terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan.
Pengetahuan tentang kesehatan, adalah mencakup apa yang diketahui oleh seseorang tentang cara-cara memelihara kesehatan meliputi jenis penyakit, penyebab
dan cara pencegahan baik penyakit menular atau tidak menular; pengetahuan tentang faktor-faktor yang terkait dengan masalah kesehatan; pengetahuan tentang fasilitas
pelayanan kesehatan dan pengetahuan tentang menghindari kecelakaan Budiharto, 2010.
b. Sikap attitude
Sikap menurut Notoatmodjo 2010 adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang
bersangkutan senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik dan sebagainya.
Menurut Sarwono 2003, sikap adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, objek atau situasi tertentu.
Campbell 1950 seperti dikutip Notoatmodjo 2010 mendefinisikan sikap sebagai berikut: “an individual’s attitude is syndrome of response consistency with
regard to object ”, di sini dikatakan bahwa sikap adalah suatu sindroma atau
kumpulan gejala dalam merespon suatu stimulus atau objek, sehingga sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, perhatian dan gejala kejiwaan yang lain.
Allen, Guy dan Edgley 1980 yang dikutip Azwar 2005 menyatakan sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antipatif, predisposisi untuk
Universitas Sumatera Utara
menyesuaikan diri dalam situasi sosial atau secara sederhana. Sikap merupakan respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisikan.
Menurut Allport 1954 yang dikutip Notoatmodjo 2010, ada tiga komponen
pokok yang secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh, yaitu:
a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap objek, artinya, bagaimana
keyakinan dan pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek. b.
Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya bagaimana penilaian terkandung di dalamnya faktor emosi orang tersebut terhadap objek.
c. Kecenderungan untuk bertindak tend to behave, artinya sikap adalah
merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka. Sikap adalah ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka.
Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkatan berdasarkan intensitasnya, diuraikan sebagai berikut Notoatmojo, 2010:
a. Menerima Receiving, diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima
stimulus yang diberikan objek b.
Menanggapi Responding, diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi.
c. Menghargai Valuing, diartikan bahwa subjek atau seseorang memberikan nilai
yang positif terhadap objek atau stimulus, kemudian mengajak atau mempengaruhi orang lain untuk merespon.
Universitas Sumatera Utara
d. Bertanggung jawab Responsible, merupakan tingkatan sikap yang paling tinggi
yaitu bertanggungjawab terhadap apa yang telah diyakininya, sehingga ia harus berani mengambil risiko bila terjadi risiko lain.
Sikap terhadap kesehatan, adalah pendapat atau penilaian orang terhadap hal- hal yang berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan. Pengukuran sikap secara
sistematis dilakukan dengan skala yang telah distandarkan. Teknik yang paling umum digunakan adalah skala sikap dari Thurstone 1929 yang disebut The Equal-
Appearing Interval dan dari Likert 1932 yang disebut Summated Agreement. Perbedaan pokok dari kedua skala tersebut yaitu pada skala Thurstone digunakan
katagori yang terdiri hanya atas dua alternatif jawaban sedangkan pada skala dari Likert tidak menuntut penggunaan katagori oleh penilai. Pada skala Likert, subjek
yang diukur sikapnya tidak dibatasi dengan dua alternatif jawaban, akan tetapi subjek dihadapkan pada lima alternatif jawaban, yaitu pilihan jawaban dari sangat setuju
sampai sangat tidak setuju Budiharto, 2010. c. Tindakan
Sebagaimana disebutkan bahwa sikap adalah kecenderungan untuk bertindak, maka sikap tidak otomatis terwujud dalam tindakan, karena untuk terwujudnya
sebuah tindakan diperlukan faktor lain seperti fasilitas atau sarana dan prasarana. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek kesehatan, kemudian mengadakan
penilaian atau pendapat terhadap apa yang diketahui, proses selanjutnya diharapkan ia akan melaksanakan apa yang ia ketahui dan disikapi atau dinilainya baik. Inilah yang
disebut praktik atau tindakan Notoatmodjo, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Praktik atau tindakan dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut
kualitasnya, yaitu:
a. Praktik terpimpin Guided Response, yaitu apabila subjek atau seseorang telah
melakukan sesuatu tetapi masih bergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.
b. Praktik secara mekanisme mechanism, yaitu apabila subjek atau seseorang telah
melakukan atau mempraktikkan sesuatu secara otomatis maka praktik atau tindakan mekanis.
c. Adopsi adoption, yaitu suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang.
Artinya apa yang dilakukan sudah merupakan suatu tindakan yang berkualitas. Praktik atau tindakan kesehatan adalah semua kegiatan atau aktivitas orang
dalam rangka memelihara kesehatan. Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui wawancara terhadap kegiatan yang dilakukan beberapa
waktu sebelumnya atau secara langsung dengan mengamati tindakan atau kegiatan responden Budiharto, 2010.
2.2 Perilaku Kesehatan