Sejarah Penyiaran Televisi di Indonesia

dengan dasar penelitian yang dilakukan oleh James Clark Maxwell dan Heinrich Herts, serta penemuan Marconi pada tahun 1890. Paul Nipkow dan William Jenkins melalui eksperimennya menemukan metode pengiriman gambar melalui kabel. Televisi sebagai pesawat transmisi dimulai pada tahun 1925 dengan menggunakan metode mekanikal dari Jenkins. Pada tahun 1928 General Electronic Company mulai menyelenggarakan acara siaran televisi secara regular. Pada tahun 1939 Presiden Fanlin D. Roosevelt tampil di layar televisi. Sedangkan siaran televisi komersial di Amerika dimulai pada 1 September 1940 Ardianto, 2004 : 126 – 127.

II.5.1. Sejarah Penyiaran Televisi di Indonesia

Siaran televisi di Indonesia dimulai pada tahun 1962 saat TVRI menayangkan langsung upacara hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke – 17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Siaran langsung itu masih terhitung sebagai siaran percobaan. Siaran resmi TVRI baru dimulai 24 Agustus 1962 jam 14.30 WIB yang menyiarkan secara langsung upacara pembukaan Asian Games ke-4 dari stadion utama Gelora Bung Karno. Sejak pemerintah Indonesia membuka TVRI, maka selama 27 tahun penonton televisi di Indonesia hanya dapat menonton satu saluran televisi. Barulah pada tahun 1989, pemerintah memberikan izin operasi kepada kelompok usaha Bimantara untuk membuka stasiun televisi RCTI yang merupakan televisi swasta pertama di Indonesia disusul kemudian SCTV, INDOSIAR, ANTV, TPI. Universitas Sumatera Utara Gerakan reformasi pada tahun 1998, telah memicu perkembangan industri media massa khususnya televisi. Seiring dengan itu, kebutuhan masyarakat terhadap informasi juga semakin bertambah. Menjelang tahun 2000 muncul hampir secara serentak lima televisi swasta baru Metro, Trans, TV7, Lativi, dan Global serta beberapa televisi daerah yang saat ini jumlahnya mencapai puluhan stasiun televisi lokal. Tidak ketinggalan pula munculnya televisi berlangganan yang menyajikan berbagai program dalam dan luar negeri. Setelah Undang – Undang Penyiaran disahkan pada tahun 2002, jumlah televisi baru di Indonesia diperkirakan akan terus bermunculan, khususnya di daerah, yang terbagi dalam empat kategori yaitu, televisi publik, swasta, berlangganan dan komunitas. Hingga Juli 2002, jumlah orang yang memiliki pesawat televisi di Indonesia mencapai 25 juta. Kini penonton televisi Indonesia benar – benar memiliki banyak pilihan untuk menikmati berbagai program televisi. Televisi merupakan salah satu medium terfavorit bagi para pemasang iklan di Indonesia. Media televisi merupakan industri yang padat modal, padat teknologi dan padat sumber daya manusia. Namun sayangnya kemunculan berbagai stasiun televisi di Indonesia tidak diimbangi dengan tersedianya sumber daya manusia yang memadai. Pada umumnya, televisi dibangun tanpa pengetahuan pertelevisian yang memadai dan hanya berdasarkan semangat dan modal yang besar saja Morrisan, 2008 : 9 – 10. Universitas Sumatera Utara II.5.2. Pemirsa Televisi Indonesia Menurut data yang tercatat pada Perum Pos dan Giro, dewasa ini ada enam juta pelanggan televisi di seluruh Indonesia. Menurut Bappenas malah ada 10 juta, dan bahkan Departemen Perindustrian mencatat 12 juta pelanggan televisi. Dan menurut data yang dihimpun oleh Media Scene di Indonesia 19891990, pada tahun 1984 ada 50,7 juta orang yang menjadi pemirsa televisi dari 113,8 juta orang yang berusia di atas 10 tahun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan yang sangat pesat jika dibandingkan dengan tahun 1979 yakni sekitar lima juta orang. Ini berarti setiap televisi disaksikan oleh lima orang pemirsa atau setiap rumah tangga memiliki satu televisi. Disisi lain, lebih dari separuh pria dan wanita yang berusia 15 tahun di enam kota besar Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang menyaksikan siaran televisi. Dilihat dari segmen sosial ekonomi, maka pada tahun 1989 ada 71,6 masyarakat kelas atas SES AB yang menyaksikan siaran di kota – kota besar, dan 51,2 dari kelas menengah bawah SES CDE. Dari segi usia, ada 61,7 masyarakat berusia 15-29 tahun yang menjadi pemirsa, dan 54,1 di atas 30 tahun dari seluruh populasi. Universitas Sumatera Utara Tabel 2 Penetrasi Media di 6 kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, dan Ujung Pandang KRITERIA 1985 1989 POPULASI PEMIRSA POPULASI PEMIRSA 1.Pria 4.765 2.837 5.593 3.090 2.Wanita 15 th+ 4.771 2.408 5.791 3.516 Kelompok sosial Ekonomi AB Kelompok Sosial Ekonomi CDE 2.586 6.950 1.702 65,8 3.543 51,0 3.794 7.591 2.717 71,6 3.889 51,2 Usia 15-29 tahun pria + wanita Usia 30 th+ 4.900 4.636 2.833 57,8 2.413 52 5.835 5.550 3.601 61,7 3.005 54,1 Sumber : Diolah dari Media Scene 19891990.

II.6. Iklan

Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Dan Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana(Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat “ Dua Anak Lebih Baik” di Televisi Terhadap Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana di SMA Kemala

1 57 123

Iklan Rokok Flava Dan Keputusan Membeli Masyarakat (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Rokok Flava di RCTI Terhadap Keputusan Membeli Masyarakat Perumahan Cemara Hijau Medan)

2 61 125

Tayangan Bom JW Marriot Dan Sikap Masyarakat (Studi Korelasional Hubungan Tayangan Bom Bunuh Diri JW Marriot di TV One dan Sikap Masyarakat)

1 31 106

Tayangan Iklan Di Televisi Dan Persepsi Mahasiswa (Studi Deskriptif Mengenai Tayangan Iklan Sampoerna A Mild Versi go ahead di Televisi dan Persepsi Mahasiswa USU)

1 56 163

Iklan Layanan Masyarakat Hemat Listrik P.T PLN Dan Sikap Masyarakat (Studi Deskriptif pada Masyarakat di Kecamatan Medan Baru)

2 55 99

Pengaruh Tayangan Televisi terhadap Sikap (Studi Korelasional Pengaruh Acara Dahsyat di Stasiun Televisi RCTI Terhadap Sikap Mahasiswa FISIP USU)

2 46 133

Iklan Pelumas Dan Sikap Terhadap Produk (Studi Korelasional Mengenai Iklan Pelumas Enduro Matic di Trans7 dengan Sikap Mahasiswa FISIP USU terhadap Produk Tersebut)

1 42 121

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Dan Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana(Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat “ Dua Anak Lebih Baik” di Televisi Terhadap Sikap Siswa Mengenai Program Generasi

0 1 40

BAB I PENDAHULUAN - Tayangan Iklan Layanan Masyarakat Dan Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana(Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat “ Dua Anak Lebih Baik” di Televisi Terhadap Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Beren

0 1 21

TAYANGAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT DAN SIKAP SISWA MENGENAI PROGRAM GENERASI BERENCANA (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Iklan Layanan Masyarakat “ Dua Anak Lebih Baik” di Televisi Terhadap Sikap Siswa Mengenai Program Generasi Berencana di SMA Kemala

0 0 12