IV. JANGKAUAN PELAYANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT
4.1 Gambaran Umum
Bank Perkreditan Rakyat BPR yang saat ini berjumlah 1.811 unit BPR, memiliki kondisi yang sangat beragam. Terdapat BPR yang sampai saat ini memiliki
total aset tertinggi hingga Rp. 1.164 triliun, di sisi lain terdapat BPR yang mampu bertahan dengan volume usaha hanya sebesar Rp. 11,63 juta. Mayoritas BPR
61,29 di Indonesia memiliki aset yang berada pada kisaran Rp. 1 hingga 10 miliar, dan sekitar 4,20 persen BPR lainnya memiliki asset di bawah Rp. 1 miliar
Bank Indonesia, 2008. Kondisi serupa juga terlihat pada penyebaran modal inti BPR, masih terdapat
44,71 persen BPR yang beroperasi dengan modal inti kurang dari Rp. 1 miliar, sementara itu terdapat BPR dengan modal inti mencapai Rp. 161,66 miliar. Mayoritas
BPR 52,38 memiliki modal inti yang berada pada range Rp. 1 hingga 10 miliar. Sedikit berbeda dengan sebaran aset dan modal inti, rata-rata 52,32 BPR memiliki
modal disetor sebesar kurang dari Rp. 1 miliar Bank Indonesia, 2008. Keberagaman yang terjadi di industri BPR, akan menimbulkan karakteristik
jangkauan pelayanan yang berbeda antara satu BPR dengan BPR lainnya. Untuk memudahkan pemotretan karakteristik jangkauan pelayanan BPR, dilakukan
pengelompokkan BPR berdasarkan hasil penelitian InterCAFE 2008 mengenai penyusunan stratifikasi industri BPR.
Hasil pengelompokan BPR tersebut, membagi BPR ke dalam tiga kelompok, yaitu BPR kecil untuk BPR dengan modal inti kurang dari Rp 1 milyar sebanyak 783
unit BPR 44,34, BPR sedang untuk BPR dengan modal inti lebih Rp 1 milyar sampai dengan Rp 10 milyar sebanyak 931 unit BPR 52,72, dan BPR besar untuk
BPR dengan modal inti lebih dari Rp 10 milyar sebanyak 52 unit BPR 2,97. Pembagian menjadi tiga kategori tersebut, didasarkan pada modal inti yang dimiliki
setiap BPR, percentil dan kuartil dari jumlah BPR, serta kaidah statistika mengenai kecukupan populasi dalam setiap kategori.
Jumlah BPR yang digunakan sebagai sample untuk data primer pada penelitian ini, untuk BPR kecil sebanyak 361 unit BPR, untuk BPR sedang sebanyak
477 unit BPR, dan untuk BPR besar sebanyak 29 unit BPR. Pengambilan sample tersebut, berdasarkan metode Quota sampling dan metode Stratified sampling. Hal ini
dilakukan agar sampel yang digunakan dapat menggambarkan keseluruhan karakteristik BPR.
4.2 Visi Pengembangan BPR