Sikap attitude Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi pada Murid Sekolah Dasar Binaan UKGS di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Pengetahuan tentang kesehatan, adalah mencakup apa yang diketahui oleh seseorang tentang cara-cara memelihara kesehatan meliputi jenis penyakit, penyebab dan cara pencegahan baik penyakit menular atau tidak menular; pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dengan masalah kesehatan; pengetahuan tentang fasilitas pelayanan kesehatan dan pengetahuan tentang menghindari kecelakaan Budiharto, 2010.

b. Sikap attitude

Sikap menurut Notoatmodjo 2010 adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik dan sebagainya. Menurut Sarwono 2003, sikap adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, objek atau situasi tertentu. Campbell 1950 seperti dikutip Notoatmodjo 2010 mendefinisikan sikap sebagai berikut: “an individual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to object ”, di sini dikatakan bahwa sikap adalah suatu sindroma atau kumpulan gejala dalam merespon suatu stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain. Allen, Guy dan Edgley 1980 yang dikutip Azwar 2005 menyatakan sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antipatif, predisposisi untuk Universitas Sumatera Utara menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana. Sikap merupakan respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan. Menurut Allport 1954 yang dikutip Notoatmodjo 2010, ada tiga komponen pokok yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh, yaitu: a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya, bagaimana keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek. b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian terkandung di dalamnya faktor emosi orang tersebut terhadap objek. c. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave, artinya sikap adalah merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka. Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya, diuraikan sebagai berikut Notoatmojo, 2010: a. Menerima Receiving, diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima stimulus yang diberikan objek b. Menanggapi Responding, diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. c. Menghargai Valuing, diartikan bahwa subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif terhadap objek atau stimulus, kemudian mengajak atau mempengaruhi orang lain untuk merespon. Universitas Sumatera Utara d. Bertanggung jawab Responsible, merupakan tingkatan sikap yang paling tinggi yaitu bertanggungjawab terhadap apa yang telah diyakininya, sehingga ia harus berani mengambil risiko bila terjadi risiko lain. Sikap terhadap kesehatan, adalah pendapat atau penilaian orang terhadap hal- hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Pengukuran sikap secara sistematis dilakukan dengan skala yang telah distandarkan. Teknik yang paling umum digunakan adalah skala sikap dari Thurstone 1929 yang disebut The Equal- Appearing Interval dan dari Likert 1932 yang disebut Summated Agreement. Perbedaan pokok dari kedua skala tersebut yaitu pada skala Thurstone digunakan katagori yang terdiri hanya atas dua alternatif jawaban sedangkan pada skala dari Likert tidak menuntut penggunaan katagori oleh penilai. Pada skala Likert, subjek yang diukur sikapnya tidak dibatasi dengan dua alternatif jawaban, akan tetapi subjek dihadapkan pada lima alternatif jawaban, yaitu pilihan jawaban dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju Budiharto, 2010. c. Tindakan Sebagaimana disebutkan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak, maka sikap tidak otomatis terwujud dalam tindakan, karena untuk terwujudnya sebuah tindakan diperlukan faktor lain seperti fasilitas atau sarana dan prasarana. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan apa yang ia ketahui dan disikapi atau dinilainya baik. Inilah yang disebut praktik atau tindakan Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Praktik atau tindakan dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya, yaitu: a. Praktik terpimpin Guided Response, yaitu apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tetapi masih bergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan. b. Praktik secara mekanisme mechanism, yaitu apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan sesuatu secara otomatis maka praktik atau tindakan mekanis. c. Adopsi adoption, yaitu suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya apa yang dilakukan sudah merupakan suatu tindakan yang berkualitas. Praktik atau tindakan kesehatan adalah semua kegiatan atau aktivitas orang dalam rangka memelihara kesehatan. Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui wawancara terhadap kegiatan yang dilakukan beberapa waktu sebelumnya atau secara langsung dengan mengamati tindakan atau kegiatan responden Budiharto, 2010.

2.2 Perilaku Kesehatan

Dokumen yang terkait

Peran Petugas Kesehatan, Guru Dan Orang Tua Dalam Pelaksanaan UKGS Dengan Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi Dan Mulut Murid Sekolah Dasar Di Kota Medan Tahun 2009

7 92 144

PERBEDAAN KASUS KARIES GIGI PADA MURID SEKOLAH DASAR YANG MEMILIKI KEGIATAN UKGS DAN TIDAK MEMILIKI KEGIATAN UKGS DI KECAMATAN ENGGAL BANDAR LAMPUNG

12 50 63

PERBEDAAN KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR YANG SUDAH MELAKSANAKAN UKGS DAN BELUM Perbedaan Keparahan Karies Gigi Pada Anak di Sekolah Dasar yang Sudah Melaksanakan UKGS dan Belum Melaksanakan UKGS di Kecamatan Kradenan Tahun 2016 (Observ

0 2 16

PERBEDAAN KEPARAHAN KARIES GIGI PADA ANAK DI SEKOLAH DASAR YANG SUDAH MELAKSANAKAN UKGS DAN BELUM Perbedaan Keparahan Karies Gigi Pada Anak di Sekolah Dasar yang Sudah Melaksanakan UKGS dan Belum Melaksanakan UKGS di Kecamatan Kradenan Tahun 2016 (Observ

1 4 12

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 17

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 2

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 8

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 30

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012 Chapter III VI

0 0 29

Pengaruh Perilaku Kesehatan Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Murid Sekolah Dasar Binaan Ukgs Di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

0 0 3