Hasil Baru Penelitian Terminologi

8 kota, secara fisik, visual estetik, dan sosial belum pernah dilakukan terutama pada kota-kota di Indonesia yang beralam tropis dan umumnya rapuh fragile secara lingkungan. Sehingga diperlukan pemahaman terhadap struktur hubung- an antara pengguna atau masyarakat kota dengan RTH sebagai sarana wilayah- nya.yang utama.

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat dalam upaya a Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam mengelola lingkungan dan RTH kota, karena partisipasi diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam mengkonsepsikan sesuatu yang disebut baik olehnya. b Meningkatkan ketersediaan dan kelestarian RTH kota karena ketersedia- annya sesuai dengan harapan dan keinginan warga kota itu sendiri yang secara langsungtak langsung akan mempengaruhi kehidupan dan kese- jahteraan serta kreativitasnya, dan juga keindahan dan kealamian kota c Meningkatkan intensitas pembangunan dan regenerasi wilayah perkotaan terutama dalam upaya perbaikan dan peningkatan kualitas lingkungannya wilayah melalui keikut sertaan masyarakatnya d Mengurangi biaya-biaya privat dan sosial yang harus dikeluarkan oleh kota dan masyarakat yang disebabkan oleh semakin memburuknya kua- litas lingkungan kota yang berdampak terhadap ketidak nyamanan dan tidak sehatnya kota. e Mengembangkan alternatif kebijakan publik yang terkait dengan program pelestarian RTH kota, terutama untuk mendapatkan panduan suatu ben- tuk pembangunan berkelanjutan wilayah perkotaan, melalui konsep ma- syarakat peduli lingkungan eco-society concept.

1.6. Hasil Baru Penelitian

Penelitian ini akan dapat a Menjelaskan arah, bentuk, dan model penilaian masyarakat, berdasarkan keinginan dan harapan ragam masyarakat terhadap ragam RTH kota b Menjelaskan bentuk dan fungsi RTH yang diinginkan oleh masyarakat dan faktor-faktor yang mempengaruhi masyarakat dalam menilai RTH, yang merupakan salah satu bentuk sarana kota utama dalam perbaikan kualitas lingkungan kota dan yang selanjutnya bermanfaat dalam mening- 9 katkan kesehatan dan kenyamanan kota dan masyarakatnya serta ber- manfaat dalam menurunkan biaya-biaya privat dan sosial yang harus dikeluarkan oleh mereka.

1.7. Terminologi

Untuk kepentingan penelitian, istilah-istilah dijelaskan sebagai berikut: Ruang ♣ Wadah yang meliputi ruang daratan, lautan, dan udara sebagai satu kesatu- an wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya UU No.24 tahun 1992. Wilayah ♣ Ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek adminis- tratif dan atau aspek fungsional UU No.24 Tahun 1992. Wilayah perkotaan ♣ Suatu pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batas administratif yang diatur dalam peraturan perundangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri perkotaan Inmendagri No.14 Tahun 1988, yang juga merupakan cerminan kebudayaan dan peradaban setempat karena kota merupakan juga pusat dari kebudayaan dimana materi- materi peradaban berkembang Potter 1965. ♣ Suatu bentukan transformasi dari wild nature, berdasarkan proses alam dan kultural, guna melayani kebutuhan dan keinginan manusia Spirn 1993. Kota bukan hanya suatu artifak teknologi atau seni, tetapi merupakan satu tempat dimana kekuatan alami terasa dan jutaan manusia yang hidup dalam- nya berfikir, bekerja, bermimpi dan mempunyai perasaan. Dalam merancang kota harus didasari oleh proses yang normal dari alam dan kehidupan manusia yang tercermin dari keterkaitan fungsi, perasaan, dan makna kota. Lahan atau Ruang Terbangun ♣ Bagian lahan kota yang ditutupi atau tertutup oleh bangunan atau struktur tertutup lainnya yang bersifat permanen lahan pertokoan dan perumahan. Lahan atau Ruang Terbuka ♣ Bagian dari lahan kota, baik yang alami maupun binaan man made, yang tidak tertutup oleh bangunan atau struktur beratap permanen seperti sungai, jalur lalu lintas, lapangan parkir. 10 Lahan bervegetasi atau Ruang Terbuka Hijau RTH kota ♣ Bagian dari lahan terbuka kota yang ditumbuhi oleh tanaman atau tumbuhan, secara alami atau budidaya, untuk berbagai kepentingan lingkungan per- kotaan, seperti hutan kota, jalur hijau, pekarangan, lahan pertanian. Lingkungan ♣ Suatu ruang yang mengandung makhluk hidup biotis dan benda mati abiotis serta tatanan sistem interaksinya secara menyeluruh holistik 1 . Tatanan yang terbentuk oleh interaksi antara makhluk hidup dengan ling- kungan hidupnya dalam ruang ini disebut ekosistem. Nilai dan manfaat lingkungan RTH wilayah perkotaan ♣ Fungsi dan manfaat yang dihasilkan oleh suatu bentuk RTH, secara langsung dan tidak langsung, untuk perbaikan keadaan lingkungan kehidupan perkota- an, karena keberadaan tanaman secara fisik danataupun jasa lingkungan yang dihasilkannya. Fungsi ekonomi RTH wilayah perkotaan ♣ Fungsi dan manfaat RTH yang secara langsung dapat diperhitungkan de- ngan nilai ekonomi pasar Rp. seperti nilai jual dari tanaman atau bagian- bagian tanaman kayu, bunga, dan daun, dan juga yang dapat digunakan untuk tempat berusaha bagi warga kota. Fungsi biofisik RTH wilayah perkotaan ♣ Fungsi dan manfaat RTH yang mencakup fungsi ekologis dan perlindungan fisik terutama karena adanya hubungan timbal-balik antara RTH danatau keberadaan RTH dengan lingkungan sekitarnya Contoh: habitat burung, konservasi air dan tanah; untuk pengendalian pencemaran. Fungsi arsitektural RTH wilayah perkotaan ♣ Fungsi dan manfaat arsitektural yang dihasilkan RTH, terutama yang terkait dengan pengertian habitability, comfortability dan estetika, terhadap warga dan estetika lingkungan kota. Contohnya adalah bentuk atau struktur RTH yang efisien, mudah dikenal, identitas kawasan, indah; serta kenyamanan . Fungsi sosial RTH wilayah perkotaan ♣ Fungsi dan manfaat RTH, secara langsung dan tidak langsung, untuk pening- katan kualitas kehidupan masyarakat perkotaan. Contohnya adalah RTH se- bagai suatu tempat peningkatan pengetahuan dan kesehatan, bersosial-isasi, dan berekreasi, dan bertemunya anggota dari suatu komuniti. 1 Bahan kuliah: Pengelolaan SDA dan Lingkungan Prof. Dr. Ir. F. Gunarwan Soeratmo, MF 11 Bentuk RTH mengelompok ♣ Bentuk spasial utama RTH yang secara fisik berbentuk non-linear, kompak, zonal atau areal, yang dibagi dengan: a Kawasan yaitu bentuk yang relatif luas 1 ha, seperti lapangan bola, alun-alun kota, kebun raya, b Simpul yaitu bentuk mengelompok yang relatif sempit 1 ha, seperti taman-taman kota, traffic islands, dan pocket park Bentuk RTH jalur ♣ Bentuk spasial utama RTH yaitu berbentuk koridor, linear, memanjang. Bentuk RTH jalur ini dibagi menjadi empat berdasarkan peruntukan dan fungsi dari tiap peruntukkannya dalam kota, yaitu a Jalur hijau jalan raya, b Jalur hijau lintas kereta, c Jalur hijau tepi sungai, d jalur hijau tepi kota Pengguna RTH kota ♣ Setiap penduduk atau warga masyarakat dengan beragam status sosial ekonomi yang bertempat tinggal di suatu kota, yang menggunakan danatau merasakan manfaat keberadaan RTH secara langsung dan tidak langsung. RTH milik publik € RTH yang dimiliki dan dikelola oleh dan untuk kepentingan publik dan pening- katan kualitas lingkungan kota RTH milik privat € RTH yang bukan dimiliki dan tidak dikelola oleh Pemerintah Kota Bogor . Kota berwawasan lingkungan ♣ Kota yang memperhatikan aspek-aspek lingkungan dalam pembangunan dan pengelolaan wilayah perkotaannya. Kota berkelanjutan ♣ Suatu sistem perkotaan yang memperhatikan kelestariannya, melalui pertim- bangan kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi wilayah perkotaan. Masyarakat peduli lingkungan Eco society masyarakat yang peduli terhadap berbagai anugerah alam; satu bentuk ma- syarakat yang menahan nafsunya terhadap konsumsi yang berlebihan dan berusaha menggunakan sumberdaya seefisien mungkin, serta meminimum- kan beban lingkungan. Sasaran adalah kehidupan dan kegiatan manusia yang seirama dengan kondisi lingkungan dan juga memprioritaskan kepe- dulian terhadap lingkungan dalam suatu pemerintahan kota Aoshima dalam Inoguchi et al. 1999. 12

2. TINJAUAN PUSTAKA