Kerangka Pendekatan Analysis of demand for fish in indonesia a cross sectional study

model AIDS belum dapat menangkap informasi mengenai perbedaan kelas pendapatan dan perbedaan wilayah. Untuk menjaga sifat-sifat positif model AIDS serta memelihara kekonsistenan dengan kurva Engel dan pengaruh harga relatif dalam maksimisasi utilitas, bentuk kuadrat dari log pendapatan ditambahkan dalam model AIDS sehingga modelnya menjadi Quadratic AIDS QUAIDS. Model ini dikembangkan oleh Banks et al 1997.

5.2. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan adalah data sekunder berupa data Survey Sosial Ekonomi Nasional Susenas tahun 2008 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik BPS pada bulan Juni-Juli. Ukuran sampel modul Susenas 2008 sebesar 66724 rumahtangga yang tersebar di seluruh wilayah geografis Indonesia. Metode sampling yang digunakan pada Susenas 2008 dapat dilihat pada Lampiran 9, sedangkan komposisi sampel disajikan pada Tabel 19. Ada delapan blok pertanyaan yang diajukan dalam Susenas 2008, sesuai kuesioner yang digunakan. Sedangkan titik berat blok pertanyaan yang dianalisis dalam penelitian ini terletak pada blok IV yaitu pertanyaan mengenai konsumsipengeluaran untuk makanan, minuman dan tembakau selama seminggu yang lalu. Data pendukung yang diperlukan adalah data pengeluaran untuk makanan, pengeluaran untuk barang-barang bukan makanan, serta rekapitulasi pengeluaranpendapatan rumahtangga. Data yang diolah adalah data nilai pengeluaran Rpkapitabulan dan data tingkat konsumsinya Kgkapitatahun serta peubah sosio demografi yaitu jumlah anggota rumahtangga, golongan pengeluaran, wilayah desa-kota, dan pengelompokan pulaukepulauan. Tabel 19. Komposisi Responden dan Jumlah Anggota Rumah Tangga Berdasarkan Wilayah Desa-Kota di Berbagai Propinsi di Indonesia, Susenas Tahun 2008 Sumber: Susenas 2008, diolah Propinsi Jumlah Responden Desa Kota Rata-rata Jumlah Anggota Rumahtangga Aceh 1 955 1 537 418 4 Sumut 2 869 1 666 1 203 4 Sumbar 1 744 1 248 497 4 Riau 1 527 1 002 525 4 Jambi 1 134 832 300 4 Sumsel 1 733 1 159 574 4 Bengkulu 1 007 724 283 4 Lampung 2 102 1 675 427 4 Babel 788 456 332 4 Kepri 762 164 598 4 DKI 2 985 2 985 4 Jabar 7 030 3 623 3 407 4 Jateng 7 441 4 510 2 931 4 DIY 2 250 888 1 362 3 Jatim 8 607 5 232 3 375 4 Banten 1 896 859 1 037 4 Bali 1 893 960 933 4 NTB 2 144 1 402 742 4 NTT 1 656 1 397 259 5 Kalbar 1 880 1 404 476 4 Kalteng 1 103 803 300 4 Kalsel 1 755 1 115 640 4 Kaltim 1 112 497 615 4 Sulut 1 130 724 406 4 Sulteng 1 113 896 217 4 Sulsel 2 024 1 419 605 4 Sultra 1 085 855 230 4 Gorontalo 782 577 205 4 Sulbar 557 468 88 4 Maluku 750 538 212 5 Malut 494 374 120 5 Papua Barat 416 266 150 4 Papua 1 002 806 196 4 Total 66 724 40 076 26 648 Pengelompokan golongan pendapatan yang didekati dari jumlah pengeluaran sesuai dengan pengelompokan yang dilakukan oleh BPS dan dapat dilihat pada Tabel 20. Tabel 20. Pengelompokan Golongan Pendapatan Susenas 2008 Sumber: Susenas 2008 Jenis ikan yang dianalisis dikelompokkan sesuai dengan pengelompokan menurut Susenas 2008, terdiri atas empat golongan, yaitu ikan segar, udanghewan air lain yang segar selanjutnya disebut udang segar, ikan awetan, serta udanghewan air lain yang diawetkan selanjutnya disebut udang awetan. Jenis-jenis ikan dalam masing-masing kelompok disajikan pada Tabel 21. Komposisi responden berdasarkan golongan pendapatan disajikan pada Lampiran 10 dan secara nasional ditunjukkan pada Gambar 14. 20000 18000 16000 14000 12000 10000 8000 6000 4000 2000 1 2 3 4 5 6 7 8 Gambar 14. Distribusi Responden Berdasarkan Golongan Pendapatan Golongan Interval Golongan Interval 1 Kurang dari 100.000 5 [300.000, 500.000 2 [100.000 , 150.000 6 [500.000, 750.0000 3 [150.000, 200.000 7 [750.000, 1.000.000 4 [200.000, 300.000 8 1.000.000 ke atas Tabel 21. Pengelompokan Jenis Ikan dalam Susenas 2008 Sumber: Susenas 2008 No. Kelompok Ikan No. Jenis Ikan I. Ikan SegarBasah 1 Ekor kuning 2 Tongkoltunacakalang 3 Tenggiri 4 Selar 5 Kembung 6 Teri 7 Bandeng 8 Gabus 9 Mujair 10 Mas 11 Lele 12 Kakap 13 Baronang 14 Lainnya

II. Udang dan Hewan Air

Lainnya yang segar 1 Udang 2 Cumi-cumiSotong 3 KetamKepitingRajungan 4 KerangSiput 5 Lainnya III. Ikan AsinDiawetkan 1 Kembungpeda 2 Tenggiri 3 Tongkoltunacakalang 4 Teri 5 Selar 6 Sepat 7 Bandeng 8 Gabus 9 Ikan dalam kaleng 10 Lainnya

IV. Udang dan Hewan air Lainnya

yang Diawetkan 1 Udang ebi 2 Cumi-cumiSotong 3 Lainnya Selanjutnya, untuk melihat variasi antar pulau, dilakukan penggabungan beberapa wilayah dalam satu wilayah kepulauan sebagai berikut: 1. Sumatera, meliputi wilayah Aceh, Sumatera Utara Sumut, Sumatera Barat Sumbar, Riau, Jambi, Sumatera Selatan Sumsel, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung Babel, dan Kepulauan Riau Kepri 2. Jawa, meliputi wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, dan Banten 3. Bali dan Nusa Tenggara, meliputi wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat NTB dan Nusa Tenggara Timut NTT 4. Kalimantan, meliputi wilayah Kalimantan Barat Kalbar, Kalimantan Tengah Kalteng, Kalimantan Selatan Kalsel, dan Kalimantan Timur Kaltim 5. Sulawesi, meliputi wilayah Sulawesi Utara Sulut, Sulawesi Tengah Sulsel, Sulawesi Selatan Sulsel, Sulawesi Tenggara Sultra, Sulawesi Barat Sulbar dan Gorontalo 6. Maluku, meliputi wilayah Maluku dan Maluku Utara 7. Papua, meliputi wilayah Papua dan Papua Barat Uji kehomogenan ragam jumlah konsumsi dan pengeluaran di masing-masing propinsi disajikan pada Lampiran 11.

5.3. Metode Analisis

5.3.1. Analisis Deskriptif

Langkah ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran umum dari pola konsumsi rumahtangga untuk empat kelompok jenis ikan yang dianalisis. Ada tiga jenis analisis yang dilakukan yaitu tingkat partisipasi konsumsi ikan, tingkat konsumsi ikan, tingkat harga serta pola pengeluaran ikan.