Latar Belakang Perumusan Masalah

3 Sementara permeabilitas tanah menunjukkan kemampuan tanah dalam meloloskan air. Tanah dengan permeabilitas tinggi menaikkan laju infiltrasi dengan demikian akan menurunkan laju aliran air. Sementara pengaruh topografi juga perlu disoroti. Kemiringan dan panjang lereng merupakan dua faktor yang menentukan karakteristik topografi suatu daerah aliran sungai. Kedua faktor tersebut penting pada proses terjadinya erosi karena faktor-faktor ini menentukan besarnya kecepatan dan volume air larian. Kecepatan air larian umumnya ditentukan oleh kemiringan. Faktor vegetasi penutup tanah terhadap erosi cukup menentukan. Pengaruh vegetasi penutup tanah terhadap erosi antara lain untuk melindungi permukaan tanah dari tumbukan air hujan menurunkan kecepatan terminal dan memperkecil diameter air hujan, menurunkan kecepatan dan volume air larian, menahan partikel-partikel tanah pada tempatnya melalui sistem perakaran dan serasah yang dihasilkan serta mempertahankan kemantapan kapasitas tanah dalam menyerap air.

1.2 Latar Belakang

Erosi tanah soil erosion adalah proses penghanyutan tanah dan merupakan gejala alam yang wajar dan terus berlangsung selama ada aliran permukaan. Erosi semacam itu melaju seimbang dengan laju pembentukan tanah sehingga tanah mengalami peremajaan secara berkesinambungan. Erosi tanah berubah menjadi bahaya jika prosesnya berlangsung lebih cepat dari laju pembentukan tanah. Erosi yang mengalami percepatan secara berangsur akan menipiskan tanah, bahkan akhirnya dapat menyingkap bahan induk tanah atau batuan dasar ke permukaan tanah. Erosi semacam ini tidak hanya merusak lahan daerah hulu upland yang terkena erosi langsung, akan tetapi juga berbahaya bagi UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 4 daerah hilir lowland. Bahan erosi yang diendapkan di daerah hilir akan berakibat buruk pada bangunan atau tubuh alam penyimpanan atau penyalur air sehingga menimbulkan pendangkalan yang berakibat kapasitas tampung atau salurannya menurun dengan cepat serta merusak lahan usaha dan pemukiman. Oleh karenanya, usaha penanggulangan atau pengendalian erosi harus menjadi bagian yang utama dari setiap rencana penggunaan lahan land use planing. Kemajuan teknologi masa kini turut serta mempermudah manusia dalam mengevaluasi kejadian-kejadian di permukaan bumi. Perkembangan Sistem Informasi Geografis SIG dan penginderaan jauh remote sensing memberi kemudahan dalam mengevaluasi dan menganalisis data-data yang berbasis geografis. Data-data spasial dapat dipergunakan untuk menganalisis erosi. Penerapan pemakaian SIG ini telah berkembang di kalangan akademis negara-negara maju. Pengolahan data-data spasial dilakukan pada suatu titik tertentu di permukaan bumi kemudian digabungkan lalu dianalisa dan memetakan hasilnya.

1.3 Perumusan Masalah

DAS mempunyai peran penting dalam menjaga kelestarian sumberdaya air. Manusia memanfaatkan lahan dalam DAS untuk berbagai kepentingan dalam menunjang kelangsungan hidup dan meningkatkan kesejahteraannya. Interaksi manusia terhadap DAS dapat memberi dua macam dampak, yang menguntungkan adalah peningkatan kondisi sosial ekonomi, akan tetapi dampak negatifnya adalah penurunan fungsi DAS yang ditandai dengan terus meningkatnya angka erosi lahan dalam kawasan DAS itu sendiri. Demi mengantisipasi terjadinya peningkatan erosi, maka diperlukan pemamfaatan teknologi yang efektif dan mampu menyajikan informasi yang akurat UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 5 dan komprehensif dengan menganalis estimasi jumlah erosi yang terjadi pada DAS Ular. Penyajian informasi yang dimaksud dapat diperoleh dari pemamfaatan Sistem Informasi Geografis SIG.

1.4 Tujuan Penelitian