Pengertian DMP LUEP Efektivitas Penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Terhadap Pendapatan Petani (Kasus Kecamatan Binong, dan Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat)

Amang dan Sawit 1999 menyatakan bahwa subsidi harga pupuk telah mendorong peningkatan penggunaan pupuk dan berpengaruh terhadap peningkatan produksi beras, sukses ini juga membawa konsekuensi membengkaknya dana subsidi. Berdasarkan hal tersebut, pada Tahun 1999 subsidi harga pupuk sempat dihapuskan. Meski demikian, sejak Tahun 2002 pemerintah kembali memberi subsidi harga pupuk terutama pupuk N, P, K. Subsidi ini diharapkan dapat meringankan beban biaya produksi usahatani padi yang terus meningkat.

2.5 Pengertian DMP LUEP

Dana Penguatan Modal Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan DPM LUEP Merupakan kegiatan yang dilakukan Departemen Pertanian Deptan dalam rangka stabilisasi harga gabah terutama pada saat panen raya. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian dana talangan kepada Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan LUEP untuk meningkatkan kemampuannya dalam membeli gabah atau beras petani, dengan harga yang wajar dan mengacu pada HPP. Dana talangan ini merupakan pinjaman tanpa bunga bukan sistim kredit sehingga harus dimanfaatkan sesuai dengan pedoman umum yang telah ditentukan, yaitu untuk pembelian gabah langsung dari petani dengan harga yang mengacu pada HPP. Kegiatan DPM LUEP ini diharapkan dapat membantu dan menolong petani dari himpitan rendahnya harga yang diperoleh oleh petani selama ini. Stabilisasi harga gabah hasil panen petani pada saat panen raya merupakan aspek yang sangat penting dan menentukan pendapatan dan ketahanan pangan petani padi. Peningkatan harga pembelian gabah yang dilakukan LUEP di wilayah tertentu, maka dapat menggerakkan agribisnis perberasan secara keseluruhan. Kepala Badan, Dinas, Instansi yang menangani ketahanan pangan, berdasarkan hasil verifikasi tim teknis Propinsi menetapkan LUEP sebagai pelaksana kegiatan, dan menetapkan jumlah dana penguatan modal bagi LUEP untuk pembelian gabah atau beras. Manfaat dari diterimanya DPM LUEP tidak boleh berhenti sampai pada penguatan modal, tetapi harus diteruskan kepada petani berupa pembelian gabah pada waktu yang tepat dan harga yang lebih baik. LUEP yang memperoleh DPM, dapat berbentuk koperasi, Koperasi Tani Koptan, Koperasi Unit Desa KUD, lumbung pangan, dan pengusaha penggilingan padi yang bergerak dalam pengolahan, penyimpanan, maupun pemasaran gabah. Sebagai penerima DPM LUEP mempunyai kewajiban dalam kaitannya dengan DPM yang telah diterima, yaitu: 1 Membeli gabah petani sesuai dengan harga yang telah disepakati dalam kontrak. 2 Membuat pembukuan tersendiri terhadap transaksi yang telah dilakukan dengan baik dan benar. 3 Melaporkan hasil transaksi yang telah dilakukan secara periodik kepada Kabupaten atau Kota, Propinsi, dan pusat yang telah disepakati sebelumnya. 4 Mengembalikan dana talangan tepat pada waktunya yaitu tanggal 15 Desember. Kegiatan pelaksanaan DPM LUEP ini bertujuan: a. Mengupayakan stabilisasi harga gabah di tingkat petani. b. Meningkatkan kemampuan LUEP untuk membeli gabah sesuai HPP. c. Menumbuhkembangkan kelembagaan usaha ekonomi di pedesaan yang dapat mendorong pertumbuhan dan menggerakkan perekonomian di pedesaan. d. Memperkuat posisi daerah dalam ketahanan pangan wilayah yang berakumulasi pada ketahanan pangan nasional. 5

2.6 Tataniaga