Landasan Hukum Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Struktur Organisasi PKBL

4.2. Gambaran Umum Bagian Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

4.2.1. Landasan Hukum Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Sejak digulirkan kebijakan Kemitraan pada tahun 1989 oleh Menteri Keuangan selaku Kuasa Pemegang Saham BUMN pada waktu itu melalui Surat Keputusan Nomor: 1232KMK1989 tanggal 14 Oktober 1989 tentang Pegelkop, dalam perjalanan kebijakan yang ditempuh Pemerintah telah mengalami beberapa kali perubahan diantaranya melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 316KMK.0161994 tentang Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi dan sejak 17 Juni 2003 pengelolaannya mengacu sepenuhnya kepada Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP.236MBU2003, sehingga istilah yang selama ini menggunakan singkatan PUKK kini telah berganti menjadi Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan yang disingkat dengan PKBL dan sejak 27 April 2007 direfisi melalui Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05MBU2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.

4.2.2. Struktur Organisasi PKBL

Guna efektifitas pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, Direksi PT. Perkebunan Nusantara-IV Persero melalui Surat Keputusan No: 04.11KPB80XII2007 tanggal 27 Desember 2007 tentang Struktur Organisasi, Sasaran Tugas Organisasi dan Proses Bisnis PT. Perkebunan Nusantara-IV telah membentuk satu bagian yang khusus Mengelola kegiatan pembinaan tersebut yaitu Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berada dibawah Direktorat Perencanaan Pengembangan Usaha dengan susunan sebagai berikut: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Direktur Perencanaan Pengembangan Usaha 2. Kepala Bagian PKBL 3. Kepala Urusan Analisa Monitoring Evaluasi 4. Kepala Urusan CSR 5. Kepala Urusan Administrasi Keuangan 6. Asisten Urusan 7. Krani Urusan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Bagan 2.3 Bagan Struktur PKBL PT. Perkebunan Nusantara IV 4.2.3. Program Kemitraan 1 Sasaran: menjadikan usaha kecil dan koperasi sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang maju, modern, tangguh dan mandiri serta memiliki fungsi dan peranan strategis dalam perekonomian nasional. Membangun citra dan image yang positif bagi perusahaan yang ditandai dengan kuatnya hubungan kemitraan yang saling memberi manfaat satu sama lain. Meningkatkan kualitas pinjaman dengan menaikkan tingkat pengembalian pinjaman. Direktur Utama Dir. Perencanaan Pengembangan Usaha Kepala Bagian PKBL Kaur Analisa Monitoring Evaluasi Asisten Urusan Asisten Urusan Asisten Urusan Asisten Urusan Pelaksana Pelaksana Pelaksana Pelaksana UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2 Kebijakan: memberdayakan usaha kecil dan koperasi agar mampu melaksanakan fungsi dan peranan strategis sebagai Soko Guru Perekonomian Nasional. Pemberian pinjaman Program Kemitraan berdasarkan kelayakan yang teruji. Dalam penagihan melibatkan intansi terkait. Pemutihan piutang hanya bagi mitra yang memenuhi syarat sesuai ketentuan yang berlaku. 3 Strategi penyaluran dan pembinaan mitra binaan: 1. Melaksanakan penyaluran Program Kemitraan yang efektif dan efisien sesuai peraturan yang berlaku. 2. Meningkatkan hubungan komunikasi dengan stakeholders. 3. Melaksanakan pembinaan secara terus-menerus kepada mitra binaan. 4. Mengikutsertakan produk mitra binaan unggulan dalam pameran dalam dan luar negeri. Adapun manfaat Program Kemitraan pada pertumbuhan ekonomi kerakyatan antara lain: a. Dana pinjaman untuk membiayai modal kerja atau usaha serta investasi bagi mitra binaan dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. b. Pembinaan mitra binaan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan, kompetensi serta menambah omset usaha mitra binaan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. c. Kemajuan serta peningkatan dalam usaha mitra binaan dapat memperluas lapangan kerja dan peningkatan taraf hidup masyarakat menuju sejahtera. d. Pembangunan ekonomi kerakyatan pada masa kedepan akan mendukung pembangunan kekuatan berbagai sektor lainnya menuju kesejahteraan hidup bangsa. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

4.2.4. Program Bina Lingkungan