0 24 46.2 0.003 Tidak Sesuai 0.0 23 44.2 5 5.9 28 53.8 Jumlah 6 11.5 41 78.8 5 5.9 52 100.0 Imbalan Kinerja Total p Baik Sedang Rendah n n n n Cukup 5 9.6 12 23.1 0.0 17 32.7 0.008 Tidak Cukup 1 1.9 29 55.7 5 9.6 35 67.3 Jumlah 7 17.5 20 78.8 13 9.6 52 100.0 Universitas Sumatera Utara Hasil tabulasi silang antara pengawasan dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 21,2 yang menyatakan pengawasan pada kategori sesuai cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan baik, sebaliknya responden yang menyatakan pengawasan tidak sesuai cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa pengawasan berhubungan dengan kinerja, dimana diperoleh nilai “significant”=0.006. Hasil tabulasi silang antara sarana pelayanan dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 34,6 yang menyatakan sarana pelayanan pada kategori sesuai cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan baik, sebaliknya responden yang menyatakan sarana pelayanan tidak sesuai cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa sarana pelayanan berhubungan dengan kinerja, dimana diperoleh nilai “significant”=0.003. Hasil tabulasi silang antara imbalan dengan kinerja diketahui bahwa sebagian besar responden 23,1 yang menyatakan imbalan pada kategori cukup cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan baik, sebaliknya responden yang menyatakan imbalan tidak cukup cenderung mempunyai kinerja pada kategori sedang dan rendah. Berdasarkan hasil uji statistik dibuktikan bahwa imbalan berhubungan dengan kinerja, dimana diperoleh nilai “significant”=0.008. Universitas Sumatera Utara

4.6. Analisis Multivariat