Tanda-Tanda Kerusakan yang Terjadi Pada Ikan Parameter Fisika Ikan Pada Kesegaran Ikan

13 sebagai penyebab utama kerusakan ikan. Mikroflora awal pada permukaan ikan secara langsung berkaitan dengan lingkungan perairan sekitarnya sementara flora bakteri dalam saluran pencernaan sesuai dengan jenis kondisi ikan [23].

2.5.1 Tanda-Tanda Kerusakan yang Terjadi Pada Ikan

Kerusakan pada ikan terutama disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pembusuk. Tanda-tanda kerusakan yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri pada ikan yang belum diolah meliputi : a. Pembentukan lendir pada permukaan ikan. b. Bau busuk karena terbentuknya amonia, H 2 S dan senyawa – senyawa berbau busuk lainnya. c. Perubahan warna, yaitu warna kulit dan daging ikan menjadi kusam atau pucat. d. Peruhahan tekstur, yaitu daging ikan akan berkurang kekenyalannya. e. Ketengikan karena terjadi pemecahan dan oksidasi lemak ikan [6]. 2.5.2 Faktor Lain yang Berperan dalam Pembusukan Perubahan yang Bersifat Enzimatis, Mikrobiologis maupun Fisis a. Enzimatis Di dalam tubuh ikan terutama alat pencernaan terdapat beberapa enzim. Selama ikan masih hidup enzim masih bisa diatur kegiatannya sesuai dengan fungsinya masing-masing. Pada ikan yang mati fungsi enzim tidak bekerja lagi, sehingga akan terjadi peristiwa otolisis yaitu perubahan di dalam tubuh ikan yang disebabkan oleh aktifitas enzim. Pada suasana agak asam dan suhu 37 ˚C enzim aktif sekali bekerja. b. Mikrobiologis Pembusukan olah mikrobiologis ini disebabkan karena kesalahan pengolahan dan penanganan yang mengakibatkan luka mekanis pada ikan sehingga memungkinkan bakteri lebih mudah masuk ke dalam tubuh ikan. c. Fisis Hal ini disebabkan karena kesalahan dalam penyimpanan pada suhu kamar akan mempercepat pembusukan. Universitas Sumatera Utara 14 d. Peristiwa Oksidasi Lemak Daging ikan umumnya mengandung lemak berkisar antara 10-20 dioksidasi oleh oksigen dari udara akibatnya ikan menjadi bau dan tengik [6].

2.5.3 Parameter Fisika Ikan Pada Kesegaran Ikan

Dalam menentukan kesegaran ikan ada beberapa parameter, yaitu : 1. Tampak Luar Ikan yang masih segar mempunyai kenampakan cerah, tidak suram. Keadaan ini terjadi karena belum banyak perubahan biokimia yang terjadi. 2. Kelenturan daging Ikan segar dagingnya cukup lentur. Apabila daging ikan dibengkokkan, maka setelah dilepas segera akan kembali lagi ke bentuknya semula. 3. Keadaan Mata Parameter ini merupakan yang paling mudah untuk dilihat. Perubahan kesegaran ikan akan menyebabkan perubahan yang nyata pada kecerahan matanya. 4. Keadaan daging Keadaan daging menentukan sekali kualitasnya. Ikan yang masih baik kesegarannya, dagingnya kenyal jika ditekan dengan jari maka bekasnya akan segera kembali. Pada permukaan tubuhnya belum terdapat lendir yang menyebabkan kenampakan ikan menjadi suram atau kusam dan tidak menarik. 5. Keadaan insang dan sisik Warna insang dapat digunakan sebagai tanda apakah ikan masih keadaan segar atau tidak segar lagi. Pada ikan yang masih segar, warna insangnya masih cerah. Sebaliknya, ikan yang sudah tidak segar warna insangnya menjadi coklat gelap. Sisik ikan juga merupakan tanda kesegaran ikan. Jika ikan bersisik, maka pada ikan yang masih segar sisiknya masih lekat kuat. Tidak mudah dilepaskan dari tubuhnya [29]. Universitas Sumatera Utara 15 Berikut akan dijelaskan kriteria-kriteria ikan segar dan ikan busuk, dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2.3 Kriteria Ikan Segar dan Ikan Busuk [30] Parameter Ikan Segar Ikan Busuk Mata Cemerlang, kornea bening, pupil hitam, mata cembung Redup, tenggelam, pupil mata kelabu, tertutup lendir Insang Warna merah sampai merah tua, cemerlang, tidak berbau Warna pucat atau gelap, keabuan atau berlendir, bau busuk atau kotor Lendir Terdapat lendir alami menutupi ikan yang baunya khas menurut jenis ikan, rupa lendir cemerlang seperti lendir ikan hidup, bening Berubah kekuningan dengan bau tidak enak atau lendirnya sudah menghilang, berwarna putih susu atau lendir pekat Kulit Cemerlang, belum pudar, warna asli kontras Rada pudar, bila pengesan mata kurang baik maka kulitnya retak dan mengering Sisik Melekat kuat, mengilap dengan tanda warna khusus tertutup lendir yang jernih Banyak yang lepas, tanda warna khusus memudar dan lambat laun menghilang Daging Sayatan daging cerah dan elastis, bila ditekan tidak ada bekas jari Lunak, tekstur berubah, bila ditekan ada bekasnya, daging telah kehilangan elastisitasnya Rongga Perut Bersih dan bebas dari bau yang menusuk, tekstur dinding perut kompak, elastis tanpa ada diskolorisasi dengan bau segar yang karakteristik Lunak, tekstur berubah, bila ditekan ada bekasnya, daging telah kehilangan elastisitasnya Darah Darah sepanjang tulang belakang segar, merah, konsistensi normal Darah sepanjang tulang belakang berwarna gelap, sering diikuti bau Sayatan Bila ikan dibelah, daging melekat kuat pada tulang terutama pada rusuknya Bila dibelah, daging mudah dilepas, otot lisis telah berjalan, tulang rusuk menonjol keluar Bau Segar dan menyenangkan seperti air laut atau rumput laut, tidak ada bau yang tidak enak Mulai dengan bau yang tidak enak, makin kuat menusuk lalu timbul bau busuk yang khusus dan menusuk hidung Kondisi Bebas dari parasit apapun, tanpa luka atau kerusakan pada bagian ikan Banyak terdapat parasit, badannya banyak luka atau patah Tulang Tulang belakang abu-abu Tulang belakang kuning Universitas Sumatera Utara 16

2.5.4 Kemunduran Mutu Ikan