Erosivitas Hujan R Erodibilitas Tanah K

50

2.4.1.1 Erosivitas Hujan R

Kemampuan hujan untuk menimbulkan ataupun menyebabkan erosi pada suatu wilayah dikatakan erosivitas hujan. Faktor penentunya antara lain intensitas hujan, diameter butir-butir hujan, kecepatan jatuhnya butir hujan dan faktor kecepatan angin. Berdasarkan data curah hujan bulanan maksimum, faktor erosivitas hujan R dapat dihitung dengan mempergunakan persamaan Lenvain sebagai berikut: Rm = 1,36 Rainm 21 , 2 ..................................................................................2.2 R = Rm 12 �=1 ..........................................................................................2.3 Keterangan: R = erosivitas curah hujan tahunan rata-rata, Rm = erosivitas curah hujan bulanan, Rainm = curah hujan bulanan cm.

2.4.1.2 Erodibilitas Tanah K

Erodibilitas Tanah adalah tingkat kepekaan suatu jenis tanah terhadap erosi. Kepekaan tanah terhadap erosi erodibilitas tanah dapat didefinisikan sebagai mudah tidaknya suatu tanah tererosi. Erodibilitas tanah dapat juga dikatakan mudah tidaknya tanah untuk dihancurkan oleh kekuatan jatuhnya butir-butir hujan atau oleh kekuatan aliran permukaan. Erodibilitas alami tanah merupakan sifat kompleks yang tergantung pada laju infiltrasi tanah dan kapasitas tanah untuk bertahan terhadap penghancuran agregat detachment serta pengangkutan oleh hujan dan aliran permukaan. Erodibilitas tanah dipengaruhi oleh banyak sifat-sifat tanah, yakni sifat fisik, mekanik, hidrologi, kimia, reologi litologi, mineralogi dan biologi, termasuk karakteristik profil tanah seperti kedalaman tanah dan sifat-sifat dari lapisan tanah. Erodibilitas bukan hanya ditentukan oleh sifat-sifat tanah, namun ditentukan pula UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 51 oleh faktor-faktor erosi lainnya yakni erosivitas, topografi, vegetasi, fauna dan aktivitas manusia. Suatu tanah yang memiliki erodibilitas rendah mungkin akan mengalami erosi yang berat jika tanah tersebut terdapat pada lereng yang curam dan panjang, serta curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Sebaliknya tanah yang memiliki erodibilitas tinggi, kemungkinan akan memperlihatkan gejala erosi ringan atau bahkan tidak sama sekali bila terdapat pada pada lereng yang landai, dengan penutupan vegetasi baik, dan curah hujan dengan intensitas rendah. Selain fisik tanah, faktor pengelolaan perlakuan terhadap tanah sangat berpengaruh terhadap tingkat erodibilitas suatu tanah. Hal ini berhubungan dengan adanya pengaruh dari faktor pengolalaan tanah terhadap sifat-sifat tanah. Pengelolaan tanah dan tanaman yang mengakumulasi sisa-sisa tanaman berpengaruh baik terhadap kualitas tanah, yaitu terjadinya perbaikan stabilitas agregat tanah, ketahanan tanah shear strength, dan resistensi daya tahan tanah terhadap daya hancur curah hujan splash detachment. Nilai erodibilitas tanah dapat ditentukan berdasarkan identifikasi jenis tanah dalam satuan pemetaan tanah. UNIVERSITAS SUMATRA UTARA 52 Tabel 2.2 Nilai K untuk berbagai jenis tanah No Jenis Tanah Nilai K Rataan 1 Latosol Haplorthox 0,09 2 Latosol merah Humox 0,12 3 Latosol merah kuning Typic haplorthox 0,26 4 Latosol coklat Typic tropodult 0,23 5 Latosol Epiaquic tropodult 0,31 6 Regosol Troporthents 0,14 7 Regosol Oxic dystropept 0,12 – 0,16 8 Regosol Typic entropept 0,29 9 Regosol Typic dystropept 0,31 10 Gley humic Typic tropoquept 0,13 11 Gley humic Tropaquept 0,20 12 Gley humic Aquic entropept 0,26 13 Lithosol Litic eutropept 0,16 14 Lithosol Orthen 0,29 15 Grumosol Chromudert 0,21 16 Hydromorf abu-abu Tropofluent 0,20 17 Podsolik Tropudults 0,16 18 Podsolik Merah Kuning Tropudults 0,32 19 Mediteran Tropohumults 0,10 20 Mediteran Tropaqualfs 0,22 21 Mediteran Tropudalfs 0,23 Sumber: Arsyad, 1989 dan Asdak, 1995

2.4.1.3 Kemiringan Lereng LS