Di India ditemukan bahwa dari 110 pasien DM tipe2 diperoleh 48 pasien memiliki tuli sensorineural bilateral pada frekuensi tinggi yaitu
2000Hz dan 4000Hz, 7 pasien dengan gangguan pendengaran berat, 25 pasien dengan gangguan pendengaran sedang Pemmiah Sirnivas,
2011. Di Brazil ditemukan secara statistik nilai yang signifikan pada penderita DM yang memiliki tuli sensorineural jika dibandingkan dengan
grup kontrolnya Diniz Guida, 2009. Pada Universitas Islam Iran ditemukan dari 455 penderita DM yang memiliki gangguan pendengaran
dengan tuli sensorineural sebanyak 80 penderita Mozzafari et al, 2008. Universitas Marryland di Amerika Serikat menemukan adanya tuli
snesorineural yang lebih sering pada pasien DM dibandingkan dengan Non DM Kakarlapudi, Sawyer Staecker, 2003. Pada Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik RSUP HAM, penderita DM Tipe-2 semakin meningkat jumlahnya. Pada tahun 2010 dilaporkan hanya ada
sebanyak ± 40 orang per harinya untuk menjalani pengobatan rawat jalan. Angka ini meningkat menjadi ± 60 orang pada tahun 2014. Peningkatan ini
tentu juga akan meningkatkan kasus-kasus gangguan pendengaran. Oleh karena itulah peneliti ingin melakukan penelitian mengenai
adanya hubungan antara kejadian DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan pendahuluan yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut : apakah ada hubungan
penderita DM Tipe-2 dengan terjadinya gangguan pendengaran di RSUP. H. Adam Malik Medan?
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum Mengetahui hubungan penderita DM Tipe-2 dengan terjadinya
gangguan pendengaran pada penderita DM Tipe-2 di RSUP. H. Adam Malik Medan.
1.3.2 Tujuan khusus a. Untuk mengetahui distribusi penderita DM Tipe-2 dan Non DM
berdasarkan jenis kelamin, umur, lama menderita dan keteraturan berobat.
b. Untuk mengetahui gambaran gangguan pendengaran pada pasien DM Tipe-2 dibandingkan dengan Non DM
c. Untuk mengetahui hubungan antara kejadian DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran.
d. Untuk mengetahui hubungan antara umur pada penderita DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran.
e. Untuk mengetahui hubungan antara lama menderita pada penderita DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran
f. Untuk mengetahui hubungan antara keteraturan berobat pada penderita DM Tipe-2 dengan gangguan pendengaran
1.4 Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti Mengetahui gambaran gangguan pendengaran pada penderita DM
Tipe-2 dan adanya hubungan gangguan pendengaran pada penderita DM Tipe-2 di RSUP. H. Adam Malik Medan
b. Bagi Ilmu Pengetahuan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan data
dan informasi yang dapt digunakan sebagai bahan pustaka untuk pengembangan bidang Neurootologi dan THT Komunitas.
c. Bagi Pelayanan Kesehatan
Universitas Sumatera Utara
Dengan ditemukannya gangguan pendengaran pada pasien DM Tipe-2, maka dapat dilakukan rehabilitasi pada penderita DM Tipe-2
tersebut secara optimal. Hal ini berkaitan dengan kualitas hidup pasien.
1. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan informasi mengenai prevalensi gangguan pendengaran yang terdapat
pada pasien DM Tipe-2 yang berkunjung ke RSUP H. Adam Malik Medan.
2. Untuk mengetahui gambaran karakteristik penderita DM Tipe-2 yang mengalami gangguan pendengaran.
3. Mengetahui derajat gangguan pendengaran yang terdapat pada pasien DM Tipe-2
4. Mengetahui adanya hubungan gangguan pendengaran pada penderita DM Tipe-2
5. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti terhadap gangguan pendengaran pada pasien DM Tipe-2
6. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data sekunder untuk penelitan mengenai gangguan pendengaran pada
pasien DM Tipe-2 lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA