are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 September 2014 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of September 30, 2014 and
for the Nine Months Period Then Ended Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated
42
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN lanjutan 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES continued y. Perubahan kebijakan akuntansi di periode
mendatang lanjutan y. Future changes in accounting policies
continued
iii PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasi, yang diadopsi dari IFRS 10, berlaku efektif
1 Januari 2015 PSAK ini menggantikan porsi PSAK 4
2009 yang
mengenai pengaturan
akuntansi untuk
laporan keuangan
konsolidasian, menetapkan
prinsip penyusunan
dan penyajian
laporan keuangan konsolidasian ketika entitas
mengendalikan satu atau lebih entitas lain.
iii PSAK
65: Consolidated
Financial Statements, adopted from IFRS 10,
effective January 1, 2015 This PSAK replaces the portion of PSAK 4
2009 that addresses the accounting for consolidated
financial statements,
establishes principles for the presentation and preparation of consolidated financial
statements when an entity controls one or more other entities.
iv PSAK 66: Pengaturan bersama, yang diadopsi dari IFRS 11, berlaku efektif
1 Januari 2015 PSAK ini menggantikan PSAK 12 2009
dan ISAK 12. PSAK ini menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk
mencatat bagian ventura bersama. iv PSAK 66: Joint Arrangements, adopted
from IFRS 11, effective January 1, 2015 This PSAK replaces PSAK 12 2009 and
ISAK 12. This PSAK removes the option to account for jointly controlled entities
using proportionate consolidation.
v PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain, yang diadopsi dari
IFRS 12, berlaku efektif 1 Januari 2015 PSAK
ini mencakup
semua pengungkapan yang diatur sebelumnya
dalam PSAK 4 2009, PSAK 12 2009 dan PSAK 15 2009. Pengungkapan ini
terkait dengan kepentingan entitas dalam entitas-entitas lain.
v PSAK 67: Disclosure of Interest in Other
Entities, adopted from IFRS 12, effective January 1, 2015
This PSAK includes all of the disclosures that were previously in PSAK 4 2009,
PSAK 12 2009 and PSAK 15 2009. This disclosures relate to an entity’s
interests in other entities.
vi PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar, yang diadopsi dari IFRS 13, berlaku efektif
1 Januari 2015 PSAK ini memberikan panduan tentang
bagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilai wajar disyaratkan atau diizinkan.
vi PSAK 68: Fair Value Measurement,
adopted from
IFRS 13,
effective January 1, 2015
This PSAK provides guidance on how to measure fair value when fair value is
required or permitted.
are in Indonesian language.
PT SAMPOERNA AGRO Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 30 September 2014 dan untuk Periode Sembilan Bulan yang Berakhir
pada Tanggal Tersebut Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain PT SAMPOERNA AGRO Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS As of September 30, 2014 and
for the Nine Months Period Then Ended Expressed in thousands of Rupiah,
unless otherwise stated
43
3. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN 3. SOURCE OF ESTIMATION UNCERTAINTY
Pertimbangan Judgments
Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup mengharuskan
manajemen untuk
membuat pertimbangan,
estimasi, dan
asumsi yang
mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, pada akhir
periode pelaporan.
Ketidakpastian mengenai
asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset
dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make
judgments, estimates, and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses,
assets and liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and
estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying
amounts of the assets and liabilities affected in future periods.
Th Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen
dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Grup yang memiliki pengaruh paling signifikan atas
jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following
judgments are
made by
management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most
significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Penentuan mata uang fungsional Determination of functional currency
Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Grup adalah mata uang dari lingkungan
ekonomi primer dimana entitas beroperasi. Mata uang
tersebut adalah
mata uang
yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari
penjualan barang dan jasa yang diberikan. D
a r
i The currency of each of the entities under the
Group is the currency of the primary economic environment in which each entity operates. It is the
currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services
rendered.
Alokasi harga beli dan penurunan nilai goodwill Purchase price allocation and goodwill impairment
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam
mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk
aset takberwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Grup menimbulkan goodwill. Sesuai PSAK No. 22
Revisi 2009,
“Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi dan diuji bagi penurunan nilai setiap
tahunnya. Nilai tercatat goodwill Grup pada tanggal 30 September 2014 adalah sebesar
Rp7.702.540 31 Desember 2013: Rp7.702.540. Acquisition accounting requires extensive use of
accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and
liabilities purchased, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have
resulted in goodwill. Under PSAK No. 22 Revised 2009,
“Business Combinations”, such goodwill is not amortized and subject to an annual impairment
testing. The carrying amount of the Group’s goodwill as of September 30, 2014 was
Rp7,702,540 December 31, 2013: Rp7,702,540.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahunnya dan jika terdapat indikasi penurunan
nilai. Manajemen menggunakan pertimbangan dalam mengestimasi jumlah terpulihkan dan
menentukan adanya indikasi penurunan nilai. Estimasi atas nilai terpulihkan diuraikan pada
bagian “Estimasi dan Asumsi” pada Catatan ini. Goodwill, is subject to annual impairment test and
whenever there is an indication that such asset may be impaired. Management uses its judgment
in estimating
the recoverable
value and
determining if there is any indication of impairment. Estimates on the recoverable amount are further
described in “Estimates and Assumptions” section of this Note.