Penggunaan Sabun Ekstrak daun kecombrang

para produsennya pada kemasan dapat bertahan selama 6-8 jam. Peraturan Pemerintah melalui Komisi Pestisida Departemen Pertanian mensyaratkan bahwa suatu anti nyamuk dapat dikatakan efektif apabila daya proteksinya paling sedikit 90 dan mampu bertahan selama 6 jam Kardinan, 2007.

5.3 Suhu Udara

Pada saat penelitian, dilakukan pengukuran suhu udara dalam ruangan percobaan dengan menggunakan termometer. Suhu udara dalam ruangan selama penelitian memiliki rata-rata sebesar 28°C. Menurut WHO dalam Wahyuni 2005, rata rata suhu optimum yang baik bagi spesies nyamuk agar hidup normal adalah 25° - 28°C. Nyamuk dapat bertahan hidup pada suhu rendah 10°C, tetapi proses metabolismenya menurun atau bahkan terhenti bila suhu sampai di bawah suhu kritis 4,5°C. Pada suhu yang lebih tinggi dari 35°C nyamuk akan mengalami keterbatasan proses fisiologis. Pada umumnya nyamuk tidak dapat bertahan hidup atau mati apabila terjadi kenaikan suhu sekitar 5° - 6°C di atas suhu maksimum. Selama penelitian ini, suhu ruangan cukup ideal bagi kehidupan nyamuk Aedes aegepty sehingga faktor suhu tidak mempengaruhi aktivitas nyamuk dalam penelitian ini. 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat perbedaan nyamuk yang tidak hinggap pada subjek penelitian dengan menggunakan sabun ekstrak daun kecombrang Etlingera elatior dengan konsentrasi 5, 7,5 dan 10 dan cenderung mengalami penurunan nyamuk tidak hinggap setiap kenaikan 10 menit waktu percobaan. 2. Rata-rata jumlah nyamuk yang tidak hinggap pada konsentrasi 0 sebanyak 12 ekor nyamuk, pada konsentrasi 5 sebanyak 15-16 ekor nyamuk, pada konsentrasi 7,5 sebanyak 16-17 ekor nyamuk, dan pada konsentrasi 10 sebanyak 18-19 ekor nyamuk. 3. Daya proteksi terhadap nyamuk aedes aegypti dari konsentrasi 5 sebesar 45, konsentrasi 7,5 sebesar 60 dan konsentrasi 10 sebesar 84 4. Hasil statistik One Way Anova menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara tidak hinggapnya nyamuk Aedes aegypti dengan berbagai konsentrasi penyabunan yaitu dengan nilai p-value 0,001. Hasil ststistik lanjutan yaitu dengan menggunakan uji BNT Beda Nyata Terkecil menunjukkan beberapa pasangan konsentrasi memiliki p-value 0,05 yang