39 mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut Kunandar 2012: 80
mengatakan bahwa: “Ujian Nasional didukung oleh suatu sistem yang menjamin mutu dan
kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan adil. Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemerataan mutu program dan atau satuan
pendidikan, pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap berdasarkan hasil UN dan menyampaikan ke pihak yang berkepentingan.”
Hasil Ujian Nasional dijadikan pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan bantuan kepada satuan pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan. Hasil Ujian Nasional juga digunakan untuk salah satu pertimbangan seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, karena hasil UN tersebut
mencerminkan prestasi belajar siswa. Selain itu juga digunakan untuk menentukan lulus tidaknya peserta didik dari satuan pendidikan. Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 75 Tahun 2009 Pasal 3, hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
1 pemetaan mutu satuan dan atau program pendidikan, 2 seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya,
3 penentuan kelulusan peserta didik dari program dan atau satuan pendidikan,
4 pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya peningkatan mutu pendidikan.
C. Mutu dan Kualitas Pendidikan
1. Mutu Pendidikan
Kata “Mutu” berasal dari bahasa Inggris “quality” yang berarti kualitas. Menurut Goestch dan Davis dalam Fandi dan Anastasia 2002: 4 mutu atau
kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan
40 pelanggan. Istilah lain menurut Depdiknas 2001:23 mutu mencakup input,
proses, dan output pendidikan yang masing-masing dijelaskan sebagai berikut. a. Input pendidikan
Input pendidikan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu input sumber daya, input perangkat lunak, dan input harapan-harapan. Input sumber daya
meliputi sumberdaya manusia seperti kepala sekolah, guru, karyawan, siswa; dan sumberdaya selebihnya seperti peralatan, perlengkapan, uang, bahan, dan
sebagainya. Input perangkat lunak meliputi struktur organisasi, peraturan perundang-undangan, deskripsi tugas, dan rencana program. Input harapan-
harapan berupa visi, misi, tujuan, dan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh sekolah.
b. Proses pendidikan Proses pendidikan di tingkat mikro sekolah merupakan proses
pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, dan proses monitoring dan evaluasi dengan
catatan bahwa proses belajar memiliki tingkat kepentingan tertinggi dibanding dengan proses-proses lainnya. Proses pendidikan dikatakan
bermutu tinggi apabila pengkoordinasian dan penyerasian serta perpaduan input sekolah guru, siswa, kurikulum, uang, peralatan, dsb dilakukan secara
harmonis, sehingga mampu menciptakan situasi belajar yang menyenangkan enjoyable learning, mampu mendorong motivasi dan minat belajar, dan
benar-benar mampu memberdayakan peserta didik.