yang telah ditetapkan, dan kemudian menggunakan hasil penilaiannya untuk peningkatan proses dan hasil pembelajaran berikutnya.
Tuntutan pada guru berkaitan dengan kemampuan mengembangkan perencanaan pembelajaran dapat dilihat pada PP nomor 19 tahun 2005 dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses. PP nomor 19 tahun 2005 yang berkaitan dengan standar
proses mengisyaratkan bahwa guru diharapkan dapat mengembangkan perencanaan pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Permendiknas nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang
mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP, khususnya pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah jalur formal, baik yang menerapkan sistem paket maupun sistem kredit semester SKS.
c. Dimensi-Dimensi Perencanaan Pembelajaran
Dimensi perencanaan pembelajaran yautu berkaitan dengan cakupan dan sifat-sifat dari beberapa karakteristik yang ditemukan dalam perencanaan
pembelajaran. Dimensi-dimensi perencanaan pembelajaran menurut Harjanto melalui Majid, 2007: 18 adalah sebagai berikut.
1 Signifikansi
Tingkat signifikansi tergantung pada tujuan pendidikan yang diajukan dan signifikansi dapat ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria yang dibangun selama
proses perencanaan.
2 Reabilitas
Maksudnya perencanaan harus disusun berdasarkan pertimbangan realistis baik yang berkaitan dengan biaya maupun pengimplementasiannya.
3 Relevansi
Konsep relevansi berkaitan dengan jaminan bahwa perencanaan memungkinkan penyelesaian persoalan secara lebih spesifik pada waktu yang
tepat agar dapat dicapai tujuan spesifik secara optimal. 4
Kepastian Konsep kepastian minimum diharapkan dapat mengurangi kejadian-kejadian
yang tidak terduga. 5
Ketelitian Prinsip utama yang perlu diperhatikan ialah agar perencanaan pengajaran
disusun dalam bentuk yang sederhana, serta perlu diperhatikan secara sensitif kaitan-kaitan yang pasti terjadi antara berbagai komponen.
6 Adaptabilitas
Diakui bahwa perencanaan pengajaran bersifat dinamis, sehingga perlu senantiasa mencari informasi sebagai umpan balik. Penggunaan berbagai proses
memungkinkan perencanaan yang fleksibel atau adaptabel dapat dirancang untuk menghindari hal-hal yang tidak diharapkan.
7 Waktu
Faktor yang berkaitan dengan waktu yaitu keterlibatan perencanaan dalam memprediksi masa depan, dan untuk menilai kebutuhan kependidikan masa kini
dalam kaitannya dengan masa mendatang.
8 Monitoring
Monitoring merupakan proses mengembangkan kriteria untuk menjamin bahwa berbagai komponen bekerja secara efektif.
9 Isi Perencanaan
Isi merencanakan merujuk pada hal-hal yang akan direncanakan.
d. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
Menurut Majid 2007: 22 terdapat beberapa manfaat perencanaan pengajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1 sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan;
2 sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang;
3 sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun murid;
4 sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap saat
diketahui ketepatan dan kelambatan kerja; 5
untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja; dan 6
untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya. Melalui perencanaan pembelajaran yang baik, guru akan lebih mudah dalam
melaksanakan pembelajaran dan siswa akan lebih terbantu dan mudah dalam melaksanakan pembelajaran. Perencanaan pembelajaran dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik, sekolah, mata pelajaran, dan sebagainya. Dengan perencanaan yang matang dapat mendorong guru lebih siap
melakukan kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, setiap akan melakukan pembelajaran, guru wajib melakukan perencanaan. Dengan adanya perencanaan
yang baik, maka pelaksanaan pembelajaran akan dapat berjalan lancar, terarah,