Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah

demokrasi, khalifah, presiden wanita, dan para tokoh Persatuan Islam melibatkan diri dalam politik praktis yang aspirasinya disalurkan kepada Partai Bulan Bintang PBB. Meskipun penulis menemukan persamaan objek dalam pengkajian Skripsi dengan Yana, kajian yana lebih difokuskan pada aktivitas politik Persis, sedangkan kajian dalam Skripsi ini lebih difokuskan pada kontribusi pemikiran Persis dalam menaggapi isu politik yang tengah berkembang dalam masyarakat melalui media pemberitaan khususnya majalah Risalah tahun 1998-1999. Kedua, buku yang di tulis oleh Tiar Anwar Bachtiar dan Pepen Irpan Fauzan yang berjudul Persis dan politik: Sejarah Pemikiran dan Aksi Politik Persis 1923- 1997, 13 buku ini menjelaskan bahwa, banyaknya para tokoh Persis yang terlibat dalam aktivitas dan pemikiran perpolitikan di Indonesia sejak zaman penjajahan. Namun, kegiatan politik Persis semakin terlihat terutama di awal kemerdekaan Indonesia. Ini terbukti dengan adanya sosok Muhammad Natsir, Muhammad Isa Anshary, A. Hassan, dan lain sebagainya. Selain itu, buku ini hanya menjelaskan sedikit mengenai pemikiran mereka yang di tuangkan dalam tulisan dan di terbitkan dalam sebuah majalah, salah satunya adalah Al-Lisan. Meskipun adanya persamaan topik dengan kajian Skripsi ini, buku tersebut lebih difokuskan pada pemikiran dan aktifitas politik Persis tahun 1923- 1997, sedangkan kajian dalam Skripsi ini lebih difokuskan pada kontribusi pemikiran Persis dalam menaggapi isu politik yang tengah berkembang dalam masyarakat melalui media pemberitaan khususnya majalah Risalah tahun 1998-1999. 13 Tiar Anwar Bachtiar dan Pepen Irpan Fauzan, Persis dan Politik: Sejarah pembaharuan Pemikiran Islam 1923-1927, Jakarta Pusat: Pembela Islam Media, 2012. Ketiga, Tesis yang ditulis oleh Tiar Anwar Bachtiar mahasiswa pascasarjana Universitas Indonesia UI, jurusan Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya dengan judul Sikap Intelektual Persatuan Islam Terhadap Kebijakan Politik Orde Baru. 14 Dalam Tesis ini, Bachtiar lebih memfokuskan kajiannya terhadap peranan para intelektual Persis dalam merespon kebijakan pemerintah Orde Baru. Meskipun penulis menemukan persamaan kajian dalam penelitian ini, namun pada kajian tersebut penulis tidak menemukan kajian mengenai kontribusi pemikiran Persis dalam menaggapi isu politik yang tengah berkembang dalam masyarakat melalui media pemberitaan khususnya majalah Risalah tahun 1998-1999. Keempat, karya Badri Khaeruman, Persatuan Islam: Sejarah Pembaharuan Pemikiran Islam “Kembali kepada al-Qur’an dan al-Sunnah”. 15 Dalam buku ini, Badri Khaeruman menjelaskan sejarah Persatuan Islam yang mencakup aktifitas dakwah, pandangan politik, tokoh-tokoh, dan konsep pemikiran keagaamaan Persatuan Islam mencakup pemikiran di bidang teologi konsepsi tentang wali kaitanya dengan tawasul, konsepsi tentang qadha dan qadar, konsepsi khurafat dan tahayul, pemikiran tentang sumber- sumber syari‟at Islam Al- Qur‟an, hadits, dan ijtihad, menjelaskan tanggapan Persatuan Islam dalam menghadapi isu-isu kontemporer yang meliputi perubahan sosial- keagamaan, perubahan sosial-politik. Sayangnya, Badri Khaeruman hanya menjelaskan secara singkat terkait sejarah dan perkembangan majalah yang 14 Tiar Anwar Bachtiar, Sikap Intelektual Persatuan Islam Terhadap Kebijakan Politik Orde Baru, Depok, Fakultas Ilmu Budaya, 2008. 15 Badri Khaeruman, Persatuan Islam: sejarah pembahuruan pemikiran Islam “Kembali kepada al- Qur’an dan al-Sunnah,” Bandung: FAPPI Iris Press. 2010.