3.2 Kerangka Pemikiran Operasional
Kondisi petani padi khususnya pada saat ini memiliki ciri antara lain: lahan yang semakin sempit, modal yang terbatas dalam hal tenaga kerja terkadang
merupakan satu-satunya faktor produksi yang digunakan, teknologi yang digunakan sangat sederhana, dan mutu produksi yang rendah. Kondisi petani
demikian menimbulkan permasalahan seperti biaya produksi yang tinggi yang tidak diimbangi dengan harga jual panen yang tinggi. Pasar yang terbatas juga
merupakan salah satu masalah yang dihadapi petani. Selain itu posisi tawar menawar yang rendah jika dibanding pedagang atau usaha-usaha diluar sektor
pertanian, sehingga berdampak pada pendapatan petani masih rendah dan membuat petani menjadi pihak yang dirugikan.
Pemerintah berusaha menolong petani dengan mengeluarkan kebijakan berupa penetapan HPP yang mempunyai tujuan apabila harga jatuh biasanya pada
musim panen, maka menjadi harga dasar dalam pembelian hasil panen sehingga tetap menguntungkan petani yang dapat dibeli oleh Dolog dari mitra kerjanya.
Penetapan HPP tersebut belum diketahui apakah mempunyai pengaruh positif terhadap pendapatan yang diperoleh petani atau tidak. Pemerintah
berusaha menolong petani lewat DPM LUEP, yang dialokasikan khusus untuk membeli gabah atau beras pada panen raya dengan harga serendah-rendahnya
sesuai HPP. Upaya yang dilaksanakan untuk melihat keefektifan dari penetapan HPP dan DPM LUEP maka dilakukan penelitian terhadap kegiatan tersebut.
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh petani, seperti biaya produksi yang tinggi, harga jual pada saat panen yang rendah maka melakukan
analisis mengenai pendapatan usahatani. Selain itu juga dilakukan analisis
tataniaga untuk mengetahui alur tataniaga padi oleh petani setempat, mempunyai pengaruh terhadap pendapatan yang diperoleh atau tidak. Menurut analisis
tersebut maka disimpulkan apakah dengan penetapan HPP oleh pemerintah memberikan pengaruh terhadap pendapatan petani atau tidak. Hasil yang
diperoleh dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang terlibat langsung dalam penelitian seperti petani padi, pemerintah, ataupun yang tidak terlibat langsung
seperti masyarakat umum. Kerangka operasional untuk Efektivitas penetapan HPP gabah dapat tersaji pada Gambar 4.
Kondisi Petani : • Lahan yang semakin sempit
• Modal terbatas • Teknologi rendah
• Mutu produksi rendah Pasar
Permasalahan: 1. Biaya produksi tinggi
2. Harga jual rendah 3. Pasar terbatas
4. Posisi tawar menawar
yang rendah
Kebijakan Pemerintah DPM LUEP
HPP gabah
Analisis Pendapatan Usahatani
Menganalisis Saluran Tataniaga
Analisis Usahatani Analisis Tataniaga
Hasil: Efektif atau Tidak Penetapan HPP Tersebut
Rekomendasi
Gambar 4 Kerangka Pemikiran Operasional Efektivitas Penetapan Harga Pembelian Pemerintah HPP Gabah
IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian