promosi ulang produk-produk yang ditawarkan untuk dapat menimbulkan familiaritas brand atau dengan menciptakan suatu promosi  seperti  promosi  dari mulut  ke mulut,  salah satunya
melalui  pelanggan  yang  telah  mendapatkan  pengalaman  positif  dari  merek  tersebut  atau melalui pelanggan yang telah loyal terhadap brand tersebut. Lebih jauh lagi dibutuhkan usaha
untuk membangun pengalaman positif yang lebih sering dan lebih banyak. Usaha-Usaha yang dilakukan  dari  membentuk  citra  tersebut  tidak  lepas  dari  seperangkat  assest  dan  liabilitas
mereka yang berkaitan dengan suatu brand Brand Equity.
2.1.2.1. Elemen-Elemen dan Komponen Brand Image
Berikut  adalah  beberapa  elemen  yang  terkandung  didalam  brand  image  suatu  produk yaitu :
1.  Ketahanan tenacity berkaitan dengan kualitas dan brand image produk itu sendiri. 2.  Kesesuaian  congruence  berkaitan  dengan  kesesuaian  antara  brand  image  dan
karakteristik brand. 3.  Keseksamaan  precision  menentukan  berapa  akurat  dan  jelasnya  image  yang  ingin
ditampilkan. 4.  Konotasi connotative merupakan pendapat konsumen dari kepribadian produk yaitu
dari semua karakteristik merek produk sejenis  yang diterima, konsumen menemukan brand
produk yang satu berbeda dengan brand produk yang lainnya, Pembentukan  brand  image  dalam  benak  konsumen  tidak  terjadi  dalam  waktu  sekejap,
melainkan dalam waktu bertahun-tahun. Pembentukan brand image ini dipengaruhi oleh : 1.  Kualitas produk yang dihasilkan
2.  Pelayanan yang disediakan 3.  Reputasi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
4.  Kebijaksanaan perusahaan 5.  Kegiatan-Kegiatan perusahaan itu sendiri.
Brand Image merupakan asosiasi dari semua informasi  yang tersedia mengenai produk,
jasa dan perusahaan dari brand yang dimaksud. Informasi ini didapat dari dua cara; Pertama  melalui  pengalaman  konsumen  secara  langsung,  yang  terdiri  dari  kepuasan
fungsional dan kepuasan emosional. brand tersebut tidak cuma dapat bekerja maksimal dan memberikan  performansi  yang  dijanjikan  tapi  juga  harus  dapat  memahami  kebutuhan
konsumen,  mengusung  nilai-nilai  yang  diinginkan  oleh  kosumen  dan  juga  memenuhi
kebutuhan  individual  konsumen
– yang akan mengkontribusi atas hubungan dengan brand
tersebut.
Kedua,  persepsi  yang  dibentuk  oleh  perusahaan  dari  brand  tersebut  melalui  berbagai macam  bentuk  komunikasi,  seperti  iklan,  promosi,  hubungan  masyarakat  public  relations,
logo,  fasilitas  retail,  sikap  karyawan  dalam  melayani  penjualan,  dan  performa  pelayanan. Bagi  banyak  brand,  media  dan  lingkungan  dimana  merek  tersebut  dijual  dapat
mengkomunikasikan  atribut  atribut  yang  berbeda.  Setiap  alat  pencitraan  ini  dapat  berperan dalam  membina  hubungan  dengan  konsumen.  Penting  demi  kesuksesan  sebuah  brand,  jika
semua  faktor  ini  dapat  berjalan  sejajar  atau  seimbang,  ketika  nantinya  akan  membentuk gambaran total dari brand, tersebut. Gambaran inilah yang disebut Brand Image atau reputasi
brand , dan image ini bisa berupa image yang positif atau negatif atau bahkan diantaranya.
Brand  Image terdiri  dari  atribut  objektif    instrinsik  seperti  ukuran  kemasan  dan  bahan
dasar yang digunakan, serta kepercayaan, perasaan dan asosiasi yang ditimbulkan oleh brand produk tersebut.
Brand  Image merepresentasikan  inti  dari  semua  kesan  menngenai  suatu  merek  yang
terbentuk dalam benak konsumen. Kesan-kesan ini terdiri dari:
Universitas Sumatera Utara
1.  Kesan mengenai penampilan fisik dan performansi produk; 2.  Kesan tentang keuntungan fungsional produk;
3.  Kesan tentang orang-orang yang memakai produk tersebut; 4.  Semua emosi dan asosiasi yang ditimbulkan produk itu;
5.  Kesan mengenai penampilan fisik dan performansi produk; 6.  Kesan tentang keuntungan fungsional produk;
7.  Kesan tentang orang-orang yang memakai produk tersebut; 8.  Semua emosi dan asosiasi yang ditimbulkan produk itu;
dapat  dikatakan  bahwa  Brand  Image merupakan  „totalitas‟  terhadap  suatu  brand  yang
terbentuk dalam persepsi konsumen. Image
pada suatu brand merefleksikan image dari perspektif konsumen dan melihat janji yang dibuat  brand tersebut  pada konsumennya.  Brand Image  terdiri atas asosiasi  konsumen
pada  kelebihan  produk  dan  karakteristik  personal  yang  dilihat  oleh  konsumen  pada  brand tersebut. Menurut Ferrinadewi 2009:167, Brand Image memilki tiga komponen, yaitu:
1.  Brand Associations Asosiasi Merek Asosiasi terhadap karakteristik produk atau jasa yang dilekatkan oleh konsumen pada
brand tersebut,  termasuk  persepsi  konsumen  mengenai  janji  janji  yang  dibuat  oleh
merek  tersebut,  positif  maupun  negatif,  dan  harapan  mengenai  usaha-usaha  untuk mempertahankan kepuasan konsumen dari merek tersebut. Suatu brand memiliki akar
yang kuat, ketika brand tersebut diasosiasikan dengan nilai-nilai  yang mewakili atau yang  diinginkan  oleh  konsumen.  Asosiasi  brand  membantu  pemasar  mengerti
kelebihan dari brand yang tersampaikan pada konsumen. 2.  Brand Value Nilai Merek
Nilai  dari  sebuah  Brand,  tidak  hanya  sekedar  nilai  asset  yang  berupa  asset  yang tangible
pada  perusahaan.  Nilai  Brand  dapat  berupa  segala  sesuatu  yang  bersifat
Universitas Sumatera Utara
intangible pada  perusahaan,  seperti  nilai  dari  customer  loyalty,  image  perusahaan  di
mata customer. 3.  Brand Positioning penempatan Merek
Brand positioning adalah suatu kegiatan perusahaan untuk mendisain  penawaran dan
image sehingga memberikan nilai yang berbeda didalam pikiran konsumen Ferrinadewi  2008:167  juga  mendefinisikan  sebuah  Brand  Image  sebagai  persepsi
mengenai  sebuah  brand  sebagaimana  direfleksikan  oleh  asosiasi  merek  yang  terdapat  di dalam benak konsumen. Brand Image terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
1.  Attributes Atribut Merupakan pendefinisian deskriptif tentang fitur-fitur yang ada dalam senuah produk atau jasa.
a.  Product related attributes atribut produk: Didefinisikan sebagai bahan-bahan yang  diperlukan  agar  fungsi  produk  yang  dicari  konsumen  dapat  bekerja.
Berhubungan  dengan  komposisi  fisik  atau  persyaratan  dari  suatu  jasa  yang ditawarkan, dapat berfungsi.
b.  Non-product  related  attributes  atribut  non-produk:  Merupakan  aspek eksternal  dari  suatu  produk  yang  berhubungan  dengan  pembelian  dan
konsumsi  suatu  produk  atau  jasa.  Terdiri  dari:  informasi  tentang  harga, kemasan  dan  desain  produk,  orang,  peer  group  atau  selebriti  yang
menggunakan  produk  atau  jasa  tersebut,  bagaimana  dan  dimana  produk  atau jasa itu digunakan.
2.  Benefits  Keuntungan  yaitu  Nilai  personal  yang  dikaitkan  oleh  konsumen  pada atribut-atribut produk atau jasa tersebut.
a.  Functional benefits : berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dasar seperti kebutuhan fisik dan keamanan atau pemecahan masalah.
Universitas Sumatera Utara
b.  Experiental  benefits  :  berhubungan  dengan  perasaan  yang  muncul  dengan menggunakan  suatu  produk  atau  jasa.  Benefit  ini  memuaskan  kebutuhan
bereksperimen  seperti  kepuasan  sensori,  pencarian  variasi,  dan  stimulasi kognitif.
c.  Symbolic  benefits  :  berhubungan  dengan  kebutuhan  akan  persetujuan  sosial atau ekspresi personal dan self-esteem seseorang. Konsumen akan menghargai
nilai-nilai  prestise,  eksklusivitas  dan  gaya  fashion  dari  sebuah  brand  karena hal-hal ini berhubungan dengan konsep diri mereka
3.  Brand Attitude Sikap merek a.  Didefinisikan  sebagai  evaluasi  keseluruhan  atas  suatu  brand,  apa  yang
dipercayai  oleh  konsumen  mengenai  brand  tertentu –  sejauh  apa  konsumen
percaya  bahwa  produk  atau  jasa  tersebut  memiliki  atribut  atau  keuntungan tertentu, dan penilaian evaluatif terhadap kepercayaan tersebut bagaimana baik
atau buruknya suatu produk jika memiliki atribut atau keuntungan tersebut. Menurut Temporal 2002:44 Merek penting bagi konsumen karena :
1.  Merek memberikan pilihan 2.  Merek memudahkan mengambil keputusan
3.  Merek memberikan jaminan kualitas 4.  Merek memberikan pencegahan resiko
5.  Merek memberikan alat untuk mengekspresikan diri Brand  image
adalah  penting  karena  kontribusinya  dalam  memilih  merek  yang  cocok untuk  dirinya.  Sehingga  hal  ini  dapat  mempengaruhi  perilaku  pembelian  mereka  ataupun
Brand  Equity .  Sebuah  brand  image  yang  terkomunikasi  dengan  baik  dapat  membangun
posisi  merek  yang  bagus,  membedakan  merek  dari  persaingan,  meningkatkan  performa brand
pasar, dan berperan penting pada pembangunan ekuitas brand .
Universitas Sumatera Utara
2.1.3.  Loyalitas Konsumen