Uji WVTR Pengukuran ketebalan Uji Sifat Mekanik Analisa SEM Scanning Electron Microscopy Analisa TGA Thermal Gravimetri Analysis DTA Diferential Thermal Analysis

3.2.4 Analisa Edible Film

Edible film yang diperoleh dapat diuji karakterisasinya menggunakan beberapa Uji

3.2.4.1. Uji WVTR

Pengukuran berdasarkan pada gravimetri Hassan and Norziah, 2011; Cerquera et al ., 2010a. Permeasi sel digunakan dari bahan plastik yang mengandung 25 gram silica gel. Pada permukaan sel dilubangi dengan diameter 1,3 cm. Film ditempelkan pada lubang permeasi sel. Sel ditempatkan pada desikator yang mengandung air suling. Sel ditimbang setiap 1 jam sekali selama 8 jam. Kemudian dihitung slope dari pertambahan berat silica terhadap waktu dengan persamaan garis regresi. Perhitungan Laju transmisi WVTR = ∆W ∆t.A g. s -1 .m -2 Dimana : ∆W∆t = Jumlah air transfer air per unit waktu kg.s -1 A = Luas Daerah yang terbuka terhadap transfer air pad film m 2

3.2.4.2 Pengukuran ketebalan

Film yang dihasilkan diukur ketebalannya dengan menggunakan mikrometer dengan ketelitian alat 0,0001 mm. Pengukuran dilakukan pada lima tempat yang berbeda untuk mendapatkan ketebalan rata-rata yang mewakili contoh.

3.2.4.3 Uji Sifat Mekanik

1. Kekuatan tarik Tensile Strength 2. Kemuluran Elongation at break Universitas Sumatera Utara Proses pengujian kekuatan tarik dilakukan dengan menggunakan alat Uji tarik ASTM Gotech Tipe Al-7000M. Pengujian dilakukan dengan cara ujung sampel dijepit mesin penguji tensile. Selanjutnya dilakukan pencatatan ketebalan dan panjang awal sampel. Tombol start pada komputer ditekan kemudian alat akan menarik sampel dengan kecepatan 100 mmmenit sampai sampel putus.

3.2.4.4 Analisa SEM Scanning Electron Microscopy

Sampel diletakkan pada sel holder dengan perkat ganda. Sampel dimasukkan kedalam Scanning Electron Miscroscope SEM, lalu gambar permukaan diamati dan dilakukan perbesaran sesuai yang diinginkan. Selanjutnya dilakukan pemotretan.

3.2.4.5. Analisa TGA Thermal Gravimetri Analysis DTA Diferential Thermal Analysis

Analisa TGA menggunakan SDT Q 600 T.A. Instrument yang mengandung gas nitrogen. Sampel ditimbang dengan massa 17,3810 mg dan dipanaskan pada suhu kamar sampai 600 C dengan laju pemanasan 20 Cmenit. Analisis dilakukan dengan menaikkan suhu sampel secara bertahap dan menentukan berat terhadap temperatur. Suhu dalam metode pengujian mencapai 600 C. Perubahan berat akibat proses pemanasan dapat ditentukan langsung dari termogram yang diperoleh. Setelah data diperoleh dapat diketahui nilai TGA dan DTA nya dilihat dari puncak dekomposisinya.

3.2.4.6. FT-IR Fourier Transform- Infa Red