Thamrin Ananda, Sekretaris Jendral Partai Rakyat Aceh Tarmizi Biro Ekonomi Partai Rakyat Aceh

Aceh dan terlibat dalam berbagai pekerjaan rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh, serta di Forum Perdamaian Bersama Aceh. Dalam kongres pertama Partai Rakyat Aceh, Aguswandi terpilih sebagai Ketua Umum PRA. 66

2.3.2. Thamrin Ananda, Sekretaris Jendral Partai Rakyat Aceh

Thamrin Ananda dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1978 disebuah desa kecil Pidie Aceh. dan menyelesaikan pendidikan dasar didesa tersebut sampai dengan SMP, selanjutnya memasuki SMUN 3 Banda Aceh di Banda Aceh dan sempat mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Fakultas Teknik UNSYAH dan beberapa universitas lainnya. Ia sekarang menjabat sebagai Sekjen Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Aceh DPP PRA. PRA merupakan partai lokal pertama di Aceh dan Indonesia saat ini. PRA didirikan pada tanggal 16 Maret 2006, di Banda Aceh. Ia juga merupakan salah satu deklaratornya, selain Mulyadi, Malahayati, SH, Ma`arif. sebelumnya beliau aktif di Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat SMUR, selanjudnya aktif di Front Perlawanan Demokratik Rakyat Aceh FPDRA dengan jabatan terakhir sebagai ketua umum, baru setelah terjadi perdamaian di Aceh. FPDRA berestorasi menjadi partai politik. selain itu saya ia aktif menulis artikel dibeberapa media baik lokal maupun nasinal, khususnya tentang politik dan ekonomi. 67

2.3.3. Tarmizi Biro Ekonomi Partai Rakyat Aceh

Ia merupakan salah satu tokoh yang memprakarsai lahirnya ide pembentukan partai politik lokal sejak aktif dalam organisasi pergerakan 66 Wawancara dengan Aguswandi, Ketua Umum Partai Rakyat Aceh di Kantor Badan Reintegrasi Damai Aceh, Banda Aceh, tanggal 17 Januari 2008. 67 Wawancara dengan Thamrin Ananda, Sekretaris Jendral Partai Rakyat Aceh di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Rakyat Aceh, Banda Aceh, tanggal 19 Januari 2008. Universitas Sumatera Utara mahasiswa di Forum Rakyat. Tinggal di Banda Aceh dan menyelesaikan studi di salah satu perguruan tinggi. Ia juga mantan aktivis Solidaritas Mahasiswa Untuk Rakyat SMUR dan Front Perlawanan Demokratik Rakyat Aceh FPDRA. Ketika SMUR pecah dan ia mendirikan Forum Rakyat yang focus terhadap masalah Aceh. Dalam perjalanan karir organisasinya, ia juga mantan presidum Sentral Informasi Referendum Aceh SIRA. Seiring dengan perjalanan waktu, ia dan beberapa temannya mendirikan Aceh People Forum AFP yaitu sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat LSM yang menangani kesejahteraan masyarakat dalam peningkatan perekonomian rakyat Aceh. 68 Di PRA ia menjabat sebagai Biro Ekonomi. 68 Wawancara dengan Tarmizi, Biro Ekonomi Partai Rakyat Aceh, di Kantor Aceh People Forum, Banda Aceh, tanggal 22 Januari 2008. Universitas Sumatera Utara

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Sejarah Awal dan Ideologi Partai Rakyat Aceh

Sejarah pendirian partai ini sangat panjang, jauh sebelum MoU Helsinki dan tsunami beberapa aktivis di Aceh telah membicarakan diskursus awal sebagai strategi perjuangan untuk membebaskan Aceh dari kondisi yang ambiguitas. Keterlibatan rakyat secara langsung dalam politik sangat penting dalam rangka memutuskan mata eksploitasi suara pada pemilu. Partai lokal saat bukan lagi sekedar wacana umum dalam perpolitikan kita, sebenarnya sudah muncul beberapa tahun sebelumya. Munculnya partai lokal kali ini merupakan hasil kesepakatan perdamaian di Aceh yang merupakan rangkaian penyelesaian konflik Aceh dengan pemerintah Indonesia. Adanya partai politik lokal merupakan upaya untuk mengembangkan insentif bagi GAM dan masyarakat Aceh berpartisipasi dalam proses politik di Aceh. Eksistensi partai lokal di harapkan menjadi jalan demokrasi bagi tranformasi tujuan politik GAM dan terbukanya ruang demokrasi dalam proses politik sehingga tetap dalam lingkaran negara kesatuan Republik Indonesia. Munculnya partai politik lokal merupakan bagian dari aspirasi daerah untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam kehidupan politik. Ini merupakan langkas strategis bagi penguatan eksistensi daerah terhadap pusat, yang nantinya dapat membangun hubungan politik yang berkesinambungan antara pusat dan daerah dalam menyalurkan aspirasi masyarakat. Pasalnya, partai politik yang bersifat nasional tidak mungkin dapat menampung dan mengaregasikan Universitas Sumatera Utara