Tabel 2.2 Lanjutan
Pencegahan kecelakaan wajah dan
mulut dengan menggunakan
mouthgurd
INTERVENSI KESEHATAN
UMUM Program “Menyikat
Gigi untuk kehidupan yang lebih Sehat”
Skrining untuk kanker Penyediaan perawatan
dan dukungan bekelanjutan untuk
penyakit terminal
Pendekatan Individual
- Imunisasi
-
Pendidikan tentang gizi
Pendekatan Berbasis
Masyarakat -
Program imunisasi -
Program imunisasi -
Program imunisasi -
Kampanye pencegahan kecelakaaan
-
- Program gizi seimbang bagi masyarakat
2.7 Usaha Kesehatan Gigi Sekolah UKGS 2.7.1 Pengertian UKGS
Usaha Kesehatan Gigi Sekolah adalah bagian integral dari Usaha kesehatan Sekolah UKS yang melaksanakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut secara
terencana pada siswa terutama siswa Sekolah Tingkat Dasar dalam satu kurun waktu tertentu, diselenggarakan secara berkesinambungan melalui UKS dengan paket
pelayanan dikelompokkan sebagai berikut Depkes RI, 1997: 1. Paket Minimal UKS yaitu UKGS Tahap I yang Meliputi :
a. Pendidikan Penyuluhan kesehatan gigi mulut.
b. Pencegahan penyakit gigi mulut.
Universitas Sumatera Utara
2. Paket Standar UKS yaitu UKGS Tahap II yang Meliputi :
a. Pelatihan guru tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi mulut.
b. Pendidikanpenyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
c. Pencegahan penyakit gigi mulut.
d. Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I
e. Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit.
f. Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sd VI.
g. Rujukan bagi yang memerlukan.
3. Paket Optimal UKS yaitu UKGS Tahap III yang Meliputi :
a. Pelatihan guru dan tenaga kesehatan dalam bidang kesehatan gigi dan
mulut. b.
Pendidikanpenyuluhan kesehatan gigi dan mulut. c.
Pencegahan penyakit mulut. d.
Penjaringan kesehatan gigi dan mulut siswa kelas I. e.
Pengobatan darurat untuk menghilangkan rasa sakit. f.
Pelayanan medik gigi dasar atas permintaan pada kelas I sampai dengan kelas VI.
g. Pelayanan medik gigi dasar sesuai kebutuhan pada kelas terpilih
2.7.2 Tujuan UKGS
Tujuan umum dari pelaksanaan UKGS adalah tercapainya derajat kesahatan gigi dan mulut siswa yang optimal. Adapun tujuan khususnya adalah agar setiap
siswa memiliki pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut; siswa memiliki sikap
Universitas Sumatera Utara
atau kebiasaan pelihara diri terhadap kesehatan gigi dan mulut serta siswa mendapat pelayanan medik gigi dasar Depkes RI, 1997.
2.8 Landasan Teori
Berdasarkan uraian teori tentang terjadinya karies dan faktor-faktor yang berhubungan dengan karies menyebutkan bahwa karies gigi memiliki etiologi
multifaktor dimana terjadi interaksi dari tiga faktor utama: Host gigi dan saliva, mikroorganisme plak dan Substrat diet, dan faktor tambahan yaitu waktu. Selain
faktor-faktor yang ada di dalam mulut yang langsung berhubungan dengan karies, terdapat faktor-faktor luar yang tidak langsung berhubungan dengan terjadinya karies.
Faktor luar tersebut antara lain adalah usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi, lingkungan, sikap dan perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi
Suwelo, 1992; Tarigan, 1991; Pintauli dan Hamada, 2008, dan Budiharto, 2010. Blum 1974 menyatakan secara garis besar faktor-faktor yang memengaruhi
kesehatan, baik individu, kelompok, maupun masyarakat, dikelompokkan menjadi empat yaitu: Lingkungan, yang mencakup lingkungan fisik, sosial budaya, politik,
ekonomi dan sebagainya; faktor perilaku; pelayanan kesehatan dan faktor hereditas keturunan. Di negara berkembang, termasuk Indonesia, status kesehatan ini banyak
dipengaruhi oleh faktor perilaku di samping faktor lingkungan, sedangkan di negara maju faktor lingkungan cenderung lebih dominan Zaidin, 2010.
Uraian faktor-faktor tersebut dapat dijabarkan dalam gambar 2.3 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Faktor Predisposisi Faktor Utama
Faktor Luar Faktor Dalam
Gambar 2.3 Faktor-faktor Penyebab Karies serta Hubungannya dengan Perilaku
Sumber: Tarigan 1991; Suwelo 1992; Pintauli dan Hamada 2008; Budiharto
2010
Perilaku kesehatan menurut Notoatmojo 2010, adalah semua aktivitas atau kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati, yang
berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Pemeliharaan kesehatan ini mencakup mencegah atau melindungi diri dari penyakit dan masalah kesehatan
lainnya, meningkatkan kesehatan dan mencari penyembuhan apabila sakit atau terkena masalah kesehatan.
Menurut Becker 1979, perilaku kesehatan diklasifikasikan atas tiga kelompok yaitu:
1. Perilaku sehat healthy behaviour yaitu perilaku-perilaku atau kegiatan yang berkaitan dengan upaya mempertahankan meningkatkan kesehatan.
Perilaku
Usia Jenis Kelamin
Tingkat Pendidikan
Tingkat Ekonomi Lingkungan
Host Gigi Saliva
Substrat
Mikro Organisme Waktu
Karies
Universitas Sumatera Utara
2. Perilaku sakit illness behaviour yaitu perilaku-perilaku yang berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang yang sakit dan terkena masalah kesehatan
pada dirinya atau keluarganya, untuk mencari penyembuhan atau mengatasi masalah kesehatan lainnya.
3. Perilaku peran orang sakit the sick role behaviour yaitu mencakup hak dan kewajiban orang yang sedang sakit dalam hal tindakan untuk memperoleh
penyembuhan, tindakan untuk mengetahui fasilitas kesehatan yang tetap dan sebagainya.
2.9 Kerangka Konsep