2.4.4.1. Sumber Cadmium, Sifat, dan Penggunaannya
Kadmium Cd adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap, tidak larut dalam basa, tahan terhadap tekanan, mudah bereaksi, serta menghasilkan
kadium bila dipanaskan. Titik leleh Cd sebesar 321 ºC, sedangkan titik didihnya sebesar 767 ºC.
Kadmium Cd terdapat pada kerak bumi bersama seng Zn. Kadmium Cd yang terdapat di dalam lingkungan pada kadar rendah berasal dari kegiatan
penambangan seng Zn, Plubum Pb, kobalt Co, serta kuprum Cu. Sementara dalam kadar tinggi, kadmium berasal dari hasil sampingan dan emisi industri.
Kadmium Cd merupakan logam yang sangat penting dan banyak kegunaannya di bidang industri, khususnya untuk electroplating pelapisan elektrik
serta galvanisasi karena Cd memiliki keistimewaan non korosif. Cd banyak digunakan dalam pembuatan alloy, dan digunakan pula sebagai pigmen warna cat,
keramik, plastik, stabilizer plastik, katode untuk Ni-Cd pada baterai, bahan fotografi, pembuatan tabung TV, karet, sabun, kembang api, percetakan tekstil, dan pigmen
tekstil untuk gelas dan e-mail gigi. Menurut Widowati 2008, pemanfaatan persenyawaan Cd meliputi:
1. Senyawa CdS dan CdSes yang banyak digunakan sebagai zat warna. 2. Senyawa Cd sulfat CdSO
4
yang digunakan dalam industri baterai yang berfungsi sebagai pembuatan sel wseton karena memiliki potensial voltase stabil,
yaitu 1,0186 volt. 3. Senyawa Cd-Bromida CdBr dan Cd-ionida CdI
2
yang digunakan untuk fotografi.
Universitas Sumatera Utara
4. Senyawa dietil-Cd {C
2
H
5 2
Cd} yang digunakan untuk pembuatan tetraetil-Pb. 5. Senyawa Cd-stearat untuk perindustrian manufaktur polyvinilkhlorida PVC
sebagai bahan untuk stabilizer. Selain itu banyak digunakan dalam industri-industri ringan, seperti pada proses
pengolahan roti, pengolahan ikan, pengolahan minuman, industri tekstil dan lain-lain, banyak dilibatkan senyawa-senyawa yang dibentuk dengan logam Cd, meskipun
penggunaannya hanyalah dengan konsentrasi rendah Widowati, 2008.
2.4.4.2. Pencemaran Cd dalam Lingkungan dan Dampaknya