Struktur dan Istilah dalam Arcview

29 Gambar 2.12 contoh bentuk point dan poligon pada arcview

2.1.5.1 Struktur dan Istilah dalam Arcview

ArcView memiliki beberapa istilah sendiri yang harus dipelajari dan dipahami agar dapat mempermudah pekerjaan kita dalam mengolah data SIG dengan menggunakan ArcView. a. Arcview Project File ArcView Project .apr mengandung sebuah set perintah yang menjelaskan bagaimana tampilan data ArcView dan bagaimana data tersebut harus ditampilkan. File project tidak mengandung data-data, file project hanya menyimpan instruksi yang menunjukkan dimana data tersebut berada. Sebuah ArcView Project terdiri dari beberapa komponen yang membangunnya, antara lain Views, Tables, Charts, Layouts, dan Scripts . Point Polygon UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 30 Gambar 2.13 Tampilan Awal Arcview b. View View adalah komponen ArcView tempat kita menampilkan peta data SIG. View adalah sebuah workspace dimana kita dapat melakukan analisis data, memanipulasi data dan menampilkan data. Layer-layer yang terdapat pada peta kita disebut dengan istilah Themes. Dalam View, Themes ditampilkan di sisi kiri workspace, list tersebut disebut dengan Table Of Content TOC. Gambar 2.14 Tampilan komponen view pada arcview UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 31 c. Tables Table merupakan representasi data ArcView yang menampilkan data tabular. Table menyajikan informasi deskriptif yang menjelaskan feature-feature tentang layer tertentu pada suatu View misalnya : lebar jalan, luas suatu kota, atau jumlah penduduk suatu kecamatan. Setiap baris atau record dari suatu Table didefinisikan sebagai satu anggota dari kelompok besar. Sedangkan setiap kolom atau field mendefinisikan atribut atau karakteristik tunggal dari kelompok itu. Gambar 2.15 Tampilan komponen table pada arcview d. Charts dan Script Chart menampilkan data tabulaer secara visual dalam bentuk grafik. Chart juga bisa merupakan hasil suatu querry terhadap tabel data. ArcView menyediakan enam jenis grafik, yaitu : area, bar, column, line, pie dan x y scatter. Script merupakan bahasa semi pemrograman sederhana makro yang digunakan untuk otomatisasi kerja ArcView. ArcView menyediaakn fasilitas ini dengan sebutan Avenue sehingga pengguna dapat memodifikasi tampilan ArcView, membuat program, menyederhanakan tugas-tugas kompleks, dan berkomunikasi dengan software lainnya seperti ArcInfo dan lainnya. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 32 e. Layouts Menyediakan teknik-teknik untuk menggabungkan dan menyusun dokumen- dokumen dalam Project View,Table,Chart dan komponen-komponen peta lainnya seperti arah utara dan skala guna menciptakan peta akhir untuk dicetak atau diplot. Gambar 2.16 Tampilan komponen layout pada arcview f. GeoProcessing Wizard Geoprosessing merupakan suatu perintah dalam arcview. GeoProcessing adalah operasi tumpang tindih dalam SIG umumnya dilakukan dengan salah satu dari empat cara yang dikenal, yaitu: UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 33  pemanfaatan fungsi logika seperti gabungan union, irisan intersection, pilihan and dan or, perbedaan difference dan pernyataan bersyarat if, then dan else.  pemanfaatan fungsi relasional seperti ukuran lebih-besar, lebih-kecil, sama besar dan kombinasinya.  pemanfaatan fungsi aritmatika seperti penambahan, pengurangan, pengalian dan pembagian.  menyilangkan dua peta langsung berbagai manipulasi teknik tumpang-tindih ini umumnya bervariasi yang ditentukan pengetahuan operator dan tingkat kemampuan perangkat lunak. Selain itu salah satu faktor utama adalah struktur data yang sedang dipakai. Gambar 2.17 Contoh analisis overlay Perintah GeoProcessing akan muncul ketika extension GeoProcessing telah diaktifkan. Pengaktifannya melalui menu file, extension, kemudian ceklist extension GeoProcessing. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 34 Gambar 2.18 Kotak dialog extension pada arcview g. Active, Visible, dan Selected Theme yang active diperlihatkan lebih menonjol pada Tabel Of Content. Theme yang active adalah theme yang akan diedit atau dianalisa oleh ArcView. Untuk membuat sebuah theme menjasi active, cukup pilih klik pada nama theme yang terdapat di Table Of Content. Sebuah Theme dapat menjadi visible terlihat dan invisible tidak terlihat, untuk membuat sebuah theme menjadi visible, cukup beri tanda ceklist pada kotak kecil disebelah nama theme yang akan diperlihatkan. Feature dalam sebuah theme dapat dipilih selected. Feature yang terpilih akan berwarna kuning. Jika ada feature yang terpilih, maka ArcView akan melakukan pengeditan atau analisa hanya pada features yang terpilih. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 35 Gambar 2.19 Arcview active theme dan visible h. Shapefile ArcView memiliki format data tersendiri yang disebut dengan shapefiles. Shapefiles adalah format data yang menyimpan lokasi geometrik dan informasi atribut dari suatu feature geografis. Pada umumnya kita hanya butuh satu file kerja seperti file Microsoft Word dengan extension file .doc, akan tetapi visible, active, not selected visible, active, not selected Invisible, inactive, selected UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 36 shapefile memiliki perbedaan, yaitu bahwa satu shapefile memiliki beberapa file yang saling berkaitan satu sama lainnya. Beberapa file ini memiliki extension yang berbeda-beda yang disimpan dalam workspace yang sama. Berikut adalah daftar beberapa file extension yang merupakan bagian dari ArcView shapefile :  .shp - File yang menyimpan feature geometri diperlukan dalam sebuah shapefile  .shx - File yang menyimpan index dari feature geometri diperlukan dalam sebuah shapefile  .dbf - File dBASE yang menyimpan informasi atribut dari suatu feature diperlukan dalam sebuah shapefile  .sbn dan .sbx – File yang menyimpan spatial index dari feature optional  .fbn dan .fbx – File yang menyimpan spatial index dari feature shapefile yang read-only optional  .ain dan .aih – File yang menyimpan index atribut dari field yang aktif dalam sebuah tabel optional  .prj - File yang menyimpan informasi koordinat dari sebuah shapefile, file ini dapat muncul jika kita menggunakan ArcView Projection Utility optional UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 37 2.2 Daerah Aliran Sungai DAS 2.2.1 Pengertian dan Konsep DAS Daerah Aliran Sungai DAS adalah daerah yang di batasi punggung- punggung gunung dimana air hujan yang jatuh pada daerah tersebut akan ditampung oleh punggung gunung tersebut dan akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil ke sungai utama. Salah satu fungsi utama dari DAS adalah sebagai pemasok air dengan kuantitas dan kualitas yang baik terutama bagi orang di daerah hilir. Alih guna lahan hutan menjadi lahan pertanian akan mempengaruhi kuantitas dan kualitas tata air pada DAS yang akan lebih dirasakan oleh masyarakat di daerah hilir. Persepsi umum yang berkembang pada saat ini, konversi hutan menjadi lahan pertanian mengakibatkan penurunan fungsi hutan dalam mengatur tata air, mencegah banjir, longsor dan erosi pada DAS tersebut. Hutan selalu dikaitkan dengan fungsi positif terhadap tata air dalam ekosistem DAS. Fungsi hutan dalam ekosistem DAS perlu dipandang dari tiga aspek berbeda, yaitu pohon, tanah dan lansekap landscape. Vegetasi hutan berfungsi mengintersepsi air hujan, namun laju transpirasi yang tinggi mengakibatkan perbandingan dengan jenis vegetasi non-irigasi lainnya. Tanah hutan memiliki lapisan seresah yang tebal, kandungan bahan organik tanah, dan jumlah makro porositas yang cukup tinggi sehingga laju infiltrasi air lebih tinggi dibandingkan dengan lahan pertanian. Dari sisi lansekap, hutan tidak peka terhadap erosi karena memiliki filter berupa seresah pada lapisan tanahnya. Hutan dengan karakteristik tersebut di atas sering disebut mampu meredam tingginya debit sungai pada saat musim hujan dan menjaga kestabilan aliran air pada musim kemarau. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA