bermanfaat dan dapat dilakukan dengan waktu dan sumber daya yang tersedia. Validitas, kedalaman arti dan insight yang dimunculkan oleh penelitian kualitatif
lebih berhubungan dengan kekayaan informasi dari kasus atau sampel yang dipilih, daripada jumlah sampel Patton dalam Poerwandari, 2001. Mengacu pada
penjelasan tersebut, maka peneliti menetapkan bahwa dalam penelitian ini subjek penelitian berjumlah dua regu.
3. Karakteristik subjek penelitian
Subjek pada penelitian ini memiliki karakter-karakter sebagai berikut : a. Pegawai teknisi pada Divisi Access
b. Berusia 45 tahun ke atas
C. Metode Pengumpulan Data
1. Metode pengumpulan data pada tahap persiapan penelitian
a. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan dan tanya jawab yang diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu Poerwandari, 2001. Lincoln dan Guba dalam
Moleong, 2006 menyatakan bahwa wawancara dapat dilakukan untuk memenuhi berbagai macam tujuan, di antaranya mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain- lain kebulatan, atau dapat pula dipergunakan untuk memverifikasi, mengubah
dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain. Selaras dengan penjelasan tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara dalam
memperoleh informasi baru, memverifikasi ataupun memperdalam informasi
Universitas Sumatera Utara
mengenai organisasi di mana penelitian dilakukan, baik yang berkaitan dengan masa lalu, masa kini maupun masa yang akan datang. Adapun wawancara yang
dilakukan adalah wawancara dengan pendekatan petunjuk umum. Jenis wawancara ini merupakan wawancara yang dikembangkan berdasarkan
kerangka dan garis besar pokok-pokok yang telah dirumuskan sebelum wawancara dilakukan dan tidak perlu ditanyakan secara berurutan Moleong,
2006.
b. Diskusi kelompok terarah
Diskusi Kelompok Terarah DKT atau yang biasa dikenal dengan nama Focus Group Discussion
FGD dalam bahasa Inggris merupakan cara mengumpulkan data dengan memberikan kesempatan bagi responden untuk
mendengar pendapat orang lain sebelum mengemukakan pendapat pribadinya. Hal ini tidak mungkin terjadi baik melalui wawancara individual maupun
melalui skala. Selain kelebihan tersebut, DKT juga menghasilkan data yang mudah dimengerti dan tidak membutuhkan analisa statistik yang rumit
Prawitasari, 2002. DKT tidak akan berjalan dengan efektif apabila jumlah anggota yang terlibat lebih dari dua belas orang, dikarenakan perhatian pemandu
akan terlalu menyebar. Prawitasari 2002 menegaskan hal terpenting dalam DKT adalah homogenitas. Homogenitas dalam kelompok DKT ini adalah
pegawai yang menjabat posisi teknisi. Alat bantu yang digunakan dalam DKT ini adalah pedoman diskusi.
Pedoman diskusi yang digunakan bersifat umum yang berarti peneliti hanya mencantumkan poin-poin penting yang akan membantu mengarahkan proses
diskusi agar tetap fokus. Pedoman diskusi yang bersifat umum memberikan
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan diskusi berkembang sesuai dengan respon itee namun tetap terarah sesuai dengan poin-poin yang hendak diungkap Patton dalam Poerwandari,
2001. Oleh karena DKT ini dilakukan sebagai tahap penelitian awal, maka peneliti membuat pedoman wawancara yang secara umum ditujukan untuk
mengetahui lebih jelas lagi suasana kerja di Divisi Access.
c. Survei
Survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
Singarimbun, 2008. Salah satu tujuan penggunaan survei adalah eksploratori penjajakan terhadap suatu permasalahan, oleh karena itu peneliti menggunakan
metode ini untuk mendalami permasalahan pada tahap awal penelitian. Survei pada penelitian ini diberikan kepada 18 orang pegawai yang
menjabat posisi teknisi. Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang bagaimana persepsi pegawai mengenai beban yang dirasakan terkait dengan pekerjaannya
dan hal-hal apa saja yang dirasakan pegawai sebagai beban baginya. Adapun bentuk pertanyaan yang digunakan adalah bentuk pertanyaan
kombinasi yang memadukan bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka.
2. Metode pengumpulan data pada tahap pelaksanaan