Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas

3.5.2.2 Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Uji multikolineritas digunakan untuk mengetahui variabel bebas. Uji miltikolinieritas digunakan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna. Koefisien korelasi hasilnya tinggi atau bahkan satu diantara beberapa atau semua variabel bebas menjelaskan model regresi Ghozali, 2006:91 Deteksi adanya multikolineritas adalah dengan melihat besaran Variance Inflation Factor VIF dan Toleransi melalui SPSS dan koefisien antara variabel bebas. Jika VIF 10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya. Sehingga apabila dalam model regresi diperoleh nilai VIF 10 dan Toleransi diatas 0,1 maka dalam model tersebut tidak terjadi multikolinieritas. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apalagi masih di bawah 0,8 maka dapat disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.

3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2006:69 berpendapat bahwa uji heretoskedastisitas bertujuan untuk mengetahui dan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heretokedastisitas. Untuk mengetahui apakah ada tidaknya gejala heterokedastisitas dapat dilihat dengan grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi terhadap ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scaterplot melalui bantuan SPSS antara prediksi variabel terikat dengan residualnya, dimana sumbu Y adalah Y yang diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya. Jika ada pola tertentu yang teratur maka telah terjadi heterokedastisitas, model yang bebas dari heterokedastisitas mamiliki grafik scaterplot dengan pola titik- titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.

3.5.3 Analisis Regresi Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH PARTISIPASI ANGGOTA DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP PEROLEHAN SHUANGGOTA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) FAJAR BARU KECAMATAN SUKOREJO KABUPATEN KENDAL

0 10 148

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS, PARTISIPASI ANGGOTA MELALUI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP SHU ANGGOTA KUD TANI MAKMUR KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA

19 177 188

Pengaruh Kemampuan Pengurus, Pelayanan, dan Lingkungan Usaha Koperasi Terhadap Partisipasi Anggota KUD BAHTERA Kecamatan Baturraden Kabupaten Banyumas

0 13 189

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN KOPERASI DAN KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KOPERASI SIMPAN PINJAM : Survey Pada koperasi Pegawai Republik Indonesia (kpri) Se-kabupaten Cianjur.

1 9 39

Kontribusi partisipasi anggota, besarnya sisa hasil usaha, dan kemampuan manajerial pengurus terhadap tingkat kesejahteraan anggota koperasi pedagang Pasar Cihaurgeulis Bandung.

3 9 190

PENGARUH KEMAMPUAN MANAJERIAL PENGURUS, PARTISIPASI ANGGOTA MELALUI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP SHU ANGGOTA KUD TANI MAKMUR KECAMATAN MLONGGO KABUPATEN JEPARA.

0 1 121

PENGARUH KEMAMPUAN PENGURUS, PELAYANAN DAN LINGKUNGAN USAHA KOPERASI TERHADAP PARTISIPASI ANGGOTA KUD BAHTERA KECAMATAN BATURRADEN KABUPATEN BANYUMAS.

0 0 1

Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus, Partisipasi Anggota dan Permodalan terhadap SHU PRIMKOPPOL Resor Kendal.

0 0 1

(ABSTRAK.pdf)Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus, Partisipasi Anggota dan Lingkungan Usaha Terhadap Keberhasilan Koperasi di KUD ”BAHAGIA” Kecamatan Gembong Kabupaten Pati.

0 0 2

Pengaruh Keterampilan Manajerial Pengurus, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Usaha Terhadap Partisipasi Anggota KUD Mino Saroyo Kabupaten Cilacap.

0 0 1