Kemampuan Berpikir Kritis TINJAUAN PUSTAKA

Orang yang berpikir kritis akan mengevaluasi dan kemudian menyimpulkan suatu hal berdasarkan fakta untuk membuat keputusan. Menurut Hassoubah 2002: 111 salah satu ciri orang yang berpikir kritis akan selalu mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan dengan masalah lain yang relevan. Salah satu kemampuan yang mendukung kemampuan kognitif adalah kemampuan berpikir kritis Hassoubah, 2002: 4. Berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif dengan menekankan pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai dan dilakukan Hassoubah, 2002: 87. Kemampuan berpikir kritis yang baik akan meningkatkan kemampuan memecahkan masalah baik akademik maupun non akademik. Berpikir kritis mempunyai beberapa kategori yaitu: mengklasifikasi, mengasumsi, memprediksi dan hipotesis, menginterpretasi data, mengklasifikasi atau membuat kesimpulan, mengukur, merancang sebuah penyelidikan, mengamati, membuat grafik, meminimalkan kesalahan percobaan, mengevaluasi, dan menganalisis Carin Sund, 1989: 160. Dalam penelitian ini kategori berpikir kritis yang akan ditingkatkan adalah menghipotesis, mengklasifikasi, merancang sebuah penyelidikan, mengukur, mengamati, menganalisis, dan membuat kesimpulan.

2.3 Model Pembelajaran Kooperatif

Secara sederhana k ata “kooperatif” berarti mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Menurut Sanjaya 2006: 242, pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem kelompok kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang berbeda heterogen. Dalam pembelajaran kooperatif, setiap siswa dalam kelompok bekerja sama dan saling membantu antara satu dengan yang lain untuk memahami materi pembelajaran. Selain itu, setiap anggota dalam kelompok dapat menguasai materi pembelajaran karena hasil diskusi kelompok bukan merupakan hasil pemikiran individu melainkan hasil pemikiran seluruh anggota kelompok. Model pembelajaran kooperatif tidak hanya unggul dalam membantu siswa memahami konsep yang sulit, tetapi juga sangat berguna untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, bekerja sama, dan membantu teman Isjoni, 2011: 16. Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi. Mandal 2009 menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan ketrampilan menulis, karena siswa berinteraksi dan saling membantu dengan teman sekelompok dalam menyelesaikan tugas tertulis yang diberikan pada kelompoknya. Pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa karakteristik yang membedakan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran yang lain. Menurut Rusman 2010: 207, karakteristik pembelajaran kooperatif adalah: - Pembelajaran secara tim Artinya pembelajaran dilakukan secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kelompok, setiap siswa harus dapat menerima siswa lain yang berbeda ras, budaya, kemampuan, dan ketidakmampuannya dengan saling bergantung satu sama lain untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan.