Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

50 50 dilanjutkan pada siklus III. Namun jika semua indikator sudah tercapai maka penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan keterampilan menulis narasi dinyatakan selesai.

3.1.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Peneliti akan melaksanakan penelitian untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam menulis narasi. Peneliti menggunakan model Quantum Teaching berbantu media puzzle pada siswa kelas III SD Negeri 01 Bligorejo Kabupaten Pekalongan. Prosedur penelitian tindakan kelas menurut Asrori 2009: 60 yaitu melakukan identifikasi masalah, melakukan analisi masalah, dan merumuskan hipotesis masalah. Suatu rencana PTK diawali adanya masalah yang disadari oleh guru. Untuk mengidentifikasi masalah yang dijadikan fokus penelitian, guru perlu mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri. Jika guru merasa kesulitan untuk menemukan masalah yang diteliti, maka guru sebaiknya melakukan pembicaraan bersama guru lain atau peneliti dari perguruan tinggi pendidikan. Dalam pembicaraan ini akan didapat kekurangan-kekurangan guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Selain itu, yang perlu dikembangkan adalah kesediaan melakukan perubahan dan perbaikan pembelajaran terhadap siswa di kelas. Guru harus berusaha memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai serta perubahan perbaikan apa yang ingin dilakukan. Setelah masalah teridentifikasi, perlu melakukan analisis sehingga dapat merumuskan masalah dengan jelas. Analisis dapat dilakukan dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa, daftar hadir siswa, atau daftar nilai siswa. Proses analisis masalah harus dilakukan secara hati-hati dan cermat. 51 51 Sebab, keberhasilan dalam melakukan analisis masalah akan menentukan keberhasilan proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Jika penelitian tindakan kelas berhasil dilakukan oleh guru dan dirasakan manfaatnya oleh guru, maka akan menjadi motivasi bagi guru untuk melakukan penelitian selanjutnya. Perumusan masalah yang tepat akan membantu guru mengembangkan pemikiran baru yang bermanfaat untuk melakukan tindakan perbaikan. Hipotesis tindakan adalah suatu prakiraan yang terjadi jika suatu tindakan dilakukan. Dalam penelitian tindakan kelas, hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Hipotesis dibuat berdasarkan kajian berbagai teori, kajian hasil penelitian, diskusi dengan guru lain atau peneliti dari perguruan tinggi kependidikan, serta refleksi oleh guru. Berdasarkan hasil kajian tersebut, guru menyusun berbagai alternatif tindakan. Selanjutnya guru perlu mengkaji setiap alternatif, terutama keterkaitannya dengan tujuan tindakan. Hipotesis tindakan harus dapat diuji secara empiris. Ini berarti bahwa tindakan yang telah dipilih harus dilaksanakan agar terjadi dampak positif yang dapat dilihat atau diukur. Dampak yang terjadi dinyatakan secara kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melakukan tindakan agar menghasilkan yang diharapkan, lebih dahulu dilakukan pengkajian kelayakan tindakan pemecahan masalah. Aspek yang perlu dikaji yaitu kemampuan guru, kemampuan siswa, ketersediaan fasilitas, dan iklim belajar.

3.2 Siklus Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IIIA SEKOLAH DASAR NEGERI DUKUHTENGAH 02 KABUPATEN BREBES

0 7 227

Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantuan Media Puzzle Pada Siswa Kelas IVB SD Negeri Ngaliyan 01 Semarang

0 5 257

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR SERI PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI PAGUYANGAN 01 KABUPATEN BREBES

0 12 244

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENULIS PENGUMUMAN MELALUI MEDIA CETAK PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 PEGUYANGAN PEMALANG

0 14 235

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL QUANTUM Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Quantum Teaching Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 2 Simo Boyolali Tahun 2011/2012.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV SD NEGERI MALANGAN.

0 1 197

KEEFEKTIFAN MODEL INSTRUKSI LANGSUNG BERBANTU GAMBAR SERI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS NARASI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI ABUPATEN KENDAL

0 1 59

KEEFEKTIFAN MODEL TPS BERBANTU MEDIA FOTO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENULIS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 BOGANGIN KABUPATEN BANYUMAS

0 1 86

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI PRAON SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 0 20

PENINGKATAN KEAKTIFAN, KEBERANIAN, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA MATA PELAJARAN IPS SDN 01 BLIGOREJO PEKALONGAN

0 0 181