Dasar Formulasi Kebijakan Publik

127 6. KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK DALAM MERENCANA DAN MENGELOLA PEMBANGUNAN DAN PELESTARIAN RTH KOTA

6.1. Dasar Formulasi Kebijakan Publik

Ketersediaan ruang terbuka hijau RTH dalam suatu wilayah perkotaan akan memberikan kontribusi manfaat lingkungan yang tinggi yaitu untuk mengen- dalikan dan meningkatkan kapasitas sumberdaya alam dan kualitas lingkungan wilayah kota tersebut serta meningkatkan kinerja dan kualitas masyarakat yang mendiaminya. Kontribusi manfaat lingkungan yang tinggi ini didapatkan terutama dari fungsi biofisik atau ekologis yang dimiliki RTH, dan manfaat positif lain yaitu kontribusi dari fungsi-fungsi arsitektural, sosial dan ekonomi yang diberikan RTH. Dua kelompok manfaat yang bersumber dari RTH kota ini dapat berfungsi dengan baik bila jumlah ketersediaan dan pendistribusian spasial serta rancang- an teknis RTH dalam wilayah perkotaan tersebut diperhitungkan dengan baik yaitu perhitungan dari segi kapasitas fisik dan kualitas wilayah lahan, lanskap atau bentang alam, lingkungan kota dan perhitungan dari segi kebutuhan dan keinginan preferensi masyarakatnya. Ketersediaan dan pendistribusian RTH yang memadai dan efektif dalam suatu wilayah perkotaan, yang memberi gam- baran tentang penataan dan perkembangan simbiotik dari hubungan manusia dan lingkungan kehidupannya, juga dapat menjadi penciri karakter fisik dan bu- daya, pembentuk citra kota city image, serta identitas suatu kota Gambar 37. MASYARAKAT Kebutuhan Keinginanpreferensi LAHAN LANSKAP KOTA Kepekaan, kapasitas Kualitas, Natural amenity PENGELOLAAN SDA LINGKUNGAN KOTA RTH Fungsi, bentukstruktur Lokasiruang Distribusi, konfigurasi 128 Gambar 37. Formulasi dan elemen pengelolaan RTH di wilayah perkotaan Masyarakat kota, yang hidup dan mendinamisasi kondisi ekonomi dan sosial perkotaan, merupakan warga yang harus memiliki kualitas, integritas, serta produktivitas kerja yang tinggi. Salah satu faktor pendukung model masyarakat ini adalah lingkungan kota yang berkualitas sehat, aman, nyaman, indah, ber- budaya sehingga masyarakat kota ini dapat hidup dan bekerja dengan baik. RTH kota merupakan bentuk sarana kota yang dapat secara efektif mendukung dan mengendalikan lingkungan kota kearah bentuk dan kualitas lingkungan yang yang lebih baik. Selain itu, RTH juga dapat untuk meminimalkan biaya lingkung- an yang harus dikeluarkan masyarakat dan wilayah kota. Gambar 38. Contoh RTH sebagai elemen pembentuk lingkungan kota yang a nyaman, b aman, c indah, dan d berbudaya Untuk membangun RTH yang fungsional dan efektif dalam wilayah kota diperlukan model pengelolaan yang tidak hanya mempertimbangkan kondisi fisik kota saja tetapi juga mempertimbangkan permintaan dari masyarakat yang akan menikmati atau yang akan terpengaruhi kehidupannya. Model pengelolaan pem- bangunan RTH ini harus dapat mengakomodasikan berbagai harapan masya- rakat, terutama, tentang kehidupan yang lebih baik dan berkualitas, berkeadilan, rasa memiliki yang kian meningkat, kebebasan mengekspresikan aspirasi kema- KARAKTER, WAJAH, IDENTITAS, DAN CITRA KOTA d c b a 129 nusiaannya, dan kepercayaan diri sebagai manusia dan bangsa. Berbagai harap- an ini menuntut masyarakat untuk ikut berperan serta dalam proses dan penentuan arah pembangunan RTH, dan hal keikut sertaan masyarakat ini juga merupakan kunci strategis untuk membangun kebijakan publik yang mendukung perbaikan kapasitas dan kualitas lingkungan perkotaan.

6.2. Kondisi Faktual Kota