18 dikontrol, pengguna koleksi mudah diketahui dan batas waktu
pengembalian mudah diprediksi.
2.3.3.3. Pengembalian
Bahan pustaka yang dipinjamkan kepada pengguna harus kembali pada waktunya.Pengembalian merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka yang
dikembalikan pengguna kepada perpustakaan. Dalam pengembalian bahan pustaka, disesuaikan dengan prosedur sistem pengembalian pada masing-masing
perpustakaan. Petugas harus melihat keadaan buku tersebut apakah dalam keadaan baik atau tidak. Hal ini erat hubungannya dengan keterbatasan jumlah buku yang
dimiliki perpustakaan. Menurut Rahayuningsih 2007, 96, “Pengembalian adalah kegiatan
pencatatan bukti bahwa pengguna telah mengembalikan koleksi yang dipinjamnya”.
2.3.3.4. Perpanjangan
Perpanjangan peminjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menambah batas waktu pengembalian. Memperpanjang masa pinjam merupakan ijin untuk
memperpanjang peminjaman bahan pustaka setelah habis masa pinjamnya. Perpanjangan ini dilakukan karena pengguna merasa belum selesai memperoleh
ilmu yang terdapat pada bahan tersebut atau mungkin pengguna sangat memerlukan bahan tersebut.
Menurut Rahayuningsih 2007, 96, “Memperpanjang masa pinjam adalah kegiatan pencatatan kembali koleksi yang pernah dipinjam sesuai kurun waktu
yang ditentukan dan biasanya perpanjangan koleksi dilakukan satu kali periode peminjaman”.
Universitas Sumatera Utara
19
2.3.3.5. Penagihan
Bila pengguna tidak mengembalikan bahan perpustakaan tepat pada waktunya, maka pihak perpustakaan mempunyai tugas untuk mengadakan
penagihan. Hal ini dilakukan agar peminjam mengingat mengembalikan bahan pustaka yang dipinjamnya. Penagihan bahan pustaka biasanya dilakukan untuk
keterlambatan pengembalian yang melebihi batas peminjaman. Menurut Rahayuningsih 2007, 96, “Kegiatan penagihan adalah
pemberitahuan kepada peminjam untuk meminta kembali koleksi yang dipinjam karena telah melampaui batas waktu peminjaman. Penagihan biasanya dilakukan
paling banyak tiga kali pada setiap keterlambatan, misalnya penagihan pertama dilakukan tiga hari setelah keterlambatan, penagihan kedua dilakukan dua minggu
setelah keterlambatan, dan penagihan ketiga dilakukan sebualan setelah keterlambatan”.
2.3.3.6. Pemberian Sanksi
Pemberian sanksi adalah suatu kegiatantugas pelayanan sirkulasi yang berupa kegiatan pemeriksaan atas pelanggaran yang dilakukan oleh pengguna
serta pemberian sanksi atas pelanggaran tersebut. Sanksi yang akan diberikan kepada setiap pengguna yang melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti:
1. Terlambat mengembalikan bahan perpustakaan.
2. Mengembalikan bahan perpustakaan dalam keadaan rusak.
3. Membawa bahan perpustakaan dari perpustakaan tanpa melalui prosedur
yang benar. 4.
Menghilangkan bahan perpustakaan. 5.
Melanggar tata tertib perpustakaan.
Universitas Sumatera Utara
20 Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi 2004, 83,
dinyatakan ada beberapa jenis sanksi yang akan dikenakan kepada pengguna antara lain:
1. Denda.
2. Sanksi administratif, misalnya tidak boleh meminjam bahan perpustakaan
dalam waktu tertentu. 3.
Sanksi akademik, berupa pembatalan hak dalam kegiatan belajar- mengajar.
Sanksi yang diberikan kepada pengguna yang melanggar peraturan perpustakaan hendaknya bersifat mendidik agar mereka menyadari bahwa bahan
pustaka yang dimiliki perpustakaan juga dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan yang lain.
Pemberian sanksi kepada pengguna dilakukan dengan prosedur yang ditetapkan perpustakaan. Prosedur pemberian sanksi apabila terjadi pelanggaran
ialah sebagai berikut: 1.
Petugas menetapkan tingkat pelanggaran pengguna. 2.
Berdasarkan tingkat pelanggaran tersebut, petugas menetapkan sanksinya. 3.
Untuk sanksi administratif, petugas langsung menyelesaikannya menurut peraturan perpustakaan.
4. Untuk sanksi akademik, kepala perpustakaan mengusulkannya kepada
pimpinan perguruan tinggi agar memberi sanksi kepada pengguna tersebut.
Dengan adanya prosedur pemberian sanksi di atas maka pengguna harus berkewajiban menjaga kedisiplinan dan ketaatan kepada peraturan. Pemberian
sanksi dimaksudkan untuk menanamkan disiplin para pengguna dan petugas perpustakaan agar peredaran buku dapat dilaksanakan seadil-adilnya di antara
para pengguna, terutama kalau koleksi perpustakaan masih sedikit.
Universitas Sumatera Utara
21
2.3.3.7. Bebas Pustaka