ST : Fungsi Pembatas
Xi : Jumlah variabel X
Yi : Jumlah variabel Y
Di : Jumlah variabel D
Maka, hal ini dapat diselesaikan dengan model Goal Programming sebagai berikut :
Min Z = P1d
1 +
+ d
1 -
+ P
2
d
2 +
+ d
2 -
+ …. + P
i
d
i +
+ d
i -
ST : ∑
1
� �=1
a
1
X
1
+ d
i +
+ d
i -
Y
i
∑ 1
� �=1
a
1
X
1
+ d
i +
+ d
i -
Y
i
Dimana : Pi
= Tujuan-tujuan yang ingin dicapai d
i +
= Penyimpangan positif d
i -
= Penyimpangan negatif
3.3.3. Kendala-Kendala Sasaran
7
Di dalam Goal Programming dan, Charnes dan Cooper menghadirkan sepasang variable yang dinamakan “variable deviasional” dan berfungsi untuk
menampung penyimpangan atau deviasi yang akan terjadi pada nilai ruas kiri suatu persamaan kendala terhadap nilai ruas kanannya. Agar deviasi itu minimum,
artinya nilai ruas kiri suatu persamaan kendala “sebisa mungkin” mendekati nilai ruas kanannya maka variable deviasional itu harus diminimumkan di dalam fungsi
tujuan. Pemanipulasian model pemrograman linier yang dilakukan oleh Charner dan Cooper telah mengubah makna kendala fungsional. Bila pada model
7
Siswanto. Operation Research. Penerbit Erlangga, Jakarta, 2006 Hal 342.
Universitas Sumatera Utara
pemrograman linier, kendala-kendala fungsional menjadi pembatas bagi usaha pemaksimuman atau peminimuman fungsi tujuan, maka pada model Goal
Programming kendala-kendala itu merupakan sara untuk mewujudkan sasaran yang hendak dicapai. Sasaran-sasaran, dalam hal ini dinyatakan sebagai nilai
konstan pada ruas kanan kendala. Sebagai contoh ; sasaran laba, anggaran yang tersedia, resiko investasi, ketersediaan bahan baku, ketersediaan jam kerja,
kapasitas produksi dan lain-lain. Mewujudkan suatu sasaran, dengan demikian berarti mengusahakan agar nilai ruas kiri suatu persamaan kendala sama dengan
nilai ruas kanannya. Itulah sebabnya kendala-kendala di dalam model Goal Programming selalu berupa persamaan dan dinamakan “kendala sasaran”.
Disamping itu, keberadaan sebuah kendala ditandai dengan kehadiran variable deviasional sehingga setiap kendala sasaran pasti memiliki variable deviasional.
3.4.Peramalan 3.4.1. Konsep Dasar dan Pengertian Peramalan
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuntitas, kualitas, waktu, dan
lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang ataupun jasa. Peramalan permintaan dilakukan sebagai tahap awal dalam perencanaan
produksi untuk mengetahui besarnya permintaan di masa depan. Peramalan kuantitatif merupakan salah satu metode peramalan yang dapat digunakan, yaitu
dengan menggunakan model matematis dalam mengolah data masa lalu. Ada
Universitas Sumatera Utara
beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam melakukan peramalan kuantitatif, yaitu :
8
1. Penentuan tujuan peramalan
2. Pengembangan model peramalan
3. Pengujian model peramalan yang sesuai
4. Revisi dan evaluasi peramalan
5. Penerapan model yang sesuai
3.4.2. Karakterisitik Peramalan yang Baik