Distribusi Pendapatan Tenaga Kerja

217 Hasil analisis juga menunjukkan bahwa kebijakan tunggal peningkatan pengeluaran pemerintah, ekspor, investasi dan insentif pajak yang ditujukan ke industri pengolahan makanan SK2, SK4, SK8 dan SK13 dapat menurunkan kesenjangan output antar sektor lebih besar dibandingkan bila kebijakan tersebut dialokasikan ke agroindustri non makanan. Demikian pula kombinasi antara kebijakan peningkatan ekspor agroindustri makanan dengan pengeluaran pemerintah di sektor pertanian primer SK6. Sebaliknya kebijakan ekonomi ke sektor agroindustri non makanan menghasilkan dampak terhadap penurunan kesenjangan output sektoral yang lebih kecil. Bahkan kebijakan peningkatan investasi di sektor agroindustri non makanan SK9 justru akan meningkatkan kesenjangan sektoral. Dampak kebijakan pemberian insentif pajak ke sektor agroindustri makanan dan non makanan menghasilkan penurunan kesenjangan output sektoral yang lebih kecil dibandingkan kebijakan ekspor maupun investasi. Hal ini disebabkan pengaruh kebijakan pajak terhadap output sektoral bersifat tidak langsung, yaitu pemberian insentif pajak akan mengurangi biaya produksi dan hal ini diharapkan akan merangsang investor untuk meningkatkan investasi di sektor agroindustri dan dampak lebih lanjut akan meningkatkan output sektor agroindustri.

7.2. Distribusi Pendapatan Tenaga Kerja

Tabel 35 menyajikan indeks distribusi pendapatan tenaga kerja. Tenaga kerja dalam analisis ini dikelompokkan ke dalam 4 golongan, yakni: 1 tenaga kerja pertanian di desa, 2 tenaga kerja pertanian di kota, 3 tenaga kerja non pertanian di desa dan 4 tenaga kerja non pertanian di kota. Indeks distribusi pendapatan tenaga kerja menunjukkan nilai yang lebih besar dibandingkan distribusi output sektoral. Artinya kesenjangan pendapatan antar golongan tenaga kerja lebih besar dibandingkan kesenjangan output antar sektor. Dampak kebijakan ekonomi di sektor agroindustri terhadap distribusi pendapatan tenaga kerja menunjukkan pola yang sama dengan hasil-hasil sebelumnya, yaitu kebijakan 218 ekonomi yang paling efektif menurunkan kesenjangan pendapatan antar golongan tenaga kerja adalah kebijakan peningkatan investasi ke agroindustri prioritas yang dikombinasikan dengan peningkatan ekspor ke agroindustri prioritas SK12. Tabel 35. Dampak Kebijakan Ekonomi di Sektor Agroindustri terhadap Distribusi Pendapatan Tenaga Kerja, Tahun 2003 Dampak Thd Distribusi Pendapatan TK 1 SIMULASI KEBIJAKAN Theil-T Theil-L DASAR 2 0.04933 0.05396 PENGELUARAN PEM ERINTAH SK1 Primer -0.00007 -0.00009 SK2 Mak -0.00001 -0.00001 SK3 Non mak 0.00000 0.00000 EKSPOR SK4 Mak -0.00026 -0.00032 SK5 Non mak -0.00002 -0.00002 SK6 SK4+SK1 -0.00033 -0.00040 SK7 SK5+SK1 -0.00009 -0.00011 INVESTASI SK8 Mak -0.00030 -0.00037 SK9 Non mak -0.00003 -0.00004 SK10 Prioritas -0.00043 -0.00052 SK11 SK10+G prm-prior -0.00051 -0.00062 SK12 SK10+X prioritas -0.00069 -0.00084 INSENTIF PAJAK SK13 Mak -0.00018 -0.00022 SK14 Non mak -0.00002 -0.00003 REDISTRIBUSI PENDAPATAN SK15 -0.00002 -0.00003 1 Nilai indeks Theil masing-masing Skenario adalah nilai perubahan antara indeks simulasi Dasar dengan indeks simulasi masing-masing Skenario . 2 Nilai indeks Theil sebelum dilakukan simulasi kebijakan. Kebijakan peningkatan investasi ke agroindustri prioritas yang dikombinasikan dengan peningkatan pengeluaran pemerintah di sektor pertanian primer prioritas SK11 menghasilkan dampak terbesar kedua. Sebaliknya SK3, yakni kebijakan peningkatan pengeluaran pemerintah di agroindustri non makanan, seperti pada hasil analisis sebelumnya, tidak menghasilkan dampak penurunan kesenjangan pendapatan tenaga kerja. 219 Secara umum kebijakan peningkatan investasi agroindustri menghasilkan dampak penurunan kesenjangan pendapatan tenaga kerja lebih besar dibandingkan kebijakan peningkatan ekspor dan pemberian insentif pajak agroindustri Namun kebijakan ekspor yang dikombinasikan dengan peningkatan pengeluaran pemerintah di sektor pertanian primer berdampak pada penurunan kesenjangan pendapatan tenaga kerja yang lebih besar. Hasil analisis menunjukkan pula kebijakan ekonomi yang ditujukan ke agroindustri makanan akan menghasilkan dampak penurunan kesenjangan pendapatan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan kebijakan yang ditujukan ke agroindustri non makanan.

7.3. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga Menurut Golongan Rumah Tangga