Metode pengumpulan data pada tahap pelaksanaan

kemungkinan diskusi berkembang sesuai dengan respon itee namun tetap terarah sesuai dengan poin-poin yang hendak diungkap Patton dalam Poerwandari, 2001. Oleh karena DKT ini dilakukan sebagai tahap penelitian awal, maka peneliti membuat pedoman wawancara yang secara umum ditujukan untuk mengetahui lebih jelas lagi suasana kerja di Divisi Access. c. Survei Survei merupakan penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok Singarimbun, 2008. Salah satu tujuan penggunaan survei adalah eksploratori penjajakan terhadap suatu permasalahan, oleh karena itu peneliti menggunakan metode ini untuk mendalami permasalahan pada tahap awal penelitian. Survei pada penelitian ini diberikan kepada 18 orang pegawai yang menjabat posisi teknisi. Pertanyaan yang diajukan berkisar tentang bagaimana persepsi pegawai mengenai beban yang dirasakan terkait dengan pekerjaannya dan hal-hal apa saja yang dirasakan pegawai sebagai beban baginya. Adapun bentuk pertanyaan yang digunakan adalah bentuk pertanyaan kombinasi yang memadukan bentuk pertanyaan tertutup dan terbuka.

2. Metode pengumpulan data pada tahap pelaksanaan

a. Penggunaan dokumen Dokumen merupakan setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak khusus dipersiapkan untuk tujuan penelitian. Dokumen telah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan meramalkan Moleong, Universitas Sumatera Utara 2006. Dalam penelitian ini dokumen yang digunakan adalah dokumen resmi milik perusahaan berupa uraian pekerjaan pegawai yang menduduki posisi teknisi. b. Observasi berperan serta Observasi dijelaskan oleh Poerwandari sebagai aktivitas memperhatikan atau mengamati secara akurat, mencatat fenomena-fenomena yang terjadi serta mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa observasi bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, dan makna kejadian- kejadian yang terjadi dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut Poerwandari, 2001. Patton dalam Poerwandari, 2001 menegaskan bahwa observasi sebagai metode ilmiah dalam hal memperoleh data haruslah dilakukan oleh peneliti yang sudah melewati latihan-latihan yang memadai dan telah mengadakan persiapan yang lengkap. Hal ini dilakukan agar observasi memberikan data yang akurat dan bermanfaat. Selain melakukan pengamatan yang benar, seorang pengamat juga dituntut untuk mampu mendeskripsikan hasil observasi secara deskriptif, faktual dan teliti tanpa harus dipenuhi dengan hal-hal yang tidak relevan Poerwandari, 2001. Pada saat observasi berlangsung peneliti memilih peran pengamat yang juga merangkap sebagai pemeran serta. Junker dalam Moleong, 2006 menjelaskan bahwa pengamat yang sekaligus menjadi pemeran serta adalah seorang pengamat yang mengadakan observasi secara terbuka dan diketahui oleh subjek. Keuntungan yang didapat melalui observasi jenis ini adalah pengamat Universitas Sumatera Utara dapat dengan mudah memperoleh informasi dari subjek bahkan yang bersifat rahasia sekalipun. Pada penelitian ini observasi dilakukan terhadap cara kerja subjek penelitian. Selain menggambarkan setting yang terjadi, aktivitas-aktivitas yang sedang berlangsung dan kejadian-kejadian yang ada, peneliti juga melakukan pencatatan terhadap waktu penyelesaian pekerjaan pegawai yang sedang diamati. Untuk membantu kelancaran pencatatan waktu, peneliti menggunakan formulir observasi pengamatan waktu dapat dilihat pada bagian lampiran.

D. Metode Analisa Data