Konsep Belajar TINJAUAN PUSTAKA

secara kualitas maupun kuantitas. Tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan perilaku siswa. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu siswa mencapai tujuan yang diinginkan. Hal ini dapat tercapai apabila guru dapat mengkondisikan lingkungan belajar yang memungkinkan siswa menguasai bahan pelajaran yang diberikan. Kegiatan belajar dalam proses pembelajaran menghasilkan hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalamai aktivitas belajar. Perolehan aspek-aspek perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh pembelajar. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang diukur adalah hasil belajar kognitif pada ranah pengetahuan C1, pemahaman C2, dan penerapan C3. Selain itu, diukur pula hasil belajar afektif siswa yang memenuhi indikator bekerja sama dan berpendapat dalam diskusi kelompok.

2.2 Kemampuan Berpikir Kritis

Kemampuan berpikir merupakan salah satu bekal bagi siswa untuk menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemampuan berpikir akan melatih dan mengarahkan siswa untuk dapat memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu kemampuan berpikir adalah kemampuan berpikir kritis. Berpikir kritis adalah model berpikir mengenai masalah apa saja dimana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan menangani secara terampil strukur-struktur yang melekat dalam pemikiran dan menerapkan standar-standar intelektual padanya Fisher Nosich, 1993: 4. Orang yang berpikir kritis akan mengevaluasi dan kemudian menyimpulkan suatu hal berdasarkan fakta untuk membuat keputusan. Menurut Hassoubah 2002: 111 salah satu ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan dengan masalah lain yang relevan. Salah satu kemampuan yang mendukung kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir kritis Hassoubah, 2002: 4. Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan Hassoubah, 2002: 87. Kemampuan berpikir kritis yang baik akan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah baik akademik maupun non akademik. Berpikir kritis mempunyai beberapa kategori yaitu: mengklasifikasi, mengasumsi, memprediksi dan hipotesis, menginterpretasi data, mengklasifikasi atau membuat kesimpulan, mengukur, merancang sebuah penyelidikan, mengamati, membuat grafik, meminimalkan kesalahan percobaan, mengevaluasi, dan menganalisis Carin Sund, 1989: 160. Dalam penelitian ini kategori berpikir kritis yang akan ditingkatkan adalah menghipotesis, mengklasifikasi, merancang sebuah penyelidikan, mengukur, mengamati, menganalisis, dan membuat kesimpulan.

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif

Secara sederhana k ata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Menurut Sanjaya 2006: 242, pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem kelompok kecil, yaitu antara empat