kerja seluas-luasnya, investasi yang saling menguntungkan adalah suatu langkah awal perubahan Aceh. Kebijakan pemerintahan Aceh saat ini perlu ditinjau ulang.
Seperti penerapan Syari’at Islam, pembuatan keputusan yang sentralistik, baik ditataran partai politik maupun pemerintah daerah. Pada hal otonomi khusus dan
Undang-Undang Pemerintahan Aceh Nomor 11 Tahun 2006 telah diterapkan, tetapi ini hanya menjadi simbolisasi dan pengekangan terhadap kebebasan dalam
pengelolaan dan hak azasi manusia. Selain itu modernisasi alat-alat pertanian sangat diperlukan untuk mendukung produktifitas menuju kemandirian ekonomi.
Konsepsi pemikiran Thamrin Ananda dalam melakukan gerakan politik perubahan di Aceh banyak dipengaruhi oleh pemikiran negara-negara yang
berideologi sosialis seperti Chili, Kuba dan Cina dalam gerakan sosialnya.
i. Fenomena ini akan menjadi dinamika antara emerintah pusat dan pemerintah Aceh yang baru terbentuk, apalagi partai
melepaskan dominasinya dari Aceh dan ini menjadi tantangan
secara pribadi ia katakan bahwa banyak hal yang ia tidak sepakat dengan Layaknya seorang politisi partai, ia menrekonstruksi pemerintahan bersama dan
menciptakan front sebagai pengontrol pemerintah untuk mencapai kesejahteraan dan kesetaraan ekonomi rakyat.
Pudarnya dominasi Jakarta terhadap Aceh ditandai dengan menguatnya dominasi Amerika Serikat dan Eropa dalam berbagai sector mulai dari politik dan
ekonomi pasca bencana tsunam p
nasional tidak mau berat bagi pemerintah kedepan.
3. Tarmizi
Sangat berbeda dengan tokoh yang satu ini dalam konsep visi partai PRA. Tarmizi,
Universitas Sumatera Utara
pemikiran-pemik industri, pembatasan inve
beliau;
an di tiga stekholder negara ini; sipil society, state emerintah dan modal pasar. Sehingga pelayanan masyarakat
negara.”
90
tner negara. Aceh baru dalam iran tokoh di PRA. Seperti program partai dengan nasionalisasi
stasi pihak asing dan sebagainya. Seperti ungkapan
“Saya tidak sepakat dengan program nasionalisasi aset, menurut saya nasionalisasi aset adalah bentuk monopoli negara yang kemudian itu
mematikan kompetisi. Pada akhirnya negara secara makro itu akan menutup kompetisi dan lobi. nasionalisasi aset akan berdebat di siapa
sebenarnya negara, kalau negara tidak memiliki posisi tawar seimbang dengan masyarakat dalam artian sipil society, maka yang
terjadi adalah dominasi negara terhadap rakyat. Karena seluruh aset dan kekayaan diatur oleh negara. Maka menurut saya harus ada
keseimbang p
seimbang. Swasta harus diberi ruang untuk dapat berkompetisi dalam pelayanan publik. Dan sipil society LSM harus menjadi patner
Kemudian, menurut Tarmizi, bahwa sistem multi-partai di Indonesia hanya akan memberikan peluang terjadinya in-stabilitas politik dan
membingungkan rakyat. partai politik bukanlah pekerjaan, ini adalah perjuangan. Keberhasilan berpolitik dalam konteks PRA bukan menjadi anggota legislatif,
tetapi bagaimana membuat suatu masyarakat yang sadar, kritis dalam berpolitik. Civil society dalam konteks politik harus mengambil peran dalam meningkatkan
peran yang direpresentasikan dalam lembaga swadaya masyarakat atau Non Government Organization NGO sebagai pa
perspektif Tarmizi, bagaimana rakyat Aceh mampu meningkatkan perekonomian dengan modernisasi teknologi. Rakyat harus menjadi insan-insan politik yang
sadar dan siap bersaing dalam ekonomi politik.
90
WawancaraTarmizi, loc.cit.
Universitas Sumatera Utara
Dalam konteks ekonomi Aceh baru, swasta harus diberi peran dalam peningkatan pelayanan public sehingga ini akan berdampak pada keseimbangan
diantara tiga kompenen tersebut. Aceh baru harus bisa meningkatkan peran civil society di level bawah dalam penguatan ekonomi kerakyatan. Untuk menuju suatu
masyarakat yang demokratis ekonomi politik, atau investasi ekonomi dalam politik harus seimbang. Dalam sistem pemerintahan khususnya Aceh, harus
terjadi yang namanya reformasi mulai dari atas sampai bawah. Ini pemerintahan Aceh baru dan harus dengan orang-orang baru. Bagi dia partai nasional telah
tamat riwayatnya di Aceh. Oleh karena itu dengan merubah kebijakan ditingkat daerah dan pusat dengan mendorong berdirinya partai lokal di daerah-daerah ini
akan mematikan rezim sentralistik. Lihat saja Syari’at Islam, ini hanya membelengu kebebasan atau hak-hak wanita dalam nilai-nilai kehidupannya.
Untuk Aceh tidak perlu Syari’at Islam, karena sudah ada fiqih dalam agama lam.
g Is
Syari’at Islam hanya membuat takut masyarakat dengan agama itu sendiri. Sesungguhnya agama Islam bukan untuk ditakuti, karena agama Islam adalah
agamanya orang-orang tertindas. Itulah alasan mengapa partai PRA didirikan bukan karena kepentingan elit
politik di Aceh, tetapi lebih kepada pintu gerbang bagi rakyat Aceh yang pro terhadap perubahan untuk masuk dalam sistem dan memperbaiki sistem yan
buruk, korup dan koservatif ini. Untuk mencapai cita-cita PRA baik jangka pendek maupun jangka panjang salah satunya dengan berparlemen. Tetapi PRA
belum akan menang kalau rakyat Aceh tidak sadar dengan politik Aceh saat ini. Bagi partai ini, mereka merupakan partai lokal yang memiliki recana lebih
baik bagi masa depan Aceh. Partai lokal yang pertama berdiri dan mengeluarkan
Universitas Sumatera Utara
manifesto partai untuk Aceh baru. Banyak pengurusnya adalah lulusan luar negeri dan orang-orang terbaik Aceh yang pulang untuk mengabdi bagi Tanah Rencong.
Mereka juga tidak pernah terlibat dalam politik kotor atau bekas dari penguasa Aceh atau rezim
Mereka ingin m dikatakan Ketua
erikut;
Ikut Pemilu bukanlah target, tapi membangun gerakan sosial untuk
Aguswandi.
91
perubahan Aceh. Hal ini dikenal de terhad
h berdaulat atas segala sumber daya energi dan ilik pemerintah Aceh
5. Memperjuangkan kebebasan perempuan sepenuhnya dan anti
terdahulu. Bagi mereka kekuasaan adalah alat, bukan tujuan. elakukan sesuatu yang berbeda dari partai lain. Seperti yang
Umum PRA b
melakukan perubahan adalah cita-cita. Untuk itu Pemilu hanyalah alat Tujuan kami adalah Perubahan Aceh, begitu ungkapan
Untuk itu PRA sebagai partai politik lokal di Aceh akan berjuang demi ngan Lima Komitmen Kekuasaan PRA
ap Aceh;
1. Pemerintahan Aceh yang demokratis, bersih, modern dan internasionalis
2. Rakyat Ace
pertambangan 3.
Membuka lapangan kerja melalui industri m 4.
Rakyat Aceh mendapatkan pendidikan gratis, kesehatan gratis dan berkualitas.
diskriminasi terhadap perempuan.
92
Aceh baru dalam perspektif pemikiran Aguswandi, Thamrin Ananda dan Tarmizi harus menjadi anti-tesis dari Aceh lama dan Indonesia lama. Suatu Aceh
baru harus memiliki pemikiran-pemikiran yang baru dengan kesadaran politik untuk mencapai kemerdekaan hakiki bagi rakyat Aceh. Aceh lama rakyat menjadi
objek politik, dalam Aceh baru rakyat harus bangkit dan menjadi subjek politik
91
Wawancara Aguswandi, loc.cit.
92
www.partairakyataceh.org.
Universitas Sumatera Utara
demi perubahan yang di cita-citakan PRA. Kalau Indonesia lama adalah sentralisme otoritarian, militeristik dan korupsi, maka Aceh baru harus menjadi
anti-tesis dari itu. Meskipun secara pemikiran ada perbedaan tetapi dalam visi
kuk n untuk mengantikan elit lama, pendidikan politik harus ditingkatkan untuk menumbuhkan kesadaran rakyat Aceh berpolitik.
Semua ini tidak akan terwujud kalau hanya ada di kepala kader-kader PRA tanpa melakukan tindakan perubahan.
i lebih modern dan mandiri. Kesadaran politik diperlukan sebagai partai, mereka tetap berkomitmen bersama dalam membangun Aceh. Tujuan
hanya satu, bagaimana mencapai kesetaraan sosial, ekonomi dan politik menuju kesejahteraan rakyat adil dan makmur.
Maka dari itu, untuk mengwujudkan Aceh baru, rakyat Aceh harus bangkit, bekerjasama, membangun kembali fondasi baru. Kita PRA harus
merubah semua sistem yang menghancurkan Aceh selama ini. Sistem yang berjalan saat ini salah dan harus digantikan dengan melakukan proses-proses
politik. Transisi politik harus dila a
3.1.7. Aceh Baru yang Modern dan Mandiri