2.7 Kerangka Pemikiran
Bank Perkreditan Rakyat BPR merupakan suatu lembaga keuangan mikro LKM yang berpengaruh terhadap pengembangan perekonomian yang berbasis
masyarakat menengah ke bawah. Hal ini dikarenakan sebagian besar fokus penyaluran kreditnya untuk sektor UMKM yang memiliki pengaruh terhadap
perekonomian dan tahan terhadap berbagai krisis. Kemampuan suatu BPR dalam mempertahankan peranannya terhadap sektor
UMKM ditentukan kinerja yang dimiliki BPR tersebut. Suatu BPR dapat dikatakan memiliki kinerja yang baik, apabila dapat memenuhi indikator stabilitas keuangan
financial susitanibilty, jangkauan pelayanan outreach, dan impact secara bersamaan. Hal ini dikarenakan ketiga indikator variabel tersebut saling berkaitan
satu sama lain. Namun penelitian ini hanya ditekankan pada indikator jangkauan pelayanan outreach BPR.
Jangkauan pelayanan BPR menjadi sesuatu hal yang penting, karena dengan semakin luasnya jangkauan pelayanan BPR akan mendorong perkembangan sektor
UMKM sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran dan memajukan perekonomian. Hal ini dapat digambarkan dari visi pengembangan, jangkauan
wilayah, dan fokus penyaluran kredit suatu BPR. Serta melihat hambatan apa saja yang sering dialami oleh BPR dalam memperluas jangkauan pelayanan, dan pengaruh
jangkauan pelayanan terhadap kinerja BPR yang dicerminkan oleh index kinerja. Sehingga jangkauan pelayanan BPR ke depan dapat ditingkatkan. Secara garis besar
kerangka penelitian ini tersaji pada Gambar 2.2.
BPR
Lembaga Keuangan
Gambar 2.2 Kerangka pemikiran Outreach
Kinerja
Financial Impact
Sustainability
Visi Pengembangan
Jangkauan Wilayah Pelayanan
Fokus Penyaluran Kredit
Hambatan dan Upaya Meningkatkan Outreach
Indeks Kinerja Jangkauan Pelayanan BPR
Implikasi Kebijakan
2.8 Hipotesa Penelitian
Berdasarkan teori dan konsep yang relevan serta hasil penelitian terdahulu tentang jangkauan pelayanan outreach BPR, maka dapat diberikan jawaban
sementara atas permasalahan yang ada. Hipotesis pertama, dengan kondisi BPR yang terus berkembang, maka terjadi fenomena karakteristik jangkauan pelayanan
outreach BPR di Indonesia. Kedua, terjadinya fenomena karakteristik jangkauan pelayanan outreach BPR disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal dari
BPR itu sendiri. Ketiga, outreach yang mengacu pada jumlah nasabah berpengaruh terhadap kinerja maupun index kinerja, dan jangkauan pelayanan dipengaruhi oleh
variabel rasio-rasio.
III. METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer, dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survei yang dilakukan oleh InterCAFE, dan
penulis ikut terlibat dalam pengambilan data tersebut. Pengambilan data dilakukan pada bulan April hingga Mei 2008 kepada responden yang dipilih berdasarkan
metodologi penarikan contoh sampling tertentu. Metode yang digunakan dalam pengambilan contoh dalam penelitian ini, yaitu Quota sampling dan Stratified
sampling. Quota sampling bertujuan untuk mengklasifikasikan populasi berdasarkan
kriteria tertentu, kemudian memberikan kuota untuk masing-masing kriteria, sehingga sampel yang digunakan menggambarkan karakteristik keseluruhan BPR. Stratified
sampling bertujuan membagi ke dalam kelompok-kelompok yang relatif homogen
berdasarkan kriteria tertentu dan sample dipilih secara acak dari masing-masing kelompok Juanda, 2007.
Total responden yang dijadikan sample dalam penelitian ini berjumlah 867 unit BPR, yang merupakan 50 persen dari total BPR yang ada di Indonesia. Data
tersebut digunakan untuk mengklarifikasi dan menggali informasi yang lebih mendalam mengenai jangkauan pelayanan BPR. Data sekunder diperoleh dari
berbagai sumber antara lain studi literatur, Bank Indonesia BI, Badan Pusat Statistik BPS, Departemen Keuangan Depkeu, Departemen Koperasi Depkop, jurnal dan