yang akan digunakan adalah sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.
Sementara itu, Non DM penelitian adalah subyek yang tidak menderita DM Tipe-2, yang ditentukan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan gula
darah serta memenuhi kriteria inklusi-ekslusi Non DM. a. kriteria inklusi penderita DM Tipe-2
1. Subyek penelitian adalah laki-laki maupun perempuan 2. Subyek penelitian berumur 35 – 55 tahun
3. Tidak menderita infeksi telinga. 4. Tidak pernah terpapar bising yang lama atau terpapar bunyi yang
keras. 5. Tidak ada riwayat pemakaian obat – obatan yang bersifat ototoksik
misalnya anti TBC, Kina dan golongan aminoglikosida. 6. Tidak ada riwayat tuli sejak lahir dalam keluarga.
7. Tidak ada riwayat trauma kepala dan telinga. 8. Tidak menderita darah tinggi.
9. Tidak pernah menderita stroke. 10. Pada pemeriksaan otokospi normal.
11. Bersedia diikut sertakan dalam penelitian dengan menandatangani informed consent.
b. kriteria inklusi Non DM: semua kriteria yang terdapat pada penderita
DM Tipe-2, kecuali tidak menderita DM Tipe-2. c. kriteria eksklusi penderita DM Tipe-2 dan Non DM
1. Pada pemeriksaan THT rutin dijumpai kelainan yang mempengaruhi fungsi pendengaran.
2. Menderita penyakit sistemik lain seperti: hipertensi, Malaria, dll.
3.3.3 Besar sampel Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus sampel dua
populasi yaitu :
Universitas Sumatera Utara
n
1
= n
2
� = �₁ − �₂
2
=
�
�∝�2�1−�+ ����₁1−�₁+ �₂ 1−�₂ �₁−�₂
�
2
Karena Zα
= 1,96 Batas kepercayaan 95 Zβ
= 0,84 Kekuatan uji 80 π
1
π = 20 Kejadian tuli sensorineural pada Non DM Mozzafari et al,
2010
2
melitus Tipe-2 Mozzafari et al, 2010 = 50 Kejadian tuli sensorineural pada penderita diabetes
maka, � =
�₁ − �₂ 2
� = 0,2
− 0.5 2
= −0,15
n
1
= n
2
=
�
1,96�2.0,151−0,15+ 0,84�0,21−0,2+ 0,5 1−0,5 −0,3
�
2
=
�
�∝�2�1−�+ ����₁1−�₁+ �₂ 1−�₂ �₁−�₂
�
2
=
�
1,15+0,168 −0,3
�
2
= 4,39
2
= 19,27 ≈ 20
Berdasarkan rumus diatas ditentukan jumlah sampel yang harus diteliti sejumlah 20 orang, masing-masing untuk kasus DM Tipe-2 dan Non
DM. Dengan demikian, akan dicari 40 orang sampel penelitian.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4 Teknik pengambilan sampel Sampel penderita DM Tipe-2 dipilih di lokasi penelitian sampai
didapatkan jumlah 20 orang. Kemudian peneliti mencari sampel untuk Non DMnya yang sesuai dengan kriteria inklusi.
3.4 Definisi Operasional
a. Jenis kelamin adalah jenis kelamin pasien sesuai dengan yang tercatat pada rekam medis, yaitu:
1 Laki-laki 2 Perempuan
b. Umur dihitung dalam tahun menurut ulang tahun terakhir. Kategori umur dibagi atas:
1 35 – 40 tahun 2 41 – 45 tahun
3 46 – 50 tahun 4 51 – 55 tahun
c. DM adalah penyakit metabolisme yang ditandai dengan peningkatan kadar gula darah akibat kekurangan sekresi insulin atau fungsi
insulin ataupun keduanya yang menimbulkan perubahan struktur darah dan saraf Gustian, 2006. Dalam penelitian ini, DM yang
dimaksud adalah DM Tipe-2. d. Lama menderita DM Tipe-2 adalah rentang waktu sejak penderita
dinyatakan menderita diabetes mellitus hingga penderita dilibatkan dalam penelitian ini dibagi atas:
1. 5 tahun 2.
≥ 5 tahun e. Gangguan pendengaran adalah berkurangnya kemampuan
mendengar seseorang, baik sebagian atau seluruhnya, pada salah satu atau kedua telinga WHO, 2010. Derajat gangguan
pendengaran menurut ISO: 1 0-25 dB
: pendengaran normal
Universitas Sumatera Utara
2 26 - 40 dB : gangguan pendengaran ringan 3 41 - 60 dB : gangguan pendengaran sedang
4 61 - 90 dB : gangguan pendengaran berat 5 90 dB
: gangguan pendengaran sangat berat f. Gangguan pendengaran sensorineural adalah gangguan
pendengaran yang disebabkan oleh kelainan di koklea, N.VIII, dan pusat pendengaran di korteks serebri Atcherson Prout, 2003;
Soetirto, Hendarmin Bashirudddin, 2010.
g. Audiometri nada murni merupakan suatu pemeriksaan ketajaman