Pengendalian Secara Biologis Pengendalian Vektor

Cara lain untuk pengendalian serangga yaitu dengan menggunakan mikroflora atau cendawan. Penelitian telah dilakukan Aminah 1999:17 yaitu melakukan uji coba penggunaan 3 mg1 air Giotrium candidum, Mucor haemalis dan Beauveria bassiana untuk insektisida dan larvasida. Hasil penelitian menunjukan bahwa cendawan air Giotrium candidum, Mucor haemalis dapat membunuh 100 nyamuk Aedes aegypti pada hari ketiga, sedangkan Beauveria bassiana hari keempat baru mematikan 100.

2.1.7.2 Pengendalian Secara Mekanis

Cara pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan alat yang langsung dapat membunuh, menangkap atau menghalau, menyisir, mengeluarkan serangga dari jaringan tubuh. Menggunakan baju pelindung, memasang kawat kasa di jendela merupakan cara untuk menghindarkan hubungan kontak antara manusia dan vector Gandahusada dkk, 2000. Program yang di canangkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan RI yaitu 3M Sembel, 2009: 1. Menguras, berarti membersihkan tetmpat – tempat penampungan air bak mandi untuk mengeluarkan jentik – jentik nyamuk 2. Menimbun, berarti mengumpulkan kontainer – kontainer yang dapat menampung air menjadi tempat pembiakan nyamuk 3. Mengubur yaitu mengumpulkan kontainer – kontainer dan menguburkannya dalam tanah. 2.1.7.3 Pengendalian Secara Kimia 2.1.7.3.1 Kimia Organik Peggunaan senyawa kimia nabati disebabkan karena senyawa kimia nabati mudah terurai oleh sinar matahari sehingga tidak berbahaya, tidak merusak lingkungan dan tidak berpengaruh pada hewan target. Penggunaan insektisida nabati seperti bungan krisan Chrysanthemum cinerariaefolium untuk pengendalian sejak beberapa tahun sebelum masehi. Penelitian Campbell dan Sulivan, menyatakan bahwa tanaman yang mengandung senyawa rutaecarpine, nikotin, anabasin, dan lupinin dapat membunuh larva Cx. Quinquefasciatus dan tanaman yang tergolong dalam famili: Pnaceae, Cucurbitaceae, Uml elferae, Leguminoceae, Labiatae, Lilyace, Compositae, dan Euphorbiaceae beracun terhadap nyamuk Cx. Quinquefasciatus. Amongkar Reeves, menemukan ekstrak bawang putih Alium satavum dapat membunuh larva Culex peus, Culex tarsalis, dan Aedes aegyti. Aminah telah melakukan beberapa studi pendahuluan diantaranya penggunaan sari bawang merah Alium cepa, konsentrasi 1 dapat memacu pertanaman pradewasa Aedes aegypti dan konsentrasi 5, 10 menghambat pertanaman sedangkan konsentrasi 25 mematikan. Penggunaan ekstrak bawang merah yang paling efektif adalah ekstrak daunnya kemudian diikuti ekstrak akar dan umbinya.

2.1.7.3.2 Kimia Anorganik

Senyawa kimia non nabati berupa derivat – derivat minyak bumi seperti minyak tanah dan minyak pelumas yang mempunyai daya insektisida. Insektisida