9
9 menerapkan model Quantum Teaching berbantu media puzzle. Peneliti memilih
judul penelitian, ”Peningkatan Aktivitas dan Hasil Menulis Narasi Melalui Model Quantum Teaching Berbantu Media Puzzle pada Siswa Kelas III SD Negeri 01
Bligorejo Kabupaten Pekalongan”.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Rina Kartika A, S.Pd guru kelas III SD Negeri 01 Bligorejo Kabupaten Pekalongan, diperoleh keterangan bahwa
siswa kelas III mengalami kesulitan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam menulis narasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil belajar siswa yang
masih rendah. Dari 30 siswa, hanya 14 siswa atau sekitar 69,7 siswa yang memperoleh nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Siswa tidak
mencapai KKM dikarenakan ditemukan permasalahan dalam pembelajaran menulis narasi yaitu pada umumnya siswa kurang mampu menggunakan dan
memilih kata dalam menuangkan ide. Siswa kurang mampu menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lainnya, serta mengembangkan gagasan.
Narasi yang ditulis masih belum menceritakan kejadian secara runtut dan banyak ditemukan kalimat yang sama antar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa
belum menguasai menulis narasi. Permasalahan tidak hanya pada siswa namun juga pada guru yang belum
mampu menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dan belum mampu mengoptimalkan media pembelajaran yang ada. Akibatnya siswa mengalami
kesulitan dalam menulis narasi. Guru perlu memilih model dan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan mampu diterapkan
dalam materi bahasa Indonesia khususnya materi menulis narasi.
10
10
1.3 Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar siswa SD Negeri 01
Bligorejo Kabupaten Pekalongan. Peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dijumpai dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya pada
materi menulis narasi di kelas III sekolah dasar. Permasalahan tersebut diidentifikasi sebagai berikut:
1 Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih menggunakan model
konvensional tanpa disertai adanya variasi penggunaan model lain, sehingga mengakibatkan kurangnya minat dan motivasi siswa dalam belajar yang
berdampak pula pada rendahnya tingkat aktivitas dan hasil belajar siswa dalam kelas.
2 Guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia belum menggunakan media yang
inovatif, sehingga siswa kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran di kelas.
1.4 Pembatasan Masalah