Tinjauan Materi TINJAUAN PUSTAKA

Air berwujud padat jika dalam bentuk es. Air yang didinginkan akan berwujud padat. - Wujud Gas Uap Air Air akan berwujud gas jika air dipanaskan, sehingga akan terbentuk uap air. Perubahan Wujud Air Air dapat mengalami perubahan wujud. Perubahan wujud air terjadi karena proses pemanasan dan pendinginan. Macam-macam perubahan wujud air adalah sebagai berikut: - Mencair Gambar 2.3 Peristiwa Es Mencair Mencair merupakan proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair. Peristiwa ini disebabkan oleh proses pemanasan. Contoh peristiwa mencair yaitu es yang dibiarkan di udara terbuka. - Membeku Membeku yaitu peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat karena adanya pendinginan. Contoh peristiwa membeku yaitu air yang dimasukkan dalam freezer akan menjadi es batu. - Menguap Gambar 2.4 Peristiwa Air Menguap Menguap adalah peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas. Contohnya adalah air yang mengalami pemanasan jika dibiarkan lama-kelamaan akan habis, bensin yang dibiarkan berada pada tempat terbuka akan habis berubah menjadi gas. - Mengembun Gambar 2.5 Peristiwa Mengembun Mengembun adalah peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi cair. Contoh mengembun adalah ketika menyimpan es batu dalam sebuah gelas maka bagian luar gelas akan basah. Es yang dimasukkan ke dalam gelas mempunyai temperatur rendah sehingga turut mendinginkan gelas. Gelas yang dingin juga turut mendinginkan uap air yang ada di sekeliling gelas bagian luar. Akibatnya, uap air berubah wujud menjadi air yang kemudian menempel di dinding gelas bagian luar. - Menyublim Menyublim adalah peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi gas. Contoh menyublim yaitu kamper yang disimpan pada almari pakaian lama- kelamaan akan habis. Proses menyublim pada wujud air sulit ditemukan dalam kehidupan sehari-hari karena proses menyublim terjadi pada suhu dan tekanan yang rendah. - Memadat Memadat adalah peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi padat. Perubahan wujud air dapat dibuat dalam skema sederhana seperti di bawah ini: Gambar 2.6 Skema Perubahan Wujud Air Daur Air Daur air merupakan sirkulasi perputaran air yang tidak pernah berhenti dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi melalui proses evaporasi penguapan, presipitasi pengendapan, dan kondensasi pengembunan. Pada proses evaporasi penguapan, air yang ada di permukaan bumi mengalami penguapan, yaitu berubah menjadi uap. Penguapan air terjadi karena air terkena Wujud Padat Wujud Cair Wujud Gas Mencair Membeku Menyublim Mengembun Menguap Memadat panas matahari. Uap air naik ke tempat tinggi dan dingin. Selanjutnya, uap air mengembun hingga membentuk butiran air. Butiran-butiran air yang jumlahnya sangat banyak ini membentuk awan. Proses ini disebut presipitasi pengendapan. Di tempat yang amat tinggi dan dingin, butiran air dapat membeku. Jika butiran air atau es di awan cukup besar, butiran dapat jatuh ke tanah sebagai hujan. Butiran es berubah menjadi air saat bersentuhan dengan udara lebih panas di bawahnya. Proses ini disebut kondensasi pengembunan. Pada perjalanan menuju bumi beberapa air hasil kondensasi dapat berevaporasi kembali ke atmosfer atau langsung jatuh ke bumi. Air hujan yang jatuh ke bumi diserap oleh permukaan tanah, pohon-pohon, dan terkumpul di sungai, danau, dan laut. Dari sini, daur air mengulangi lagi tahap yang telah dijalaninya. Demikian seterusnya sehingga bumi tidak pernah kering. Jumlah air di bumi secara keseluruhan relatif tetap, yang berubah adalah wujud, tempat, dan kualitasnya. Gambar 2.7 Daur Air Penghematan Air Persediaan air bersih di bumi ini semakin berkurang. Beberapa puluh tahun lalu, orang masih dapat mengambil air dari sungai atau sumur pompa. Saat ini di banyak daerah, khususnya kota besar, orang tidak dapat mengambil air bersih melalui sungai atau sumur pompa. Penyebabnya antara lain adanya polusi atau pencemaran air. Sedemikian sulitnya mendapatkan air bersih sehingga seringkali orang perlu membelinya. Oleh karena itu, selain mengurangi atau menghilangkan polusi atau pencemaran air, menghemat air bersih juga harus dilakukan. Menurut Haryanto 2004 ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menghemat air, diantaranya: - Mempertahankan sumber air bersih: - Pembuatan terasering pada lahan pertanian di pegunungan. Pembuatan terasering dilakukan dengan memotong kemiringan wilayah pegunungan yang berfungsi untuk menangkap laju aliran air hujan yang sangat cepat. - Pembuatan dam, waduk, dan bendungan sebagai tempat penampungan air. Pembuatan tempat penampungan air dilaksanakan akibat ketersediaan air dalam jumlah dan waktu yang kurang sesuai dengan kebutuhan. Fungsi pembangunan tampungan air adalah untuk mengurangi puncak banjir sehingga daya rusak banjir dapat dikurangi dan diminimalkan, bahkan ditiadakan. Selain itu, tempat penampungan air juga berfungsi sebagai penahan laju air sungai dan air hujan sehingga dapat meresap ke dalam tanah sebagai cadangan air tanah. - Penghijauan kembali. Penghijauan adalah upaya untuk memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat bereproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air maupun pelindung lingkungan. Manfaat penghijauan kembali antara lain: - Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih remah atau mudah menyerap air. - Meningkatkan daya tahan menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi stabil. - Menetralisir daya rusak butir-butir hujan. - Menghambat erosi. - Menghemat air bersih: - Tidak membiarkan air kran mengalir terus menerus. Penggunaan air hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan sehingga kran air harus ditutup sesudah memakainya. - Menggunakan air limbah air yang telah digunakan untuk mencuci beras maupun sayuran untuk menyiram tanaman. Selain menghemat air bersih, tanaman dapat tumbuh dengan subur jika disiram dengan air yang telah digunakan untuk mencuci beras maupun sayuran. - Usahakan mencuci pakaian setelah mencapai jumlah yang cukup banyak. Karena semakin sering mencuci pakaian dalam jumlah yang sedikit, semakin banyak air yang digunakan.

2.7 Kerangka Berpikir

Model pembelajaran kooperatif berbasis Contextual Teaching Learning metode Picture and Picture merupakan model pembelajaran berkelompok yang terdiri dari tiga hingga empat orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa atau suku yang berbeda. Perbedaan latar belakang siswa akan meningkatkan interaksi dan komunikasi sehingga siswa semakin aktif dalam pembelajaran. Interaksi dan komunikasi antarsiswa dapat ditunjukkan dalam kegiatan pemasangan dan pengurutan potongan-potongan gambar puzzle, pelaksanaan eksperimen, dan kegiatan diskusi. Suasana yang menyenangkan juga dapat membangkitkan pemahaman siswa jika materi pembelajaran yang dipelajari dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari siswa adalah materi pembelajaran mengenai perubahan wujud air, daur air, dan penghematan air. Air sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa karena air memberikan kehidupan pada semua makhluk hidup. Pembelajaran di sekolah mengajak siswa untuk mengetahui wujud air, perubahan wujud air, dan cara menghemat air. Kegiatan eksperimen sangat diperlukan untuk membantu siswa mempelajari sesuatu yang dianggap abstrak menjadi lebih konkrit. Dengan melakukan eksperimen, siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi mengalami secara nyata dan menjadi lebih aktif di kelas. Pemberian kesempatan sebanyak-banyaknya untuk mengaplikasikan konsep yang telah diperoleh membantu siswa menemukan sendiri konsep yang dicari sehingga memperkuat pengetahuan siswa. Hal ini tentunya akan bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa yang berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. Melalui kegiatan penyusunan puzzle dan pelaksanaan eksperimen, kemampuan menghipotesis, mengklasifikasi, merancang sebuah penyelidikan, mengukur, mengamati, menganalisis, dan membuat kesimpulan dapat terlatih. Sedangkan melalui kegiatan diskusi, kemampuan bekerja sama dan berpendapat dapat terlatih. Pelaksanaaan model pembelajaran kooperatif berbasis Contextual Teaching Learning metode Picture and Picture dalam pokok bahasan daur air ditunjang dengan RPP, LKS, puzzle, serta lembar observasi yang sesuai dengan model pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis siswa dilatih melalui penyusunan puzzle, pelaksanaan eksperimen, dan kegiatan diskusi. Penilaian kemampuan berpikir kritis siswa dilakukan selama kegiatan pemasangan dan pengurutan potongan-potongan gambar puzzle dan kegiatan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja siswa LKS. Selain itu, penilaian hasil belajar afektif juga dilakukan selama proses diskusi dalam kelompok dengan cara observasi. Dari lembar kerja siswa LKS dan lembar observasi akan diperoleh informasi tentang peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa tiap siklus. Sedangkan hasil belajar kognitif siswa diamati melalui tes tertulis di setiap akhir siklus guna mendukung hasil kemampuan berpikir kritis siswa.