Agroindustri Makanan Penelusuran Jalur Transmisi Pengaruh dari Sektor Agroindustri ke Rumah Tangga

5.6.1. Agroindustri Makanan

Pengaruh langsung dari masing-masing agroindustri makanan ke rumah tangga yang membentuk jalur dasar secara umum menunjukkan pola sama. Gambar 11 merangkum jalur dasar pengaruh stimulus ekonomi dari industri-industri dalam kelompok agroindustri makanan, minuman dan rokok yang dipancarkan menuju institusi rumah tangga. Pengaruh yang ditimbulkan olah stimulus ekonomi yang ditujukan ke agroindustri makanan, minuman dan tembakau menuju rumah tangga akan melewati tiga jalur dasar. Jalur pertama, pengaruh stimulus ekonomi akan menuju sektor pertanian primer terlebih dahulu kemudian diteruskan ke tenaga kerja TK pertanian di desa kemudian menuju ke rumah tangga RT buruh tani, petani kecil, petani luas, RT non pertanian golongan rendah dan golongan atas di desa. Stimulus ekonomi ke agroindustri makanan, minuman dan tembakau yang ditransmisikan ke sektor pertanian primer terlebih dahulu tersebut menunjukkan adanya keeratan hubungan antara agroindustri makanan, minuman dan tembakau dengan sektor primer sebagai sumber bahan baku. Terkait dengan sektor pertanian primer dan TK pertanian di desa sebagai perantara pengaruh stimulus ekonomi dari agroindustri makanan, minuman dan rokok, rumah tangga yang menerima pengaruh adalah RT buruh tani, petani kecil dan petani luas. Selain itu RT non pertanian golongan rendah dan atas di desa juga menerima pengaruh stimulus mengingat proses industri makanan banyak melibatkan TK non pertanian untuk aktivitas pengangkutan, pengepakan dan lain sebagainya. Jalur kedua, stimulus ekonomi dari agroindustri makanan, minuman dan rokok langsung menuju TK non pertanian di desa maupun di kota kemudian diteruskan ke RT non pertanian golongan rendah dan atas di desa dan di kota. Hal ini berimplikasi bahwa pengaruh yang ditransmisikan ke TK non pertanian tanpa melewati sektor pertanian primer terlebih dahulu. Jalur ketiga adalah stimulus ekonomi dari agroindustri makanan, minuman dan rokok dipancarkan melalui faktor produksi modal kemudian menuju RT non pertanian di desa dan di kota. Jalur ini berimplikasi bahwa faktor produksi modal juga akan menerima peningkatan penerimaan secara langsung dengan adanya stimulus ekonomi yang dipancarkan dari agroindustri makanan, minuman dan rokok. Gambar 11. Jalur Dasar Agroindustri Makanan, Minuman dan Rokok Rumah Tangga Jalur struktural agroindustri yang merangkum pengaruh global, pengaruh langsung dan pengaruh total pada jalur dasar masing-masing agroindustri makanan, minuman dan rokok secara rinci disajikan sebagai berikut.

1 Agroindustri Makanan Sektor Peternakan

Tabel 20 dan Gambar 12 menyajikan jalur struktural untuk agroindustri makanan sektor peternakan, dimana stimulus ekonomi yang diberikan ke agroindustri makanan sektor peternakan akan dipancarkan ke RT buruh tani dengan besaran pengaruh global sebesar 0.175. Nilai ini tidak lain adalah besaran pengganda dari agroindustri makanan sektor peternakan menuju RT buruh tani, sehingga dapat diartikan jika agroindustri makanan sektor peternakan menerima peningkatan output sebesar 1 milyar rupiah akan meningkatkan penerimaan pendapatan RT buruh tani sebesar 0.175 milyar rupiah dimana sekitar 10.3 persen tambahan pendapatan tersebut mengikuti jalur dasar dari agroindustri Industri Makanan, Minuman, Rokok Sektor pertanian primer TK pertanian desa Buruh tani, petani kcl, petani luas, RT non pert gol rendah atas di desa TK non pert desa kota Modal RT non pert gol rendah di desa dan kota RT non pert gol rendah atas di desa dan kota Tabel 20. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global Agroindustri Makanan Sektor Peternakan ke Rumah Tangga, Tahun 2003 Jalur Asal Jalur Tujuan RT Pengaruh Global Jalur Dasar Pengaruh Langsung Pengganda Jalur Pengaruh Total Persentase Pengaruh Global Buruh tani 0.175 Agroind ternak-tan pangn- TK pert ds-brh tani 0.011 1.656 0.018 10.6 Petani kecil 0.218 Agroind ternak-tan pangn- TK pert ds-tani kecil 0.033 1.618 0.054 24.8 Petani luas 0.2 Agroind ternak-tan pangn- TK pert ds-tani luas 0.027 1.619 0.044 21.8 Non pert rendah ds 0.482 Agroind ternak-TK NP ds- RT NP rendah ds 0.043 1.551 0.067 13.9 Agroind ternak-Modal-RT NP rendah ds 0.012 2.116 0.025 5.2 Agroind ternak-tan pangn- TK pert ds-RT NP rendah ds 0.031 1.883 0.058 12.1 Non pert atas desa 0.181 Agroind ternak-TK NP ds- RT NP atas ds 0.011 1.402 0.015 8.5 Agroind ternak-tan pangn- TK pert ds-RT NP atas ds 0.017 1.641 0.028 15.8 Non pert rendah kota 0.739 Agroind ternak-TK NP kota-RT NP rendah kota 0.078 1.95 0.153 20.7 Agroind ternak-Modal-RT NP rendah kota 0.018 2.331 0.043 5.8 Agro- industri Makanan Sektor Peternakan Non pert atas kota 0.281 Agroind ternak-TK NP kota-RT NP atas kota 0.026 1.784 0.046 16.3 makanan sektor peternakan menuju sektor tanaman pangan terlebih dahulu kemudian ke faktor produksi tenaga kerja dan berakhir ke RT buruh tani. Dalam jalur tersebut RT buruh tani menerima pengaruh langsung sebesar 0.011 milyar rupiah dan sektor tanaman pangan menerima peningkatan output sebesar 0.178 melewati milyar rupiah. Seperti halnya pada RT buruh tani, pengaruh yang menuju RT petani kecil luas lahan 0.5 ha terlebih dahulu juga melewati sektor tanaman pangan dan TK pertanian di desa kemudian menuju RT petani kecil. Pengaruh global yang dipancarkan ke RT petani kecil sebesar 0.218, sekitar 24.8 persen tambahan pendapatan RT petani kecil melewati jalur dasar tersebut. Dalam jalur tersebut pengaruh langsung petani kecil sebesar 0.033. Kemudian dari sektor tanaman pangan, pengaruh stimulus menuju faktor produksi tenaga kerja dan menghasilkan pengaruh langsung terhadap pendapatan tenaga kerja sebesar 0.178 milyar rupiah.. Dalam jalur ini setiap diberikan stimulus 1 milyar rupiah ke agroindustri makanan sektor peternakan, pengaruh langsung yang diterima oleh RT petani luas sebesar 0.027 milyar rupiah. Nilai tersebut lebih kecil daripada pengaruh langsung 0.145 0.258 0.225 0.279 Agroin dustri Ternak Buruh Tani Petani Kecil Petani Luas NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.011 0.033 0.027 0.017 0.031 TK NP Kota Modal TK NP Desa TK Pertanian Desa 0.093 NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.043 0.011 0.671 0.17 NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.012 0.018 0.131 0.204 NP Rendah Kota NP Atas Kota 0.078 0.026 0.719 0.235 0.671 Tanaman Pangan 0.064 0.09 0.109 0.178 Gambar 12. Jalur Dasar Agroindustri Makanan Sektor Peternakan ke Rumah Tangga terhadap petani kecil. Dampak stimulus juga melewati sektor-sektor lain yang membentuk jalur sirkuit sehingga menghasilkan pengganda jalur sebesar 1.169. Hal itu akan berdampak kembali pada peningkatan pendapatan RT petani luas sehingga menghasilkan pengaruh total sebesar 0.044 milyar rupiah atau sekitar 21 persen dari pengaruh global. Stimulus ekonomi juga akan menuju RT non pertanian golongan rendah di desa dengan melewati tiga jalur. Jalur pertama melewati TK non pertanian di desa, jalur kedua melewati faktor produksi modal dan jalur ketiga terlebih dahulu melewati sektor tanaman pangan dan TK pertanian di desa kemudian baru menuju RT non pertanian golongan rendah di desa. Pengaruh global yang diterima oleh RT tersebut sebesar 0.482. Artinya setiap peningkatan output agroindustri makanan sektor peternakan sebesar 1 milyar rupiah akan meningkatkan pendapatan RT non pertanian golongan rendah di desa sebesar 0.482 milyar rupiah. Jalur pertama akan menghasilkan pengaruh langsung terhadap rumah tangga sebesar 0.043 milyar rupiah dan pengaruh total sebesar 0.067 milyar rupiah atau sekitar 13.9 persen dari pengaruh global. Jalur kedua akan menghasilkan pengaruh langsung terhadap RT non pertanian di desa sebesar 0.012 milyar rupiah dan pengaruh total sebesar 0.025 milyar rupiah atau sekitar 5.2 persen dari pengaruh global. Jalur ketiga akan menghasilkan pengaruh langsung sebesar 0.031 milyar rupiah dan pengaruh total sebesar 0.058 milyar rupiah atau sekitar 12.1 persen. Dari ketiga jalur tersebut jalur yang melewati modal terlebih dulu akan menghasilkan peningkatan pendapatan secara langsung kepada RT non pertanian golongan rendah paling kecil. Pada jalur pertama TK non pertanian di desa akan menerima peningkatan pendapatan secara langsung sebesar 0.167 milyar rupiah dan peningkatan pendapatan modal sebesar 0.09 milyar rupiah melalui jalur ketiga. Stimulus ekonomi ke agroindustri peternakan juga akan menghasilkan peningkatan pendapatan bagi RT non pertanian lainnya, yaitu RT non pertanian golongan atas di desa, RT non pertanian golongan rendah dan golongan atas di kota. Dari empat kelompok RT non pertanian tersebut, RT non pertanian golongan rendah di kota menerima pengaruh global terbesar yaitu sebesar 0.739 atau dengan kata lain stimulus ekonomi pada agroindustri makanan sektor peternakan akan menghasilkan angka pengganda pendapatan RT non pertanian golongan rendah sebesar 0.739 dimana sekitar 20.7 persen mengikuti jalur dasar yang melewati TK non pertanian di kota. Artinya setiap stimulus ekonomi ke agroindustri makanan sektor peternakan sebesar 1 milyar rupiah akan menghasilkan peningkatan pendapatan RT non pertanian golongan rendah sebesar 0.739 milyar rupiah. Dalam jalur tersebut RT non pertanian golongan rendah di kota menerima pengaruh langsung sebesar 0.078 milyar rupiah dan pengaruh total sebesar 0.153 milyar rupiah. Sedangkan TK non pertanian di kota menerima pengaruh langsung sebesar 0.109 milyar. Selain melewati jalur TK non pertanian di kota, stimulus ekonomi yang menuju ke RT non pertanian golongan rendah di kota juga melewati faktor produksi modal. Dalam jalur tersebut, rumah tangga menerima pengaruh langsung sebesar 0.018 milyar rupiah dan pengaruh total 0.043 milyar rupiah atau sekitar 5.8 persen dari pengaruh global. Sedangkan modal menerima pengaruh langsung sebesar 0.09 milyar rupiah. 2 Agroindustri Makanan Sektor Tanaman Pangan Jalur dasar agroindustri makanan sektor tanaman pangan disajikan pada Tabel 21 dan Gambar 13. Seperti halnya pada agroindustri makanan sektor peternakan, jalur dasar pada agroindustri makanan sektor tanaman pangan yang menuju RT buruh tani, petani kecil dan petani luas terlebih dahulu juga melewati sektor tanaman pangan sebagai pemasok bahan baku kemudian melewati TK pertanian di desa. Dari tiga golongan rumah tangga tersebut, yang menerima pengaruh stimulus terbesar adalah RT petani kecil, baik untuk pengaruh global, pengaruh langsung maupun pengaruh total. Sedangkan buruh tani menerima pengaruh terkecil. Pada jalur dasar agroindustri makanan sektor tanaman pangan menuju petani kecil tersebut, pengaruh langsung yang diterima RT petani kecil sebesar Tabel 21. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global Agroindustri Makanan Sektor Tanaman Pangan ke Rumah Tangga Tahun 2003 Jalur Asal Jalur Tujuan RT Pengaruh Global Jalur Dasar Pengaruh Langsung Pengganda Jalur Pengaruh Total Persentase Pengaruh Global Buruh tani 0.181 Agroind tan pangan-tan pangan-TK pert ds-brh tani 0.011 1.724 0.019 10.7 Petani kecil 0.225 Agroind tan pangan-tan pangn-TK pert ds-tani luas 0.034 1.687 0.057 25.4 Petani luas 0.206 Agroind tan pangan-tan pangan-TK pert ds-tani sempit 0.027 1.687 0.046 22.3 Non pert rendah ds 0.501 Agroind tan pangan-TK NP ds-RT NP rendah ds 0.048 1.622 0.078 15.5 Agroind tan pangan-Modal- RT NP rendah ds 0.014 2.174 0.03 5.9 Agroind tan pangan-tan pangn-TK pert ds-RT NP rendah ds 0.031 1.94 0.061 12.1 Non pert atas ds 0.187 Agroind tan pangan-TK NP ds-RT NP atas ds 0.012 1.478 0.018 9.6 Agroind tan pangan-tan pangn-TK pert ds-RT NP atas ds 0.018 1.708 0.03 16 Non pert rendah kota 0.771 Agroind tan pangan-TK NP kota-RT NP rendah kota 0.087 2.005 0.175 22.7 Agroind tan pangan-Modal- RT NP rendah kota 0.021 2.382 0.05 6.5 Agroind tan pangan-agroind perkeb-TK NP kota-RT NP rendah kota 0.012 2.726 0.032 4.1 Agroindustri Makanan Sektor Tanaman Pangan Non pert atas kota 0.293 Agroind tan pangan-TK NP kota-RT NP atas kota 0.029 1.846 0.053 18 0.034 dan dampak dari jalur sirkuit akan menghasilkan pengganda jalur sebesar 1.687 sehingga pengaruh total yang diterima RT petani kecil menjadi sebesar 0.057. Pengaruh global bagi RT petani kecil sebesar 0.225 yang tak lain merupakan pengganda pendapatan RT petani kecil dengan adanya stimulus ekonomi ke agroindustri makanan sektor tanaman pangan. Pada jalur tersebut subsektor tanaman pangan menerima pengaruh langsung sebesar 0.181 Gambar 13. Sedangkan pada kelompok RT non pertanian, pengaruh terbesar dipancarkan ke RT non pertanian golongan rendah di kota. Kelompok tersebut menerima pengaruh global sekitar empat kali lipat dibanding pengaruh yang diterima RT buruh tani. Hal ini berimplikasi bahwa manfaat pengembangan agroindustri makanan sektor tanaman pangan, meskipun sebagian besar diterima oleh rumah tangga golongan rendah, namun belum mengarah pada kelompok rumah tangga golongan rendah di sektor pertanian buruh tani dan petani kecil. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya keeratan hubungan antara agroindustri dengan tenaga kerja di sektor pertanian. Atau dengan kata lain keterlibatan tenaga kerja di sektor pertanian dalam 0.086 0.121 0.258 0.225 0.279 Buruh Tani Petani Kecil Petani Luas NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.011 0.034 0.027 0.031 0.018 TK NP Kota Modal TK NP Desa TK Pertanian Desa 0.093 0.145 NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.048 0.018 0.671 0.17 NP Renda h Desa NP Rendah Kota 0.087 0.021 0.131 0.204 NP Rendah Kota NP Atas Kota 0.087 0.029 0.719 0.235 0.671 Tanaman Pangan 0.072 0.104 0.190 0.181 NP Rendah Kota 0.012 0.719 TK NP Kota Agroindustri Perkebunan Gambar 13. Jalur Dasar Agroindustri Makanan Sektor Tanaman Pangan ke Rumah Tangga Agro Tanaman Pangan aktivitas produksi agroindustri lebih rendah dibandingkan keterlibatan tenaga kerja non pertanian. Pengaruh global yang diterima RT non pertanian golongan rendah di kota sebesar 0.771 yang terdiri dari tiga jalur. Jalur pertama dari agroindustri makanan sektor tanaman pangan dengan melewati faktor produksi TK non pertanian di kota. Jalur kedua melewati faktor produksi modal dan jalur ketiga melewati agroindustri makanan sektor perkebunan. Keterlibatan agroindustri makanan sektor perkebunan dalam jalur struktural tersebut diduga karena bahan pengolahan agroindustri makanan sektor tanaman pangan selain berasal dari sektor pertanian primer juga banyak menggunakan hasil produksi agroindustri makanan sektor perkebunan, seperti misalnya gula, minyak goreng, coklat bubuk dan hasil pengolahan industri sektor perkebunan lainnya.Dari ketiga jalur tersebut, jalur yang melewati TK non pertanian di kota akan menghasilkan pengaruh langsung terbesar bagi RT non pertanian golongan rendah di kota, yaitu sebesar 0.054 sedangkan pengaruh langsung yang diterima TK non pertanian di kota dalam jalur tersebut sebesar 0.121. Jalur yang melewati modal sebagai perantara pada kenyataannya memberikan pengaruh langsung kepada RT non pertanian golongan rendah di kota yang lebih besar dibandingkan jalur yang melewati agroindustri makanan sektor perkebunan sebagai perantara. Pada jalur tersebut faktor produksi modal menerima pengaruh sebesar 0.104. 3 Agroindustri Makanan Sektor Perikanan Jalur dasar agroindustri makanan sektor perikanan disajikan pada Tabel 22 dan Gambar 14. Seperti halnya pada agroindustri makanan sektor peternakan dan tanaman pangan, RT buruh tani menerima pengaruh global maupun pengaruh langsung terkecil sedangkan RT petani kecil memperoleh pengaruh terbesar. Namun meskipun RT petani kecil memperoleh pengaruh terbesar, pengaruh global maupun pengaruh langsung yang diterima oleh RT non pertanian tetap menunjukkan nilai yang lebih tinggi, terutama untuk RT non pertanian golongan rendah di kota. Untuk kelompok rumah tangga ini, pengaruh global yang diterima sebesar 0.749 atau dengan kata lain setiap stimulus ekonomi ke agroindustri makanan sektor perikanan sebesar 1 milyar rupiah akan menghasilkan tambahan pendapatan bagi RT non pertanian golongan rendah di kota sebanyak 0.749 milyar rupiah. Seperti halnya agroindustri makanan sektor tanaman pangan, peningkatan pendapatan tersebut diperoleh melalui tiga jalur dasar. Jalur pertama dari agroindustri makanan sektor perikanan, melalui TK non pertanian di kota kemudian menuju RT non pertanian golongan rendah di kota. Jalur kedua melalui modal sebagai perantara dan jalur ketiga melalui agroindustri perkebunan terlebih dahulu baru menuju TK non pertanian di kota baru menuju RT non pertanian golongan rendah di kota. Tabel 22. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global Agroindustri Makanan Sektor Perikanan ke Rumah Tangga Tahun 2003 Jalur Asal Jalur Tujuan RT Pengaruh Global Jalur Dasar Pengaruh Langsung Pengganda Jalur Pengaruh Total Persentase Pengaruh Global Buruh tani 0.183 Agroind perikanan-tan pangn- TK pert ds-brh tani 0.013 1.703 0.021 11.7 Petani kecil 0.231 Agroind perikanan-tan pangn- TK pert ds-tani kecil 0.038 1.665 0.063 27.1 Petani luas 0.212 Agroind perikanan-tan pangn- TK pert ds-tani luas 0.03 1.666 0.05 23.8 Non pert gol rendah desa 0.496 Agroind perikanan-TK NP ds-RT NP rendah ds 0.03 1.6 0.048 9.7 Agroind perikanan-Modal-RT NP rendah ds 0.015 2.171 0.033 6.7 Agroind perikanan-tan pangn- TK pert ds-RT NP rendah ds 0.035 1.933 0.067 13.6 Non pert gol atas desa 0.188 agroind perikanan-tan pangn- TK pert ds-RT NP atas ds 0.02 1.688 0.033 17.5 Non pert gol rendah kota 0.749 Agroind perikanan-TK NP kota-RT NP rendah kota 0.054 2.007 0.109 14.6 Agroind perikanan-Modal-RT NP rendah kota 0.024 2.391 0.057 7.6 Agroind perikanan-agroind perkeb-TK NP kota-RT NP rendah kota 0.013 2.727 0.036 4.7 Agroindustri Makanan Sektor Perikanan Non pert gol atas kota 0.286 Agroind perikanan-TK NP kota-RT NP atas kota 0.018 1.839 0.033 11.5 Dari ketiga jalur tersebut pengaruh langsung maupun pengaruh total terbesar diperoleh melalui jalur dengan TK non pertanian di kota sebagai perantara awal. Pada jalur tersebut TK non pertanian di kota menerima pengaruh langsung sebesar 0.076 milyar.

4 Agroindustri Makanan Sektor Perkebunan

Pola yang sama untuk agroindustri sektor perkebunan, dimana RT petani kecil dan RT non pertanian golongan rendah di kota masing-masing mewakili rumah tangga pertanian dan non pertanian yang menerima pengaruh terbesar baik untuk pengaruh global, pengaruh langsung dan pengaruh total Tabel 23. Jalur yang ditempuh agroindustri perkebunan adalah dengan melewati sektor pertanian primer tanaman pangan terlebih 0.258 0.225 0.279 Buruh Tani Petani Kecil Petani Luas NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.013 0.038 0.03 0.035 0.02 TK NP Kota Modal TK NP Desa TK Pertanian Desa 0.093 0.145 NP Rendah Desa 0.03 0.671 NP Rendah Desa NP Rendah Kota 0.015 0.024 0.131 0.204 NP Rendah Kota NP Atas Kota 0.054 0.018 0.719 0.235 0.671 Tanaman Pangan 0.064 0.09 0.109 0.178 NP Rendah Kota 0.018 TK NP Kota Agroindustri Perkebunan 0.178 0.719 0.086 Gambar 14. Jalur Dasar Agroindustri Makanan Sektor Perikanan ke Rumah Tangga Agro- industri Perikanan dahulu baru menuju TK pertanian di desa. Sedangkan pada RT non pertanian, jalur yang ditempuh adalah dengan melewati TK non pertanian di kota, modal atau melewati sektor tanaman pangan terlebih dahulu kemudian baru menuju TK non pertanian Gambar 15. Pada agroindustri makanan sektor perkebunan, pengganda jalur yang dihasilkan lebih besar dari pengganda jalur pada agroindustri makanan sektor peternakan, tanaman pangan, perikanan maupun perkebunan. Tabel 23. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global Agroindustri Makanan Sektor Perkebunan ke Rumah Tangga, Tahun 2003 Jalur Asal Jalur Tujuan RT Pengaruh Global Jalur Dasar Pengaruh Langsung Pengganda Jalur Pengaruh Total Persentase Pengaruh Global Buruh tani 0.171 Agroind perkeb-tan pangn- TK pert ds-brh tani 0.011 2.265 0.026 15.1 Petani kecil 0.214 Agroind perkeb-tan pangn- TK pert ds-tani kecil 0.034 2.223 0.076 35.4 Petani luas 0.197 Agroind perkeb-tan pangn- TK pert ds-tani luas 0.028 2.221 0.061 31 Non pert gol rendah desa 0.466 Agroind perkeb-TK NP ds- RT NP rendah ds 0.034 2.163 0.073 15.8 Agroind perkeb-Modal-RT NP rendah ds 0.014 2.807 0.04 8.6 Agroind perkeb-tan pangn- TK pert ds-RT NP rendah ds 0.032 2.516 0.079 17 Non pert gol atas desa 0.176 Agroind perkeb-tan pangn- TK pert ds-RT NP atas ds 0.018 2.244 0.04 22.6 Non pert gol rendah kota 0.708 Agroind perkeb-Modal-RT NP rendah kota 0.062 2.633 0.163 23 Agroind perkeb-Modal-RT NP rendah kota 0.022 3.071 0.068 9.6 Agroindustri Makanan Sektor Perkebunan Non pert gol atas kota 0.27 Agroind perkeb-TK NP kota-RT NP atas kota 0.02 2.444 0.049 18.3 Hal ini berarti bahwa selain jalur dasar, pengaruh yang dipancarkan dari agroindustri perkebunan ke rumah tangga yang melewati jalur sirkuit lebih banyak dibanding stimulus yang berasal dari agroindustri makanan lainnya. Atau dengan kata lain keterkaitan antar sektor dengan institusi maupun faktor produksi dengan adanya stimulus ekonomi pada agroindustri makanan sektor perkebunan tersebut lebih besar dibandingkan pada agroindustri makanan lainnya. Jalur yang menuju ke RT petani kecil, sebagai rumah tangga penerima pengaruh terbesar untuk kelompok rumah tangga di sektor pertanian, menerima pengaruh langsung sebesar 0.034 dan pengganda total sebesar 0.076 atau sekitar 35.4 persen dari pengaruh global. Pada jalur tersebut sektor tanaman pangan sebagai sektor perantara menerima pengaruh sebesar 0.11 atau dengan kata lain setiap stimulus ekonomi yang diberikan ke agroindustri makanan sektor perkebunan sebesar satu milyar rupiah, akan menimbulkan pengaruh langsung selain menuju ke rumah tangga petani kecil, juga akan menghasilkan peningkatkan output pada sektor pertanian primer yaitu pada sub sektor tanaman pangan sebesar 0.011 milyar rupiah. Sedangkan pengaruh stimulus yang menuju ke RT non pertanian golongan rendah di kota selain terlebih dulu 0.279 0.258 0.225 Agro- industri Perkebun an Buruh Tani Petani Kecil Petani Luas NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.011 0.034 0.028 0.032 0.018 TK NP Kota Modal TK NP Desa TK Pertanian Desa 0.093 0.145 NP Rendah Desa 0.034 0.671 NP Rendah Desa NP Rendah Kota 0.014 0.022 0.131 0.204 NP Rendah Kota NP Atas Kota 0.022 0.020 0.719 0.235 0.671 Tanaman Pangan 0.045 0.117 0.086 0.182 Gambar 15. Jalur Dasar Agroindustri Makanan Sektor Perkebunan ke Rumah Tangga melewati TK non pertanian golongan rendah di kota juga melewati faktor produksi modal. Pada jalur tersebut TK non pertanian di kota memperoleh peningkatan pendapatan sebesar 0.076 milyar rupiah dan pada modal sebesar 0.117 milyar rupiah. Sedangkan RT non pertanian golongan rendah pada jalur yang melewati TK non pertanian di kota menerima pengaruh langsung sebesar 0.062 milyar rupiah, jauh lebih besar dibandingkan pengaruh yang diterima pada jalur yang melewati faktor produksi modal sebesar 0.022 milyar rupiah. 5 Agroindustri Minuman Pada agroindustri minuman, pengaruh langsung yang menuju ke RT buruh tani tidak tercantum dalam jalur struktural. Hal ini disebabkan pada analisis SPA hanya ditampilkan pengaruh langsung terbesar.Namun stimulus ekonomi pada agroindustri minuman tersebut tetap menghasilkan peningkatan bagi RT buruh tani yang sebagian besar melalui pengaruh tidak langsung yang berasal dari jalur sirkuit, bukan melalui jalur dasar seperti disajikan pada Tabel 24 dan Gambar 16. Peningkatan pendapatan RT buruh tani tersebut tercermin melalui pengaruh global yang tidak lain merupakan angka pengganda pendapatan RT buruh tani seperti pada Tabel 9. Tabel 24. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global Agroindustri Minuman ke Rumah Tangga Tahun 2003 Jalur Asal Jalur Tujuan RT Pengaruh Global Jalur Dasar Pengaruh Langsung Pengganda Jalur Pengaruh Total Persentase Pengaruh Global Petani kecil 0.219 Agroind minuman-tan pangn- TK pert ds-tani kecil 0.028 1.603 0.045 20.5 Petani luas 0.201 Agroind minuman-tan pangn- TK pert ds-tani luas 0.023 1.604 0.036 18 Non pert gol rendah ds 0.519 Agroind minuman-TK NP ds- RT NP rendah ds 0.075 1.534 0.115 22.1 Agroind minuman-Modal-RT NP rendah ds 0.01 2.099 0.022 4.1 Agroind minuman-tan pangn- TK pert ds-RT NP rendah ds 0.026 1.868 0.048 9.3 Non pert gol atas desa 0.189 Agroind minuman-TK NP ds- RT NP atas ds 0.019 1.384 0.026 13.8 Agroind minuman-tan pangn- TK pert ds-RT NP atas ds 0.015 1.626 0.024 12.5 Non pert gol rendah kota 0.819 Agroind minuman-TK NP kota-RT NP rendah kota 0.135 1.932 0.261 31.9 Agroind minuman-Modal-RT NP rendah kota 0.016 2.312 0.037 4.5 Industri Minuman Non pert gol atas kota 0.308 Agroind minuman-TK NP kota-RT NP atas kota 0.044 1.766 0.078 25.3 Pengaruh langsung yang diterima RT petani kecil pada agroindustri minuman sebesar 0.028. Jalur dasar yang dilewati adalah dari agroindustri minuman menuju sektor tanaman pangan dan TK pertanian di desa sebagai perantara. Sedangkan petani luas menerima pengaruh langsung lebih kecil dari petani kecil. Pada rumah tangga non pertanian, pengaruh global terbesar dengan adanya stimulus ekonomi pada agroindustri minuman tersebut kembali mengarah pada golongan RT non pertanian golongan rendah baik di kota maupun di desa. Pengaruh global yang diterima RT non pertanian golongan rendah di kota sebesar 0.819 dengan melalui dua jalur dasar, yaitu menggunakan TK non pertanian di kota dan modal 0.258 0.225 Agro- industri Minuman Petani Kecil Petani Luas NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.028 0.023 0.026 0.015 TK NP Kota Modal TK NP Desa TK Pertanian Desa 0.145 NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.075 0.019 0.671 0.17 NP Rendah Desa NP Rendah Kota 0.010 0.016 0.131 0.204 NP Rendah Kota Kota NP Atas Kota 0.135 0.044 0.719 0.235 0.671 Tanaman Pangan 0.111 0.078 0.109 0.149 0.279 Gambar 16. Jalur Dasar Agroindustri Minuman ke Rumah Tangga . Pada jalur yang menggunakan TK non pertanian sebagai perantara, RT non pertanian di kota menerima pengaruh langsung sebesar 0.135, jauh lebih besar dibandingkan pengaruh yang diterima melalui modal sebagai perantara, yaitu sebesar 0.016. Sedangkan RT non pertanian golongan rendah di desa menerima pengaruh global sebesar 0.519. Ada tiga jalur dasar yang dilalui, pertama melalui TK pertanian didesa sebagai perantara. Kedua melalui modal dan ketiga melalui sektor tanaman pangan terlebih dahulu baru menuju RT non pertanian golongan rendah di desa. Dari ketiga jalur tersebut, pengaruh langsung maupun pengaruh total terbesar diterima melalui jalur TK non pertanian di desa sebagai perantara sedangkan jalur yang melalui modal menghasilkan pengaruh yang paling kecil. Artinya peningkatan pendapatan yang diperoleh RT non pertanian di desa akan lebih besar apabila pengaruh tersebut ditransmisikan melalui TK non pertanian di desa dibandingkan melalui modal. Jalur yang melewati TK non pertanian di desa, pengaruh langsung yang diterima TK kerja non pertanian di desa sebesar 0.111 sedangkan modal menerima pengaruh sebesar 0.078. Untuk jalur ketiga pengaruh yang dipancarkan menuju sektor tanaman pangan sebesar 0.149. 6 Agroindustri Rokok Pada agroindustri rokok jalur yang menuju RT buruh tani akan melewati TK pertanian di desa sebagai perantara dengan pengaruh global sebesar 0.181 Tabel 25. Jalur yang menuju RT petani kecil memperoleh pengaruh global sebesar 0.204 memiliki dua jalur. Jalur pertama melewati TK pertanian di desa dan jalur kedua melewati sektor pertanian tanaman terlebih dahulu kemudian melewati TK pertanian di desa Gambar 17. Sedangkan pengaruh yang dipancarkan ke RT non pertanian golongan rendah di desa juga memiliki dua jalur, jalur pertama melewati TK non pertanian di desa dan jalur kedua melewati sektor tanaman pangan terlebih dahulu kemudian melewati TK non pertanian di desa. Pada jalur yang melewati TK non pertanian di desa, rumah tangga memperoleh pengaruh langsung sebesar 0.126, jauh lebih besar dibandingkan pengaruh Tabel 25. Pengaruh Langsung, Pengaruh Total dan Pengaruh Global dari Agroindustri Rokok ke Rumah Tangga Tahun 2003 Jalur Asal Jalur Tujuan RT Pengaruh Global Jalur Dasar Pengaruh Langsung Pengganda Jalur Pengaruh Total Persentase Pengaruh Global Buruh tani 0.181 Agroind rokok-TK NP ds-brh tani 0.014 1.429 0.02 10.8 Petani kecil 0.204 Agroind rokok-TK pert ds- petani kcl 0.01 1.434 0.015 7.2 Agroind rokok-tan pangn-TK pert ds-tani kecil 0.012 1.602 0.019 9.1 Non pert gol rendah desa 0.561 Agroind rokok-TK NP ds-RT NP rendah ds 0.126 1.529 0.192 34.3 Agroind rokok-tan pangn-TK pert ds-RT NP rendah ds 0.011 1.864 0.02 3.6 Non pert gol atas desa 0.194 Agroind rokok-TK NP ds-RT NP atas ds 0.032 1.379 0.044 22.7 Non pert gol rendah kota 0.941 Agroind rokok-TK NP kota- RT NP rendah kota 0.225 1.922 0.433 46 Agro- industri Rokok Non pert gol atas kota 0.348 Agroind rokok-TK NP kota- RT NP atas kota 0.074 1.756 0.129 37.2 0.258 Agro- industri Rokok Petani Kecil NP Rendah Desa 0.012 0.011 TK NP Kota TK NP Desa TK Pertanian Desa Buruh Tani Petani Kecil 0.014 0.01 0.073 0.055 NP Rendah Kota Kota NP Atas Kota 1.225 0.074 0.719 0.235 0.671 Tanaman Pangan 0.188 0.109 0.062 0.279 NP Rendah Desa NP Atas Desa 0.126 0.032 0.671 0.17 Gambar 17. Jalur Dasar Agroindustri Rokok ke Rumah Tangga langsung yang diterima melalui jalur kedua sebesar 0.011. Artinya stimulus ekonomi ke agroindustri rokok yang melewati tenaga kerja sebagai perantara akan menghasilkan peningkatan pendapatan bagi rumah tangga dibandingkan yang melewati sektor tanaman terlebih dahulu. Pada jalur tersebut TK non pertanian di desa memperoleh pengaruh langsung sebesar 0.188 sedangkan sektor tanaman pangan memperoleh pengaruh langsung sebesar 0.062. Rumah tangga yang memperoleh pengaruh global terbesar adalah RT non pertanian golongan rendah di kota dengan nilai sebesar 0.941 Pada jalur dasar yang melewati TK non pertanian di kota tersebut, rumah tangga memperoleh pengaruh langsung sebesar 0.225 dan pengaruh total sebesar 0.433 atau sekitar 46 persen dari pengaruh global. Sedangkan TK non pertanian di kota memperoleh pengaruh sebesar 0.313.

5.6.2. Agroindustri Non Makanan