54 Indeks penutupan vegetasi C dan Indeks pengolahan lahan atau tindakan
konservasi tanah P dapat digabung menjadi faktor CP. Tabel di bawah ini menunjukkan Nilai CP untuk berbagai faktor penggunaan lahan
.
Tabel 2.4 Nilai CP untuk berbagai faktor penggunaan lahan
No Jenis Tata Guna Lahan
CP 1
Belukar Rawa 0.010
2
Rawa 0.010
3 SemakBelukar
0.300
4 Pertanian Lahan Kering Campur
0.190
5 Pertanian Lahan Kering
0.280
6
Perkebunan 0,500
7
Pemukiman 0.950
8 Hutan Lahan Kering Sekunder
0,010
9 Hutan Mangrove Sekunder
0.010
10 Hutan Rawa Sekunder
0.010
11
Hutan Tanaman 0.050
12
Sawah 0,010
13 Tambak
0.001
14 Tanah Terbuka
0.950 Sumber: - BPDAS Wampu-Sei Ular
- Hasil Analisis Spasial Perangkat SIG
2.4.2 Penentuan Tingkat Bahaya Erosi
Tingkat bahaya erosi merupakan salah satu indikator yang digunakan sebagai dasar penilaian keberlanjutan kegiatan pengelolaan lahan dengan mempertimbangkan
laju erosi yang terjadi pada suatu areal dan kemampuan daya pulih tanah untuk mengimbangi memulihkan kerusakan akibat erosi yang terjadi. Semakin tebal solum
tanah maka diasumsikan tanah tersebut memiliki kemampuan yang lebih tinggi dalam memulihkan kerusakan tanah akibat erosi tanah. Sebaliknya semakin dangkal
solum tanah daya pulihnya sangat terbatas, sehingga laju erosi yang sama mempunyai tingkat bahaya erosi yang lebih besar pada tanah bersolum dangkal
dibandingkan dengan tanah bersolum dalam.
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
55 Tabel 2.5 Matriks Klasifikasi Tingkat Bahaya Erosi
Kedalam Solum Tanah cm
Kelas Erosi I
II III
IV V
Erosi tonhatahun 15
15-60 60-180
180-480 480
Dalam SR
R S
B SB
90 I
II III
IV Sedang
R S
B SB
SB 60-90
I II
III IV
Dangkal S
B SB
SB SB
30-60 II
III IV
IV IV
Sangat Dangkal B
SB SB
SB SB
30 III
IV IV
IV IV
Sumber: Peraturan Menteri Kehutanan RI, Nomor: P. 32MENHUT-II2009 Keterangan:
– SR = Sangat Ringan I
– SR = Ringan II
– S = Sedang III- B = Berat
IV –SB = Sangat Berat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
56
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Deskripsi Wilayah DAS Ular
Provinsi Sumatera Utara memiliki 6 Daerah Aliran Sungai DAS yang tergabung dalam satu wilayah sungai yaitu Wilayah Sungai Belawan-Ular-Padang
WS BUP dengan luas keseluruhan mencapai 6.215,66 km
2
. DAS Ular merupakan salah satu bagian dari WS BUP yang melintasi sebagian besar wilayah Deli Serdang.
DAS Ular berada pada 2º95‟‟ LU - 3º30‟‟ LU dan 98º55‟‟ BT - 98º55‟‟ BT. Salah satu sungai yang populer pada DAS ini adalah sungai Ular. Panjang Sungai
Ular sekitar 115 km dengan DAS seluas 1.309 km
2
. Kemiringan dasar sungai berkisar antara 1600 sampai dengan 11200 dengan daya tampung sebesar 200
m3det sampai dengan 600 m3det. DAS Ular mempunyal 16 sungaianak sungai seperti yang terdapat pada
Tabel berikut: Tabel 3.1 Anak-anak Sungai DAS Ular
No Nama Sungai
Panjang Km No Nama Sungai
Panjang Km 1 Banai
25, 07 9 S. Ular
90,58 2 B. Putung
18,49 10 B. Karai 48,60
3 S. Buangan 14,52 11 B. Pulung
13,36 4 B. Situri-turi
9,38 12 S. Sibunga-bunga 22,21
5 B. Betupu 3,97 13 S. Baru
11,89 6 B. Birulam
20,65 14 S. Lubuk Dendang 7,38
7 L. Belukum 12,16 15 Kanan Ular
16,25 8 B. Hisam
21,10 16 S. Baungan 9,04
Sumber: BWS Sumatera II Daerah Aliran Sungai DAS Ular terdiri atas 3 sub DAS yakni: sub DAS
Ular Hilir, sub DAS Ular Karai, dan sub DAS Ular Buaya. Luasan masing-masing sub DAS dapat dilihat pada tabel berikut:
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA