Kesesuaian Pelaksanaan Program Kemitraan Yang Direncanakan Dengan Pelaksanaan.

5.2. Evaluasi Pelaksanaan Program Kemitraan di Area Medan Oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Sumatera Utara.

5.2.1. Kesesuaian Pelaksanaan Program Kemitraan Yang Direncanakan Dengan Pelaksanaan.

Dalam menjalankan pelaksanaan Program kemitraan, PT. Perkebunan Nusantara IV membuat standar yang ditetapkan, sebagai berikut: a. Penyaluran dana pinjaman. Dalam penyaluran dana pinjaman, ada beberapa ketentuan yang harus dipenuhi oleh para calon mitra binaan agar dapat mengikuti Program Kemitraan, adapun standar yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,- satu milyar rupiah, artinya para calon mitra binaan harus memaparkan hasil penjualan termasuk dalam modal, dan juga keuntungan mereka setiap bulan, apabila jumlah hasil usaha mereka selama setahun dibawah Rp. 1.000.000.000,- satu milyar rupiah dapat diketahui kalau para calon mitra binaan adalah pelaku usaha kecil menengah. 2. Berbentuk badan usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi, dimaksudkan Program Kemitraan ini diperuntukkan bagi para pemilik usaha sehingga penyaluran dana pinjaman berfungsi sesuai dengan tujuannya yaitu untuk mengembangkan usaha. 3. Telah melakukan usaha minimal satu tahun, artinya para calon mitra binaan sudah menjalankan usaha lebih dari satu tahun, sehingga dapat diketahui kalau usaha calon mitra binaan memiliki bersifat terus menerus. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 4. Memiliki potensi prospek dalam mengembangkan usaha, artinya usaha yang dijalankan memiliki prospek untuk berkembang, sehingga dengan mengikuti Program Kemitraan, sehingga ada hasil dari mengikuti program. 5. Pemberian agunan, adanya jaminan bagi mitra binaan apabila telah diberikan pinjaman, dan sebagai ikatan tanggung jawab terhadap dana pinjaman yang harus dikembalikan oleh mitra binaan. Apabila mitra binaan tidak memenuhi kewajiban sesuai dengan perjanjian kreditpinjaman, maka hal ini akan diproses oleh Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dengan mitra binaan. 6. Bunga pinjaman 6 pertahun, artinya 6 enam persen pertahun dengan sistem perhitungan bunga efektif yang dikenakan kepada mitra binaan. Bunga diangsur bersama-sama dengan angsuran pokok pinjaman oleh mitra binaan setiap bulan melalui transfer rekening Bank. b. Melakukan pemantauanmonitoring mitra binaan dilakukan setiap bulan oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara IV, artinya dalam ketentuan yang sudah ditetapkan PT. Perkebunan Nusantara IV, pihak PT. Perkebunan Nusantara IV harus melakukan monitoring setiap bulan kepada mitra binaan yang berguna untuk mengawasi perkembangan usaha mitra binaan. c. Pelaksanaan pelatihan dan pembinaan mitra binaan, artinya dalam ketentuan yang ditetapkan, pihak pelaksana program harus mengadakan pelatihan dan pembinaan terhadap mitra binaan agar dapat lebih menambah keahlian serta wawasan kepada mitra binaan yang bermanfaat bagi peningkatan usaha mitra binaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Sesuai dengan standar yang ditetapkan PT. Perkebunan Nusantara IV, penulis mengevaluasi kesesuaian antara perencanaan dengan pelaksanaan melalui penyebaran kuesioner kepada responden yang menjadi mitra binaan.

1. Pekerjaan Responden Pada Bidang Lain

Tabel 5.6 Pekerjaan Responden Pada Bidang Lain No Pekerjaan Pada Bidang Lain Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, ada Tidak ada 2 23 8,00 92,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang hanya menggeluti pekerjaan pada satu bidang yaitu usaha, hal ini dikarenakan responden ingin bidang usaha mereka lebih difokuskan untuk dapat dikembangkan. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden: “Kalau saya ngejalanin pekerjaan di bidang lain, pasti usaha saya tidak berkembang dan tidak terpantau sepenuhnya karena waktu saya terbagi- bagi. Jadi, saya menjalankan usaha saya ini saja dan mengembangkannya.” Berbeda dengan kebanyakan responden, ada dua responden yang memiliki pekerjaan di bidang lain dan juga sama yaitu memiliki yayasan keterampilan, selain menjadi pemilik yayasan, mereka juga menjadi pengajar keterampilan di yayasan mereka. Adapun alasan salah seorang responden, yaitu: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Awalnya saya dan istri hanya menjalani usaha sulaman ini saja, tapi ternyata usaha saya semakin berkembang dan butuh tenaga kerja terampil, makanya sekalian saja saya membuka yayasan ini untuk mengajarkan keterampilan juga. Lagipula, saya menjalani usaha dan menjalani yayasan ini di rumah saya, jadi saya dan istri bisa sama-sama mengembangkan keduanya.” Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan, mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara IV itu adalah pelaku di bidang usaha dan menjadikan usaha sebagai pekerjaan utama mereka, tidak hanya sekedar menjalani tapi juga sangat berusaha untuk mengembangkannya.

2. Penerimaan Informasi Awal Tentang Program Kemitraan

Tabel 5.7 Penerimaan Informasi Awal No Penerimaan Informasi Awal Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Dari kerabat Dari Keluarga Lainnya 14 4 7 56,00 16,00 28,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.7 menunjukkan bahwa sebahagian besar mitra binaan memperoleh informasi mengenai adanya Program Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IV dari kerabat dekat mereka, yang juga sudah mengikuti Program Kemitraan sebelumnya. Adapula 16 dari mitra binaan mengaku mengetahui adanya Program Kemitraan tersebut karena adanya kenalan mereka yaitu keluarga mereka yang bekerja sebagai Karyawan dan Satuan Pengaman PT. Perkebunan Nusantara IV, dan 28 responden mengaku memperoleh informasi awal adanya UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Program Kemitraan dengan mendatangi Kantor PT. Perkebunan Nusantara yang khusus menangani para calon mitra binaan secara langsung. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa para responden yang sudah menjadi mitra binaan sejak tahun 2007 hingga 2011 memperoleh informasi awal tentang adanya program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IV dari pihak yang berbeda-beda. Hal ini menunjukkan bahwa Program Kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IV sudah banyak diketahui oleh masyarakat luas, khususnya mereka yang membutuhkan bantuan pinjaman dana untuk pengembangan usaha mereka.

3. Bidang Usaha Responden

Tabel 5.8 Bidang Usaha No Bidang Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Perdagangan Industri Peternakan Jasa 4 6 1 14 16,00 24,00 4,00 56,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.8 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang menjadi mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara IV. Responden lain sebagian kecil menjalani usaha di bidang perdagangan, industri dan peternakan. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan, mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara IV mengembangkan usaha mereka di bidang jasa, namun bukan berarti tidak adanya peluang bagi responden yang menjalani usaha di bidang lain untuk menjadi mitra binaan agar dapat mengembangkan usaha mereka, maka dapat di evaluasi UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pula, hal tersebut sudah sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV bahwa yang mengikuti Program Kemitraan adalah yang berbentuk usaha orang perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

4. Lama Kegiatan Usaha Responden

Tabel 5.9 Lama Kegiatan Usaha Responden No Lama Kegiatan Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 5- 9 tahun 10-14 tahun 15 tahun 13 11 1 52,00 44,00 4,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.9 menunjukkan bahwa responden yang menjadi mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara IV sudah menjalankan kegiatan usaha lebih dari satu tahun hingga lebih sejak tahun 1997. Berdasarkan dengan standar yang sudah ditetapkan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV bahwa yang dapat menjadi mitra binaan adalah pihak yang sudah menjalankan usahanya minimal satu tahun. Hal ini, dapat dievaluasi bahwa standar yang sudah ditetapkan sudah sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

5. Izin Usaha Responden

Tabel 5.10 Izin Usaha Responden No Izin Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, ada Tidak ada 10 15 40,00 60,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.10 menunjukkan responden yang tidak memiliki izin atas usahanya lebih besar dibandingkan yang memiliki izin usaha. Hal ini mengingat sebahagian besar dari para responden adalah mereka yang bergerak dibidang jasa dan perdagangan. Mereka tidak perlu membuat izin usaha secara resmi, karena kebanyakan dari mereka hanyalah usaha keluarga, sedangkan yang memiliki izin usaha adalah mereka yang mendapatkan izin usaha dengan tipe yang sesuai dengan usaha yang mereka kembangkan dalam surat izin usaha secara resmi dari Kepala Lingkungan maupun Lurah setempat. Dapat disimpulkan ada atau tidak adanya izin usaha tersebut tidaklah menjadi penghalang bagi para mitra binaan untuk terus meningkatkan usaha mereka. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

6. Jenis Teknologi Usaha Responden

Tabel 5.11 Jenis Teknologi Usaha Responden No Jenis Teknologi Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Secara manualtradisional Teknologi sederhana Teknologi modern 7 12 6 28,00 48,00 24,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 menunjukkan bahwa jenis teknologi yang dipergunakan oleh para respondenmitra binaan dalam mengembangkan usaha produksi mereka adalah dominan dengan menggunakan teknologi sederhana, maupun manualtradisional. Hal ini menunjukkan bahwa usaha yang dijalankan oleh para mitra binaan adalah usaha yang masih bersifat kecil dan menengah. Dalam menjalankan usahanya tersebut, para mitra binaan banyak yang hanya masih menggunakan mesin jahit listrik sederhana, mesin pintal sederhana serta mesin pendukung lainnya yang juga masih bersifat sederhana, sedangkan mereka yang masih dengan cara manual maupun sederhana, adalah mereka yang lebih menggunakan keahlian dan keterampilan tangan dalam, menciptakan suatu hasil produksi mereka. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

7. Jumlah Modal Teknologi Maupun Habis Pakai

Tabel 5.12 Jumlah Modal Teknologi Maupun Habis Pakai No Modal Teknologi Maupun Habis Pakai Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Rp. 5.000.000,- – Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,- – Rp. 60.000.000,- Rp. 60.000.000,- – Rp. 90.000.000,- Rp. 90.000.000,- – Rp. 120.000.000,- 13 6 5 1 52,00 24,00 20,00 4,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.12 dapat diketahui ada 52 responden yang menghabiskan modal untuk teknologi maupun habis pakai berkisar Rp. 5.000.000,00 hingga Rp. 30.000.000,00. Hal ini menunjukkan bahwa responden membuka usaha kecil menengah dan dengan modal yang tidak terlalu besar, mereka bisa menjalankan sebuah usaha, tetapi dikarenakan ingin terus mengembangkan usaha maka mereka, mengikuti Program Kemitraan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

8. Jumlah Tenaga Kerja

Tabel 5.13 Jumlah Tenaga Kerja No Jumlah Tenaga Kerja Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 1 orang 2 orang 3 orang 6 13 6 24,00 52,00 24,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.13 menunjukkan tenaga kerja para responden kebanyakan adalah dua orang tenaga kerja, mengingat mereka akan memiliki kesulitan apabila mempekerjakan banyak tenaga kerja, karena pendapatan yang mereka peroleh tidak sebanding dengan jumlah uang yang akan dikeluarkan untuk menggaji para tenaga kerja, dan ada pula responden mengaku kalau sulitnya mencari tenaga ahli yang sesuai dengan usaha mereka. Mereka memang memiliki tenaga kerja namun kebanyakan dari tenaga kerja para responden tersebut adalah mereka yang masih mempunyai hubungan kekeluargaan yang sangat erat, seperti anak, suami, istri, maupun sanak famili. Sehingga mereka lebih membuka peluang kerja bagi keluarga dan kerabatnya sendiri.

9. Jumlah Pendapatan Usaha Responden Setiap Bulan

Diketahui adanya variasi pendapatan antara responden yang satu dengan yang lainnya. Pendapatan tersebut merupakan pendapatan kotor responden setiap bulannnya, namun jika pendapatan tersebut dikurangi dengan jumlah beban-beban serta kebutuhan lainnya, keuntungan para responden minimal mencapai Rp. 3.000.000,- setiap bulan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Seperti kutipan salah seorang responden yang mengatakan: “Kami dek tidak menetap pendapatannya perbulan, karena kami bukan pegawai. Seperti pada bulan-bulan terakhir ini pendapatan kami menurun, karena pasaran lagi sepi. Penjualan kami meningkat bila menjelang puasa dan lebaran aja kayak bulan lebaran kemarin, juga liburan anak sekolah. Disitu kami harus pandai memainkan modal, supaya keuntungan yang kami dapat bias untuk lebih mengembangkan usaha kami.” Sehingga dapat disimpulkan, dalam mengembangkan usaha industri serta perdagangan ini, lebih dibutuhkan kepandaian dan kemahiran para Mitra Binaan dalam mengelola modal dan keuangan mereka, dengan menitik beratkan waktumasa tertentu yang lebih dalam memasarkan hasil produksi mereka dalam jumlah yang tinggi. Jika dievaluasi dari hasil pendapatan, hal ini sudah sesuai dengan standar Program Kemitraan untuk menjadi mitra binaan yaitu, memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 satu milyar rupiah. Lebih lengkapnya dapat diamati pada tabel 5.14. Tabel 5.14 Jumlah Pendapatan Usaha Responden Setiap Bulan No Jumlah Pendapatan Usaha Setiap Bulan Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 4 Rp. 10.000.000,00 Rp. 10.000.000,00 – Rp. 20.000.000,00 Rp. 20.000.000,00 – Rp. 30.000.000,00 Rp. 30.000.000,00 2 16 4 3 8,00 64,00 16,00 12,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

10. Syarat-syarat Menjadi Mitra Binaan

Tabel 5.15 Distribusi Responden Mengetahui Syarat-Syarat Menjadi Mitra Binaan No Mengetahui Syarat-syarat menjadi Mitra Binaan Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, mengetahui Tidak mengetahui 18 7 72,00 28,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15 menunjukkan responden yang mengetahui syarat-syarat untuk menjadi mitra binaan lebih besar dibandingkan yang tidak mengetahui, mereka sudah mengetahui syarat-syarat untuk dipenuhi kemudian membuat proposal dan diajukan kepada PT. Perkebunan Nusantara IV dari kenalan yang berada di PT. Perkebunan Nusantara, atau kerabat sedangkan yang tidak mengetahui mereka langsung mengajukan proposal tanpa mengetahui syarat-syarat sebelumnya yang harus dipenuhi, namun setelah mendatangi langsung dan mengajukan proposal mereka baru mendapatkan informasi mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi. Berdasarkan penelitian pula dapat diketahui keseluruhan responden mampu memenuhi syarat-syarat yang diajukan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV karena syarat- syarat untuk menjadi mitra binaan tidaklah sulit, sehingga mereka dapat menjadi mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara IV. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

11. Proses Peminjaman Awal

Tabel 5.16 Tanggapan Responden Mengenai Proses Peminjaman Awal No Tanggapan Responden Mengenai Proses Peminjaman Awal Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Sangat mudah Mudah Biasa saja 4 18 3 16,00 72,00 12,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer Berdasarkan data pada tabel 5.16 menunjukkan bahwa dalam proses peminjaman awal yang dilakukan oleh para responden sebelum menjadi mitra binaan sebahagian besar mengaku tidak mengalami kesulitan dalam pelaksanaannya bahkan menanggapi proses tersebut mudah bahkan sebagian kecil menanggapi sangat mudah. Seperti yang diungkapkan oleh salah seorang responden: “Kalau berbicara tentang proses peminjaman awal, sangat mudah sekali. PT. Perkebunan Nusantara IV tidak sedikitpun mempersulit, seperti kemarin itu saya masih belum sepenuhnya mengetahui syarat-syaratnya apa saja, tapi pihak PT. Perkebunan Nusantara IV dengan senang hati menjelaskan prosesnya, bahkan saya dibantu membuat proposal pengajuan untuk menjadi mitra binaan. Tidak lama prosesnya, seminggu semua sudah siap, saya hanya tinggal menunggu panggilan saja, proposal saya diterima atau tidak.” Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden menanggapi lama proses peminjaman awal untuk menjadi mitra binaan maksimal selama seminggu untuk memenuhi persyaratan dalam pengajuan proposal, dapat disimpulkan, PT. Perkebunan Nusantara IV berusaha semaksimal mungkin agar para calon mitra binaan bisa merasakan keseriusan pihak PT. Perkebunan Nusantara dalam memberikan pelayanan serta pelaksanaan program UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

12. Jangka Pengajuan Permohonan Hingga Mendapatkan Pinjaman

Tabel 5.17 Tanggapan Responden Mengenai Jangka Pengajuan Permohonan Hingga Mendapatkan Pinjaman No Tanggapan Responden Mengenai Jangka Pengajuan Permohonan Hingga Mendapatkan Pinjaman Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Tidak lama Lama Sangat Lama 8 15 2 32,00 60,00 8,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.17 menunjukkan tanggapan responden mengenai jangka waktu antara pengajuan permohonan hingga mendapatkan dana pinjaman itu sangat bervariasi. Diketahui lebih banyak responden menanggapi lama mendapatkan pinjaman, karena mereka mengaku jangka waktu setelah dua bulan baru mendapatkan dana pinjaman. Responden yang menanggapi jangka waktu tidak lama hal ini disebabkan responden itu mendapatkan dana pinjaman setelah satu bulan sejak diajukan proposal dan survei kelayakan, sedangkan dua responden menanggapi jangka waktu pemberian pinjaman sangat lama ini dikarenakan mereka mendapatkan dana pinjaman setelah tiga bulan pengajuan proposal dan survei kelayakan. Seperti ungkapan salah seorang responden: “Tidak lama setelah Bapak mengajukan proposal, ada pihak PT. Perkebunan Nusantara IV yang datang ketempat Bapak, katanya mereka survei dulu apakah Bapak benar-benar punya usaha, Bapak tanya sampai kapan Bapak harus menunggu proposal Bapak diterima, mereka sih bilangnya kalau akan ada pemberitahuan dan menghubungi nomor yang dapat dihubungi, paling lama tiga bulan, dan kurang lebih dua bulan Bapak diberitahu kalau proposal Bapak diterima, dan dapat menerima pinjaman.” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan jangka waktu yang bervariasi ini dapat disebabkan dengan banyaknya pengajuan proposal yang ingin menjadi mitra binaan PT. Perkebunan Nusantara IV sehingga pihak PT. Perkebunan Nusantara memerlukan waktu untuk menyeleksi proposal satu persatu hingga penerimaan proposal.

13. Besarnya Dana Pinjaman

Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Besarnya Dana Pinjaman No Besarnya Dana Pinjaman Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 s.d. Rp. 10.000.000,- Rp. 10.000.000,- - Rp. 30.000.000,- Rp. 30.000.000,- - Rp. 50.000.000,- 12 8 5 48,00 32,00 20,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.18 menunjukkan bahwa responden yang menjadi mitra binaan meminjam dana sebesar Rp. 10.000.000,- lebih besar dibandingkan mitra binaan yang meminjam dana lebih dari Rp. 10.000.000,-. Adapun alasan yang diungkapkan salah seorang responden: “Ibu niatnya ingin meminjam dana untuk modal dagang Ibu ini Rp. 20.000.000,00 tapi karena Ibu takutnya ada terjadi apa-apa dengan usaha Ibu dan tidak sanggup mengembalikannya makanya Ibu hanya meminjam Rp. 10.000.000,00 saja…” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa ada berbagai alasan setiap mitra binaan mengajukan dana pinjaman, seperti salah satu alasan yang diungkapkan responden yang dikarenakan ketakutan akan tidak sanggup pengembalian, maka responden tidak mengajukan permohonan pinjaman yang tinggi, namun hal ini tidak menjadi penghalang untuk mengembangkan usaha mereka.

14. Kesesuaian Jumlah Permohonan Pinjaman

Tabel 5.19 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Jumlah Permohonan Pinjaman No Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Jumlah Permohonan Pinjaman Jumlah jiwa Persentase 1 2 3 4 Sesuai Lebih dari setengah Hanya setengah Tidak sampai setengah 9 3 7 6 36,00 12,00 28,00 24,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.19 menunjukkan bahwa dalam memperoleh dana pinjaman yang diberikan oleh PT. Perkebunan Nusantara IV, tidak semua permohonan pinjaman dikabulkan, tetapi diketahui jumlah pinjaman yang diberikan sesuai dengan diajukannya permohonan lebih besar dibandingkan mitra binaan yang mendapatkan pinjaman lebih kecil dari permohonan. Adapun ungkapan salah seorang responden yaitu: “..Makanya Ibu hanya dikasih setengah karena pihak PT. Perkebunan Nusantara IV bilang ingin melihat dulu sejauh mana perkembangan setelah diberikan pinjaman setelah itu Ibu bisa melakukan permohonan lagi..” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara IV kurang mengabulkan pemberian pinjaman dengan permohonan responden, dikarenakan dalam pemberian pinjaman tersebut, PT. Perkebunan Nusantara IV lebih selektif, baik dilihat dari segi perkembangan maupun pemasaran hasil produksi para mitra binaan. Tidak menutup kemungkinan apabila pada tahap peminjaman pertama mitra binaan mampu melakukan pinjaman pokok + bunga yang dilakukan setiap bulannya sesuai dengan perjanjian, maka dalam tahap peminjaman kedua dalam melakukan permohonan kembali, mitra binaan dapat memperoleh jumlah pinjaman yang lebih besar lagi atau sesuai permohonan. Hasil penelitian menunjukkan kesepakatanperjanjian seluruh responden sudah sesuai antara pinjaman yang diterima dengan jumlah pinjaman yang telah ditetapkan dalam surat kesepakatanperjanjian.

15. Bentuk Agunan

Tabel 5.20 Bentuk Agunan No Agunan Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Surat rumah Buku hitam kendaraan Lainnya 6 15 4 24,00 60,00 16,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.20 menunjukkan bahwa mitra binaan memberikan agunan berupa buku hitam kendaraan kepada PT. Perkebunan Nusantara IV lebih besar dibandingkan mitra binaan yang memberikan agunan surat rumah atau lainnya yang berupa surat izin usaha. Hal ini dapat diketahui karena mitra binaan meminjam dana rata-rata berkisar Rp. 10.000.000,- hingga Rp. 30.000.000,- maka mereka tidak perlu memberikan surat-surat berharga sebagai jaminan pengembalian pinjaman. Seluruh mitra binaan juga tidak merasa keberatan adanya pemberlakuan agunan, mereka setuju, dan dalam kesepakatanperjanjian sudah sesuai dengan agunan yang mitra binaan berikan. Adapun alasan salah seorang responden: “ Ya, setuju lah dek, tidak mungkin kan kita minjam uang tapi tidak ada jaminan, dimana-mana pasti juga pakai jaminan jadi kedua pihak tidak ada yang dirugikan..” Dapat dievaluasi, standar dalam Program kemitraan yang sudah ditetapkan mengenai pemberian agunan sudah sesuai dan dinilai tidak memberatkan mitra binaan dalam memenuhinya. Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV juga tidak menentukan agunan yang seperti apa yang harus diagunkan oleh para mitra binaan, asalkan sudah sesuai dengan jumlah pinjaman. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

16. Kesesuaian Jumlah Pinjaman Dengan Keperluan Usaha

Tabel 5.21 Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Pinjaman Memadai Dengan Keperluan Usaha No Tanggapan Responden Mengenai Jumlah Pinjaman Memadai Dengan Keperluan Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, memadai Tidak memadai 10 15 40,00 60,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.21 menunjukkan bahwa jumlah pinjaman yang sudah diterima namun tidak memadai dengan keperluan usaha lebih besar dibandingkan dengan jumlah pinjaman yang memadai dengan keperluan usaha. Ada alasan yang menunjukkan sebahagian besar responden mengatakan bahwa jumlah pinjaman masih belum memadai, seperti yang dikatakan salah seorang responden: “Ya belum terlalu memadai soalnya semakin banyak permintaan, seperti saya ini kan berdagang baju harus ada barang-barang baru yang saya tambahin…” Salah seorang responden juga menuturkan mengenai sikap responden saat ditanyakan bagaimana cara mereka mengatasi pinjaman yang tidak memadai, seperti berikut: “..Ya, saya harus pintar-pintar memutar-mutar modal saya untuk menjalankan usaha saya ini...” Diketahui pula seluruh responden tidak meminjam dari sumber lain setelah mendapatkan pinjaman, hal ini dapat disimpulkan bahwa walaupun sebahagian besar responden yang jumlah pinjaman tidak memadai dengan keperluan usaha, mereka tetap UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tidak meminjam pada sumber lain lagi bahkan berusaha mengatasinya dengan memutar kembali modal mereka, hal ini menunjukkan para mitra binaan adalah pelaku usaha yang tangguh.

17. Tanggapan Mengenai Bunga Pinjaman

Tabel 5.22 Tanggapan Responden Mengenai Bunga Pinjaman No Tanggapan Responden Mengenai Bunga Pinjaman Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Sangat rendah Rendah Biasa saja 5 17 3 20,00 68,00 12,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan responden mengetahui bunga pinjaman yang diberikan oleh pihak PT. perkebunan Nusantara IV atas pinjaman mereka sebanyak 6 pertahun, dan keseluruhannya dapat memenuhi bunga pinjaman yang juga sesuai dengan kesepakatanperjanjian antara pihak mitra binaan dan pihak PT. Perkebunan Nusantara IV. Adapun berbagai tanggapan responden mengenai bunga pinjaman yang diberikan atas pinjaman mereka, ditunjukkan pada tabel 5.22. Diketahui bahwa bunga pinjaman yang diberikan pihak PT. Perkebunan Nusantara IV rendah bahkan ada yang menanggapi sangat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa responden tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi bunga pinjaman. Dapat dievaluasi bahwa standar yang sudah ditetapkan mengenai bunga pinjaman sebesar 6 pertahun sudah sesuai dengan pelaksanaan terhadap mitra binaan, dan PT. Perkebunan Nusantara. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

18. Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV Melakukan Monitoring

Hasil penelitian menunjukkan keseluruhan responden menjawab bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara IV telah melakukan survei kelayakan terhadap setiap responden, seperti dikatakan salah seorang responden: “...Pihak PT. Perkebunan Nusantara ada datang untuk melihat usaha saya, sambil menanyakan bagaimana pemasaran usaha saya ini, sejak kapan usaha saya berdiri, apakah usaha saya memang membutuhkan dana yang saya mohon, hanya itu yang mereka lakukan… dan tidak ada yang lain yang mereka lakukan selain melihat usaha saya…” Tidak hanya melakukan survei kelayakan, keseluruhan responden juga mengatakan kalau setelah adanya pemberian pinjaman, pihak PT. Perkebunan Nusantara IV juga melakukan monitoring dan juga hanya memonitoring usaha mereka setelah pemberian pinjaman, seperti yang diungkapkan salah seorang responden: “..Iya, Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV selalu datang untuk memonitoring ke tempat Bapak, mereka menanyakan sejauh mana dana pinjaman itu dipakai, apakah dana pinjaman digunakan untuk hal lain, dan Bapak juga bisa cerita kalau ada kesulitan dalam usaha Bapak..” Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara IV benar-benar selektif dalam menyeleksi para calon mitra binaan dengan melakukan survei kelayakan untuk menilai baik keberadaan, keaslian proposal dan juga prospek ke depan dari pada usaha yang dikembangkan setelah mengikuti Program Kemitraan. Dapat dievaluasi bahwa mitra binaan sudah lulus kelayakan usaha karena memiliki prospek usaha untuk dikembangkan sesuai dengan standar untuk menjadi mitra binaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

19. Sikap Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV Saat Melakukan Monitoring

Tabel 5.23 Tanggapan Responden Mengenai Sikap Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV Monitoring No Tanggapan Responden Mengenai Sikap Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV Monitoring Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Sangat baik Baik 8 17 32,00 68,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23 menunjukkan bahwa sikap pihak PT. Perkebunan Nusantara IV saat melakukan monitoring masih dalam batas sewajarnya, menunjukkan sikap yang baik kepada mitra binaan, dan tidak melakukan hal-hal yang tidak wajar, hal ini dapat menumbuhkan rasa nyaman bagi para responden sebagai mitra binaan yang mengikuti Program Kemitraan.

20. Frekuensi Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV Melakukan Monitoring

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara IV tidak lebih dari satu kali melakukan survei kelayakan terhadap responden saat masih menjadi calon mitra binaan. Keseluruhan mitra binaan juga menyetujui adanya survei kelayakan dan juga monitoring terhadap mereka. Seperti yang diungkapkan salah seorang responden: “Saya setuju-setuju saja mereka datang untuk melihat usaha saya, karena saya juga kan mitra binaan mereka, mungkin saja itu bagian daripada prosedur dari perusahaan dan saya tidak keberatan.” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

21. Tingkat Frekuensi Monitoring

Tabel 5.24 Tanggapan Responden Berdasarkan Tingkat Frekuensi Monitoring No Tanggapan Responden Berdasarkan Tingkat Frekuensi Monitoring Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Tinggi Biasa saja Rendah 1 22 2 4,00 88,00 8,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan tabel 5.24 menunjukkan bahwa responden menanggapi tingkat frekuensi monitoring yang dilakukan pihak PT. Perkebunan Nusantara lebih besar menanggapi biasa saja dalam artian tidak tinggi dan juga tidak rendah, karena dari hasil penelitian diketahui bahwa responden mengaku kalau monitoring oleh pihak PT. Perkebunan Nusantara IV dilakukan tidak setiap bulan, seperti yang dikatakan salah seorang responden: “…Memang pihak PT. Perkebunan Nusantara IV ada datang memonitoring, tapi tidak setiap bulan, karena tidak tentu tapi dalam setahun mereka ada datang dua atau tiga kali..dan memang tidak ada ketentuan jadwal setiap kapan mereka datang, Ya..kalau mereka datang, ya datang aja gitu…tidak ada membuat jadwal, kadang awal bulan, kadang juga akhir bulan…” Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh responden mengaku kalau tidak ada ketentuan jadwal dalam melakukan monitoring terhadap responden. Berdasarkan hasil data dari wawancara dan kuisioner diketahui bahwa monitoring tidak dilakukan setiap bulan oleh bagian pelaksana program, dapat dievaluasi, hal ini tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan bahwa harus dilakukannnya monitoring setiap bulan kepada mitra binaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

22. Guna Pihak PT. Perkebunan Nusantara IV Melakukan Monitoring

Berdasarkan hasil penelitian keseluruhan responden yang menganggap bahwa perlu dilakukannya monitoring itu dikarenakan bagi mereka, monitoring selain memberi manfaat bagi perkembangan usaha mereka, pihak PT. Perkebunan Nusantara juga memberikan dampak positif. Seperti yang dikatakan salah seorang responden: “Ya perlu lah, jadi kalau saya ada keluhan mengenai usaha saya, saya bisa ceritakan, apalagi kalau saat saya terlambat membayar cicilan pinjaman, mereka bukannya memaksa saya untuk segera, malah memberikan masa tenggang, dan pihak PT. Perkebunan Nusantara juga sering kasih semangat dan motivasi juga supaya tidak putus asa….kalau mengenai dampak positifnya ya..Saya jadi semakin semangat untuk mengembangkan usaha….” Selain itu, salah seorang responden juga mengungkapkan mengenai hal yang dilakukan pihak PT. Perkebunan Nusantara IV saat melakukan monitoring: “…Tidak, tidak ada yang dilakukan orang monitoring, sama seperti sebelumnya, seperti survei kemarin itu, mereka melihat bagaimana usaha saya, ada berkembang atau tidak, baik-baik saja, tidak ada yang berlebihan bagaimana, sebentar saja kok…” Dari hasil wawancara dengan mitra binaan, dapat disimpulkan bahwa pihak PT. Perkebunan Nusantara IV tidak hanya sekedar memberikan pinjaman atau melaksanakan monitoring tanpa manfaat, tetapi pihak PT. Perkebunan Nusantara IV juga memberikan perhatian dan juga semangat kepada para mitra binaan, bahkan memberikan kesempatan kepada mitra binaan untuk berbagi keluhan mengenai perkembangan usaha agar dapat dicari solusi bersama demi peningkatan usaha mitra binaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

23. Keikutsertaan Kegiatan Pameran

Tabel 5.25 Keikutsertaan Responden Dalam Kegiatan Pameran No Keikutsertaan Responden Dalam Kegiatan Pameran Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Tidak pernah Hanya sekali Dua kali 19 4 2 76,00 16,00 8,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.25 menunjukkan bahwa responden yang menjadi mitra binaan lebih banyak yang tidak mengikuti kegiatan pameran yang diselenggarakan PT. Perkebunan Nusantara IV. Sesuai pernyataan oleh seorang responden: “Saya kan hanya dagang baju-baju biasa, jadi untuk apa saya ikut kegiatan pameran, kecuali kalau saya ada memproduksi barang begitu…” Diketahui, yang mengikuti pameran lebih kecil, adapun alasan mereka mengikuti kegiatan pameran sesuai pernyataan oleh seorang responden: “Saat ditawarkan untuk mengikuti pameran, dengan senang hati saya mau.. karena usaha saya ini kan menciptakan kerajinan dari pelepah pisang, bisa menciptakan kreasi-kreasi yang orang-orang luas harus tahu, jadi pemasaran saya kan bisa meluas juga, jadi saya piker kenapa tidak untuk ikut pameran…. Pada saat itu saya ikut pameran di PRSU, seingat saya tahun lalu, tahun 2011 yang lalu..” Diketahui yang mengikuti pameran merupakan pelaku usaha di sektor industri yang memang bergerak dibidang menciptakan dan memproduksi suatu barang atau karya, sehingga dapat disimpulkan siapapun mitra binaan dapat mengikuti kegiatan pameran demi peningkatan usaha mereka dari segi pemasaran, namun kembali lagi di UNIVERSITAS SUMATERA UTARA tinjau dari segi bentuk usaha yang mereka kelola. Dari hasil penelitian, jawaban dari segi keikutsertaan responden dalam pameran berbeda dengan jawaban mereka saat ditanyakan mengenai tanggapan mereka terhadap adanya kegiatan pameran yang diselenggarakan, seluruh responden setuju, pihak PT. Perkebunan Nusantara melakukan kegiatan pameran untuk pengembangan usaha mitra binaan.

24. Dampak Positif Kegiatan Pameran

Tabel 5.26 Tanggapan Responden Mengenai Dampak Positif Kegiatan Pameran No Tanggapan Responden Mengenai Dampak Positif Kegiatan Pameran Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Tidak Berdampak Berdampak 19 6 76,00 24,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 57 menunjukkan kegiatan pameran tidak memiliki dampak positif lebih besar disbanding yang memiliki dampak positif. Hal ini dikarenakan responden yang memang tidak mengikuti kegiatan pameran sehingga mereka tidak merasakan dampak positif dari kegiatan pameran sedangkan responden yang mengikuti kegiatan pameran mengaku kalau kegiatan pameran memberikan dampak positif bagi usaha mereka dari segi pemasaran. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

25. Penyediaan Fasilitas Kegiatan Pameran oleh Pihak PT. Perkebunan

Nusantara Tabel 5.27 Tanggapan Responden Mengenai Penyediaan Fasilitas Kegiatan Pameran No Tanggapan Responden Mengenai Penyediaan Fasilitas Kegiatan Pameran Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, ada Tidak ada 6 19 24,00 76,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.27 menunjukkan bahwa para responden yang mengikuti kegiatan pameran mengaku kalau PT. Perkebunan Nusantara IV memfasilitasi mereka dalam kegiatan pameran, seperti yang dikatakan salah seorang responden yang pernah mengikuti kegiatan pameran: “Enak lah dek kalau kita bisa ngikuti kegiatan-kegiatan pameran, apalagi pada saat acara di PRSU. Kan banyak yang datang kalau PRSU ada acara, jadi usaha kita akan lebih dikenal banyak orang. Terus, fasilitas semua sudah dilengkapi dari PT. Perkebunan Nusantara IV dari stan- stannya yang dilengkapi meja, kursi. Ya.. kalau fasilitas yang saya bawa sendiri juga ada dek..Tapi.. dari PT. Perkebunan Nusantara IV nya sendiri, kami dapat uang makan dek selama kegiatan pameran…” Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan selain dapat fasilitas dari PT. Perkebunan Nusantara IV, para responden yang mengikuti kegiatan pameran masih membawa fasilitas sendiri untuk melengkapi kegiatan pameran. Tidak hanya itu, bahkan pihak PT. Perkebunan Nusantara IV memberikan uang makan kepada responden yang mengikuti kegiatan pameran, hal ini menunjukkan tidak adanya biaya yang membebani para responden, malah mendapatkan semangat baik dari segi materi maupun non-materi. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

26. Pendampingan oleh Pihak PT. Perkebunan Nusantara Dalam kegiatan

Pameran Tabel 5.28 Tanggapan Responden Mengenai Pendampingan PT. Perkebunan Nusantara IV Dalam Kegiatan Pameran No Tanggapan Responden Mengenai Pendampingan PT. Perkebunan Nusantara IV Dalam Kegiatan Pameran Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, selalu Tidak pernah 6 19 24,00 6,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.28 dapat dilihat bahwa responden yang sama sekali tidak pernah mengikuti kegiatan pameran sudah pasti tidak mendapatkan pendampingan karena tidak mengikuti kegiatan pameran. Lain halnya dengan responden yang mengikuti kegiatan pameran, seluruhnya mengaku kalau PT. Perkebunan Nusantara IV selalu memberikan pendampingan pada saat kegiatan pameran berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa PT. Perkebunan Nusantara IV juga aktif mendampingi mitra binaan dalam kegiatan pameran, hal ini dapat dikatakan sebagai bentuk keseriusan PT. Perkebunan Nusantara IV dalam menjalankan Program Kemitraan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

27. Besarnya Peranan Fasilitasi Oleh PT. Perkebunan Nusantara IV

Tabel 5.29 Tanggapan Responden Mengenai Besarnya Peranan Fasilitasi oleh PT. Perkebunan Nusantara IV No Tanggapan Responden Mengenai Besarnya Peranan Fasilitasi oleh PT. Perkebunan Nusantara IV Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Sangat besar Tidak besar 6 19 24,00 76,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.29 dapat diketahui bahwa responden yang mengikuti kegiatan pameran lebih merasakan peranan PT. Perkebunan Nusantara IV sangat besar dalam memfasilitasi mereka dalam kegiatan pameran. Seperti yang diungkapkan salah seorang responden: “Sangat besar, dapat kesempatan mengikuti pameran saja saya sudah senang, ditambah lagi fasilitas dan ada dikasih uang makan juga, ya.. pasti sangat berperan bagi saya karena ini ada hubungannya dengan usaha saya..” Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa peranan PT. Perkebunan Nusantara sangat besar bagi para responden yang mengikuti kegiatan pameran karena turut membantu responden dalam memasarkan usaha mereka yang berkaitan langsung dengan perkembangan usaha para responden. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

28. Keikutsertaan Dalam Pelatihan Dan Pembinaan

Tabel 5.30 Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Pelatihan dan Pembinaan No Distribusi Responden Berdasarkan Keikutsertaan Dalam Pelatihan dan Pembinaan Jumlah Jiwa Persentase 1 2 Ya, mengikuti Tidak mengikuti 15 10 60,00 40,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Seluruh responden yang menjadi mitra binaan mengaku kalau adanya pelatihan dan pembinaan yang diselenggarakan PT. Perkebunan Nusantara IV dalam bidang pemasaran dan pengembangan usaha. Berdasarkan data pada tabel 5.30 dapat diketahui hampir seluruh responden pernah mengikuti pelatihan dan pembinaan, tetapi ada pula yang tidak mengikuti pelatihan dan pembinaan. Adapun salah seorang responden memberi alasan sebagai berikut: “..Bukan saya tidak ingin mengikuti, tapi pada saat dilaksanakan pelatihan saya memang tidak bisa mengikuti karena ada urusan lain yang saya kerjakan..” Adapula alasan berbeda dari salah seorang responden lain: “..kurang penting sih, itu menurut saya tapi tidak tau dengan orang lain, soalnya kan dari pada waktu saya terlewatkan untuk mengikuti pelatihan lebih baik saya terus memantau usaha saya, apalagi usaha saya dalam bidang jasa, dan tidak ada tenaga kerja karena hanya saya sendiri, jadi sya tidak ikut pelatihan dan pembinaan itu…” Jadi, dapat dievaluasi bahwa PT. Perkebunan Nusantara menjalankan kegiatan pelatihan dan pembinaan sesuai dengan yang sudah ditetapkan dalam standar PT. Perkebunan Nusantara IV , namun tidak seluruhnya mengikuti pelatihan dan pembinaan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Para responden yang tidak mengikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan mengungkap alasan yang bervariasi, namun intinya PT. Perkebunan Nusantara IV sudah melaksanakan kegiatan pelatihan dan pembinaan yang tidak hanya sebagai pematuhan terhadap ketetapan tapi hal ini juga sebagai bentuk dorongan agar ada penambahan ilmu tambahan demi peningkatan usaha mitra binaan, tetapi kembali lagi kepada kesiapan mitra binaan untuk mengikuti atau tidak.

29. Pentingnya Pelatihan Dan Pembinaan

Tabel 5.31 Tanggapan Responden Mengenai Pentingnya Pelatihan dan Pembinaan No Tanggapan Responden Mengenai Pentingnya Pelatihan dan Pembinaan Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Kurang penting Penting Sangat penting 4 16 5 16,00 64,00 20,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.31 menunjukkan bahwa pentingnya diadakan pelatihan dan pembinaan untuk mitra binaan lebih besar bahkan ada yang mengaku sangat penting dibandingkan responden yang menjawab kurang penting. Dari hasil penelitian walau ada yang tidak mengikuti pelatihan dan pembinaan, mereka menganggap kalau pelatihan dan pembinaan penting untuk diadakan, sedangkan yang sebagian responden lain yang tidak mengikuti, yang memang mengaku kalau pelatihan dan pembinaan kurang penting. Seperti diungkapkan salah seorang responden: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA “Penting, penting sekali, karena menurut saya, dari situ adanya bentuk tindakan plus yang diberikan PT. Perkebunan Nusantara IV karena tidak hanya kasih bantuan pinjaman juga mengadakan pelatihan, dengan pelatihan mitra binaan juga punya ilmu baru dan bisa punya pengetahuan baru apalagi sekarang kan sudah banyak yang punya usaha jadi dengan adanya pelatihan dan pembinaan pengusaha bisa punya strategi baru misalnya…” Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa responden menyetujui dan mendukung adanya pelatihan dan pembinaan karena walaupun beberapa tidak mengikuti pelatihan dan pembinaan mereka mengganggap kegiatan ini penting karena mitra binaan juga dapat memiliki wawasan serta pengetahuan baru yang masih berkaitan dalam pengembangan usaha.

30. Kesesuaian Pelatihan Dan Pembinaan Dengan Kebutuhan Usaha

Tabel 5.32 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Pelatihan dan Pembinaan Dengan Kebutuhan Usaha No Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Pelatihan dan Pembinaan Dengan Kebutuhan Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Tidak sesuai Sesuai Sangat sesuai 10 12 3 40,00 48,00 12,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data pada tabel 5.32 dapat diketahui bahwa diadakannya pelatihan dan pembinaan sudah sesuai dengan kebutuhan responden yang sudah mengikuti kegiatan dan pembinaan. Diketahui juga, responden yang menjawab tidak sesuai, hal ini dikarenakan mereka tidak mengikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan. Berdasarkan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika sudah adanya kesesuaian pelatihan dan pembinaan terhadap usaha mereka, berarti ada manfaat dan dampak dari adanya pelaksanaan pelatihan dan pembinaan, dan para mitra binaan juga benar-benar menerapkan pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka dapatkan selama mengikuti pelatihan dan pembinaan.

31. Pengaruh Pelatihan Dan Pembinaan Terhadap Pengembangan Usaha

Tabel 5.33 Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan Terhadap Pengembangan Usaha No Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Pelatihan dan Pembinaan Terhadap Pengembangan Usaha Jumlah Jiwa Persentase 1 2 3 Tidak Berpengaruh Berpengaruh Sangat berpengaruh 10 12 3 40,00 48,00 12,00 Total 25 100,00 Sumber: Data Primer 2012 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.33 dapat diketahui bahwa pelatihan dan pembinaan berpengaruh bahkan sangat berpengaruh bagi responden yang mengikuti kegiatan pelatihan dan pembinaan. Adapun alasan salah seorang responden mengenai hal ini, sebagai berikut: “Kenapa Ibu bilang berpengaruh, kan seperti yang Ibu bilang tadi kalau pelatihan dan pembinaan sudah sesuai dengan kebutuhan usaha Ibu, Ibu jadi lebih mengerti cara mengolah modal dan membagi keuntungan, juga mengerti tentang mempertahankan usaha, ya.. sudah pasti berpengaruh kan bagi usaha Ibu..” UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan, karena adanya kesesuaian pelatihan dan pembinaan yang diberikan hal ini pun menjadi pengaruh bagi responden yang mengikuti pelatihan dan pembinaan dalam peningkatan usaha mereka.

5.2.2. Pengembangan Usaha Mikro Dengan Pemberian Pinjaman 1.