Jenis Penelitian Subjek dan Objek Penelitian Tempat dan Waktu Penelitian

2. Triangulasi Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Data yang diperoleh untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber yang sama. Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu wawancara, angket terbuka, dan dokumentasi untuk mendapatkan informasi. Teknik triangulasi dalam penelitian ini dilakukan dengan saling membandingkan antara data hasil angket dengan data hasil wawancara, dan dokumentasi. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan mengenai hasil penelitian yang berupa deskripsi penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 2 Bantul, hambatan guru dalam penyusunan RPP, upaya guru dalam mengatasi hambatan penyusunan RPP, peneliti juga menyajikan kesesuaian komponen RPP guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 2 Bantul. Hasil penelitian dan pembahasan merupakan hasil analisis data yang dikumpulkan selama proses penelitian di SMP Negeri 2 Bantul. Hasil penelitian disajikan berdasarkan hasil wawancara, angket terbuka, dan dokumentasi. Selain hasil penelitian dan juga pembahasan mengenai hasil penelitian, maka sebelumnya akan dijelaskan deskripsi mengenai kurikulum yang digunakan di SMP Negeri 2 Bantul.

A. Kurikulum

SMP Negeri 2 Bantul menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing- masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus. KTSP adalah merupakan kurikulum yang berbasis siswa aktif yang dalam pembelajarannya melalui pendekatan Eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi. KTSP dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi dan karakteristik daerah, serta sosial budaya masyarakat setempat dan peserta didik. Sekolah dan komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan