37
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan
Penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis Contextual Teaching Learning metode Picture and Picture untuk meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa dilaksanakan dalam tiga siklus. Siklus 1 membahas materi perubahan wujud air, siklus 2 membahas daur air, dan pada siklus 3 membahas penghematan
air. Pada penelitian ini, kegiatan pembelajaran ditunjang dengan RPP, lembar kerja siswa, soal evaluasi, dan lembar observasi.
Sintaks pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif berbasis Contextual Teaching Learning metode Picture and Picture dalam
penelitian ini adalah di awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi berkaitan dengan materi yang akan dibahas. Selanjutnya, guru memberikan motivasi kepada
siswa dengan memberikan permasalahan yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran.
Kegiatan kedua adalah siswa dibagi dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa. Kemudian guru membagikan
LKS yang memuat tugas penyusunan puzzle yang berkaitan dengan materi pembelajaran dan petunjuk kegiatan eksperimen. Setelah siswa menerima LKS
dan puzzle, siswa menyusun puzzle bersama kelompoknya dengan bimbingan guru. Kegiatan ketiga, guru membimbing siswa untuk melakukan eksperimen
sesuai dengan petunjuk yang ada dalam LKS. Hasil eksperimen didiskusikan dan dituliskan dalam LKS tiap-tiap kelompok.
Kegiatan keempat, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan dan kelompok yang lain menanggapinya. Kegiatan kelima,
guru bersama-sama siswa membahas dan menarik kesimpulan tentang konsep yang dipelajari. Selanjutnya, siswa mengerjakan soal evaluasi.
Sintaks pembelajaran di atas dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa karena penerapan model pembelajaran kooperatif berbasis Contextual
Teaching Learning metode Picture and Picture melibatkan peran aktif siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri melalui kegiatan penyusunan puzzle
dan eksperimen. Melalui kegiatan menyusun puzzle, kemampuan siswa dalam menghipotesis dan mengklasifikasi dapat dilatihkan. Sedangkan kemampuan
merancang sebuah penyelidikan, mengukur, mengamati, menganalisis, dan membuat kesimpulan dapat dilatihkan melalui kegiatan eksperimen. Hal ini
bersesuaian dengan pendapat Koes 2003: 92 bahwa kemampuan berpikir kritis dapat diasah melalui kegiatan pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa
seperti melalui kegiatan eksperimen dan diskusi. Sintaks pembelajaran di atas juga dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kritis siswa melalui model pembelajaran kooperatif. Dalam pembelajaran kooperatif, siswa terlibat aktif pada proses pembelajaran sehingga memberikan
dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi, dapat memotivasi siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini sesuai pendapat Isjoni
2011: 16 yang menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tidak hanya