83
Dari tabel diatas, diperoleh nilai cronbach’s alpha 0.869 lebih besar dari 0.6 dengan demikian data reliebel dan kuisioner dapat dipercaya dan dapat
digunakan untuk penelitian.
4.2.2. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif adalah metode analisis dengan cara mengumpulkan data, menganalisis serta menginterpretasikannya sehingga menghasilkan suatu
kesimpulan. Berikut akan disampaikan hasil pengumpulan dan analisis hasil
penelitian. 4.2.2.1. Deskripsi Gambaran Umum Mengenai Perbankan
Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk lainnya. Ini merupakan definisi yang diberikan berdasarkan UU No. 23
Tahun 1999 dan ini menjadi patokan paling penting bagi masyarakat untuk mendefinisikan bank tersebut. Selain itu bank sendiri telah dibagi menjadi dua
menurut UU No.10 Tahun 1998 yaitu Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat BPR dimana bank tersebut juga memiliki karakter yang berbeda. Selain itu bank
tersebut juga dapat berprinsip konvensional ataupun syariah. Dimana setiap kegiatannya bank diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK.
Hal diatas merupakan gambaran umum yang dijadikan untuk memberikan deskripsi pemahaman masyarakat tentang perbankan. Untuk memudahkan dalam
menganalisis data tentang pemahaman masyarakat terhadap gambaran umum
Universitas Sumatera Utara
84
mengenai perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek
seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 4.26
Jawaban Masyarakat Tentang Gambaran Umum Mengenai Perbankan
NO Pernyataan SP P CP
KP TP Total
1. Bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit danatau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak. 50 37 9 3 1 100
2. Bank dibagi menjadi dua menurut
UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yaitu Bank Umum dan
Bank Perkreditan Rakyat BPR. 20 41 24 14 1 100
3. Bank secara pembiayaan dan penempatan dana secara prinsip
dapat dibedakan berdasarkan prinsip konvensional atau syariah.
21 43 22 10 4 100
4. Bank merupakan lembaga keuangan
yang kegiatannya jasa keuangannya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
21 49 17 10 3 100
28 42,5
18 9,25
2,25 100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 42,5 masyarakat kota Medan
yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai gambaran umum mengenai perbankan, 28 menyatakan sangat paham, 18 menyatakan cukup
paham, 9,25 menyatakan kurang paham dan 2,25 menyatakan tidak paham.
Universitas Sumatera Utara
85
Tabel 4.27 Pemahaman Masyarakat Mengenai Perbankan Per Kecamatan
KECAMATAN SP P CP KP TP
TOTAL
MEDAN KOTA 20 41,25 30
3,75 5
100 MEDAN JOHOR
37,5 45 11,25 5 1,25 100 MEDAN PETISAH
23,75 32,5 16,25 23,75 3,75 100
MEDAN BARU 27,5 50 12,5 8,75 1,25 100
MEDAN AREA 31,25 43,75
20 5
100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota
jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 20, paham 41,25, cukup paham 30 maka dapat disimpulkan 91,25 tergolong paham sedangkan kurang
paham sebanyak 3,75 dan tidak paham 5 maka tergolong tidak paham sebanyak 8,75.
Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 37,5, paham 45, cukup paham 11,25 maka dapat disimpulkan 93,75
tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 5 dan tidak paham sebanyak 1,25 maka tergolong tidak paham sebanyak 6,25.
Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 23,75, paham 32,5, dan cukup paham 16,25 maka dapat disimpulkan
sebanyak 72,5 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 23,75 dan tidak paham 3,75 maka tergolong tidak paham sebanyak 27,5.
Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 27,5, paham 50, dan cukup paham 12,5 maka tergolong paham sebanyak
90 sedangkan kurang paham sebanyak 8,75 dan tidak paham 1,25 maka tergolong tidak paham sebanyak 10. Dan terakhir Medan Area jumlah
Universitas Sumatera Utara
86
masyarakat menyataka sangat paham sebanyak 31,25, paham 43,75, dan cukup paham 20 maka tergolong paham sebanyak 95 sedangkan kurang
paham sebanyak 5 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 5.
4.2.2.2. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Simpanan dan Investasi
Bank Indonesia membagi produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi yaitu Deposito, Tabungan, dan Giro. Produk tersebut merupakan sarana
bagi bank untuk menghimpun dana dari masyarakat dengan penawaran yang diberikan oleh bank kepada masyarakat untuk menggunakan produk mereka.
Dalam hal ini penulis mencoba mengumpulkan informasi mengenai pemahaman masyarakat terhadap produk-produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi
tersebut dan apakah masyarakat paham bahwa simpanan mereka dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan LPS. Untuk memudahkan dalam menganalisis
data tentang pemahaman masyarakat produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada
tabel dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
87
Tabel 4.28 Jawaban Pemahaman Masyarakat Produk Perbankan Berbentuk Simpanan
dan Investasi
NO Pernyataan SP P CP
KP TP
Total
1. Deposito
33 44 16 6 1 100 2.
Tabungan atau tabunganKu 39 38 13 9 1 100
3. Giro
14 36 31 18 1 100 4.
Simpanan nasabah di bank dijamin oleh Lembaga Penjamin
Simpanan LPS bila mana terjadi penutupan Bank sampai dengan
maksimal Rp 2 Milyar. 9 29
30 21
11 100
Persentase 23,75 36,75 22,5 13,5 3,5
100 Sumber: Data primer diolah 2014
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 36,75 masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman
masyarakat terhadap produk-produk perbankan berbentuk simpanan dan investasi, 23,75 menyatakan sangat paham, 22,5 menyatakan cukup paham, 13,5
menyatakan kurang paham dan 3,5 menyatakan tidak paham. Tabel 4.29
Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk-Produk Perbankan Berbentuk Simpanan dan Investasi Per Kecamatan
KECAMATAN SP P CP KP TP
TOTAL
MEDAN KOTA 15
36,25 32,5
10 6,25
100 MEDAN JOHOR
23,75 43,75
8,75 22,5
1,25 100
MEDAN PETISAH 27,5
32,5 23,75
10 6,25
100 MEDAN BARU
22,5 43,75
17,5 12,5
3,75 100
MEDAN AREA 30
27,5 30
12,5 100
Sumber: Data primer diolah 2014
Universitas Sumatera Utara
88
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 15, paham 36,25, cukup paham
32,5 maka dapat disimpulkan 83,75 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 10 dan tidak paham 6,25 maka tergolong tidak paham
sebanyak 16,25. Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak
23,75, paham 43,75, cukup paham 8,75 maka dapat disimpulkan 76,25 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 22,5 dan tidak paham
sebanyak 1,25 maka tergolong tidak paham sebanyak 23,75. Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak
27,5, paham 32,5, dan cukup paham 23,75 maka dapat disimpulkan sebanyak 83,75 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 10 dan
tidak paham 6,25 maka tergolong tidak paham sebanyak 16,25. Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak
22,5, paham 43,75, dan cukup paham 17,5 maka tergolong paham sebanyak 83,75 sedangkan kurang paham sebanyak 12,5 dan tidak paham 3,75 maka
tergolong tidak paham sebanyak 10. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyataka sangat paham sebanyak 30, paham 27,5, dan cukup
paham 30 maka tergolong paham sebanyak 87,5 sedangkan kurang paham sebanyak 12,5 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak
12,5.
Universitas Sumatera Utara
89
4.2.2.3. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Kredit dan Pembiayaan
Kredit dan pembiayaan merupakan suatu bentuk produk perbankan yang dikeluarkan untuk menyalurkan dana yang dimiliki oleh bank agar dana yang
dimiliki bank dapat lebih produktif. Produk perbankan berbentuk kredit dan pembiayaan ini pun sangat banyak bentuknya akan tetapi dalam penelitian ini
akan diambil yang umumnya seperti Kredit Kepemilikan Kendaraan K3, Kredit Tanpa Jaminan KTJ, Kredit Usaha, Kredit Pemilikan Rumah KPR, Kredit
Investasi, dan Kredit Program KUK Nelayan, PNPM, dll. Dari beberapa bentuk kredit dan pembiayaan diatas merupakan bentuk kredit yang sangat dikenal oleh
masyarakat. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat produk perbankan berbentuk kredit dan pembiayaan maka penulis
menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.30 Jawaban Pemahaman Masyarakat Produk Perbankan Berbentuk Kredit dan
Pembiayaan
NO
Pernyataan SP P CP KP TP
Total 1.
Kredit kepemilikan kendaraan K3 10 45 27 17 1 100
2. Kredit Tanpa Jaminan KTJ
6 26
33 34
1 100
3. Kredit Usaha
7 38 39 15 1 100 4.
Kredit Pemilikan Rumah KPR 19
40 33
8 100
5. Kredit Investasi
7 29 26 34 4 100 6. Kredit Program KUK Nelayan,
PNPM, dll 3 19 30 40 8 100
Persentase 8,7 32,9
31,3 24,6
2,5 100
Sumber: Data primer diolah 2014
Universitas Sumatera Utara
90
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 32,9 masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat
terhadap produk-produk perbankan berbentuk kredit dan pembiayaan, 8,7 menyatakan sangat paham, 31,3 menyatakan cukup paham, 24,6 menyatakan
kurang paham dan 2,5 menyatakan tidak paham.
Tabel 4.31 Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk-Produk Perbankan Berbentuk
Kredit dan Pembiayaan Per Kecamatan KECAMATAN
SP P CP KP TP TOTAL
MEDAN KOTA 5,83
29,17 30,83
30 4,17
100 MEDAN JOHOR
11,67 36,67
30 21,66
100 MEDAN PETISAH
15 30,8
30,8 20
3,4 100
MEDAN BARU 7,5
40 24,17
23,33 5
100 MEDAN AREA
3,33 27,5
40,84 28,33
100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah
masyarakat yang sangat paham sebanyak 5,83, paham 29,17, cukup paham 30,83 maka dapat disimpulkan 65,83 tergolong paham sedangkan kurang
paham sebanyak 30 dan tidak paham 4,17 maka tergolong tidak paham sebanyak 34,17.
Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 11,67, paham 36,67, cukup paham 30 maka dapat disimpulkan 78,34
tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 21,66 dan tidak paham sebanyak 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 21,66.
Universitas Sumatera Utara
91
Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 15, paham 30,8, dan cukup paham 30,8 maka dapat disimpulkan sebanyak
76,6 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 20 dan tidak paham 3,4 maka tergolong tidak paham sebanyak 23,4.
Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 7,5, paham 40, dan cukup paham 24,17 maka tergolong paham sebanyak
71,67 sedangkan kurang paham sebanyak 23,33 dan tidak paham 5 maka tergolong tidak paham sebanyak 28,33. Dan terakhir Medan Area jumlah
masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 3,33, paham 27,5, dan cukup paham 40,84 maka tergolong paham sebanyak 71,67 sedangkan kurang
paham sebanyak 28,33 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 28,33.
4.2.2.4. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk Jasa-Jasa Perbankan
Jasa-jasa perbankan merupakan sarana penunjang dalam kegiatan yang dilakukan oleh bank untuk mendukung kegiatan utama bank dan memberikan
pelayanan yang prima dan maksimal kepada masyarakat. Selain itu memudahkan transaksi keuangan bagi masyarakat sehingga masyarakat dapat melakukan
transaksi dimana saja tanpa dibatasi waktu dan jarak. Jasa perbankan juga menyediakan jasa penyimpanan berupa safe deposit
box untuk memberikan media bagi masyarakat berupa tempat penyimpanan
barang berharga. Ada pula jasa perbankan yang memberikan layanan garansi dari bank untuk sebuah barang ataupun proyek. Begitu banyak bentuk jasa-jasa
Universitas Sumatera Utara
92
perbankan yang disediakan oleh bank kepada masyarakat. Maka penulis akan meneliti sejauh mana pemahaman masyarakat terhadap beberapa bentuk jasa
perbankan yang umum telah digunakan oleh masyarakat. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat produk perbankan
berbentuk jasa-jasa perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.32 Jawaban Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk Perbankan Berbentuk
Jasa-Jasa Perbankan
NO
Pernyataan SP P CP KP TP
Total 1.
Transfer
54 28 10 5 3 100 2.
Bank Draft
2 17 25 42 14 100
3. Kliring 7 27 23 32 11
100 4.
Safe Deposit Box
9 28 24 28 11 100
5.
Bank Garansi
5 24 27 36 8 100 6. Kartu
Kredit 29 43 18 9 1 100
7. Letter of Credit
10 20 24 32 14 100 8.
Travel Cheque 4 13 28 41 14
100 9.
Bank Notes Valas 10 16 27 40 7 100
10. E-banking internet banking, phone banking, sms banking
28 30 20 16 6 100 11. ATM Automated Teller Machine
51 37 7 3 2 100 Persentase 19
25,7 21,2
25,8 8,3
100 Sumber: Data primer diolah 2014
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 25,8 masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan kurang paham mengenai produk-produk
perbankan berbentuk jasa-jasa perbankan, 19 menyatakan sangat paham, 25,7
Universitas Sumatera Utara
93
menyatakan paham, 21,2 menyatakan cukup paham dan 8,3 menyatakan tidak paham.
Tabel 4.33 Pemahaman Masyarakat Terhadap Produk-Produk Perbankan Berbentuk
Jasa-Jasa Perbankan Per Kecamatan KECAMATAN
SP P CP KP TP TOTAL
MEDAN KOTA 18,18
23,18 23,18
26,82 8,64
100 MEDAN JOHOR
15,91 23,18
17,27 39,55
4,09 100
MEDAN PETISAH 21,82
28,18 15,91
21,36 12,73
100 MEDAN BARU
21,36 24,09
22,27 22,73
9,55 100
MEDAN AREA 17,73
30 27,27
18,64 6,36
100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah
masyarakat yang sangat paham sebanyak 18,18, paham 23,18, cukup paham 23,18 maka dapat disimpulkan 65,54 tergolong paham sedangkan kurang
paham sebanyak 26,82 dan tidak paham 8,64 maka tergolong tidak paham sebanyak 35,46.
Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 15,91, paham 23,18, cukup paham 17,27 maka dapat disimpulkan 56,36
tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 39,55 dan tidak paham sebanyak 4,09 maka tergolong tidak paham sebanyak 43,64.
Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 21,82, paham 28,18, dan cukup paham 15,91 maka dapat disimpulkan
sebanyak 65,91 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 21,36 dan tidak paham 12,73 maka tergolong tidak paham sebanyak 34,09.
Universitas Sumatera Utara
94
Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 21,36, paham 24,09, dan cukup paham 22,27 maka tergolong paham
sebanyak 67,72 sedangkan kurang paham sebanyak 22,73 dan tidak paham 9,55 maka tergolong tidak paham sebanyak 32,28. Dan terakhir Medan Area
jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 17,73, paham 30, dan cukup paham 27,27 maka tergolong paham sebanyak 75 sedangkan kurang
paham sebanyak 18,64 dan tidak paham 6,36 maka tergolong tidak paham sebanyak 25.
4.2.2.5. Deskripsi Pemahaman Masyarakat mengenai Prosedur Permohonan Produk Perbankan
Produk-produk perbankan memiliki prosedur dalam pengajuannya dan setiap produk memiliki prosedur yang berbeda-beda. Prosedur permohonan untuk
produk perbankan berupa simpanan dan investasi biasanya mensyaratkan untuk melengkapi data diri dan simpanan awal. Prosedur permohonan untuk produk
perbankan berupa kredit dan pembiayaan membutuhkan syarat yang biasanya lebih banyak dari pada untuk produk simpanan dan investasi. Sedangkan jasa
bank lainnya biasanya sudah merujuk dengan produk simpanan dan kredit. Dalam bagian ini penulis hendak meneliti sejauh mana masyarakat memahami prosedur
permohonan terhadap produk-produk perbankan tersebut. Sebagaimana kita ketahui bila sebuah prosedur saja tidak dipahami bagaimana masyarakat bisa
dengan mudah menggunakan produk perbankan tersebut. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat prosedur permohonan
Universitas Sumatera Utara
95
produk perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.34 Jawaban Pemahaman Masyarakat Prosedur Permohonan Penggunaan
Produk Perbankan
NO Pernyataan SP P
CP KP TP
Total 1.
Penyimpanan dana pada bank Simpanan dan Investasi
29 46 12
10 3 100
2. Penyaluran dana oleh bank Kredit
dan Pembiayaan 22 38
22 15
3 100 3.
Jasa bank lainnya 6 28
29 32
5 100
Persentase 19 37,33
21 19 3,67 100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 37,33 masyarakat kota Medan yang
diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap prosedur permohonan produk perbankan, 19 menyatakan sangat
paham, 21 menyatakan cukup paham, 19 menyatakan kurang paham dan 3,67 menyatakan tidak paham.
Tabel 4.35 Pemahaman Masyarakat Terhadap Prosedur Permohonan Produk
Perbankan Per Kecamatan KECAMATAN
SP P CP KP TP TOTAL
MEDAN KOTA 16,67
33,33 35
13,33 1,67
100 MEDAN JOHOR
16,67 45
8,33 30
100 MEDAN PETISAH
16,67 36,67
21,66 25
100 MEDAN BARU
20 41,67
16,67 16,66
5 100
MEDAN AREA 25
30 23,33
10 11,67
100
Sumber: Data primer diolah 2014
Universitas Sumatera Utara
96
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 16,67, paham 33,33, cukup paham
35 maka dapat disimpulkan 85 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 13,33 dan tidak paham 1,67 maka tergolong tidak paham sebanyak
15. Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak
16,67, paham 45, cukup paham 8,33 maka dapat disimpulkan 70 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 30 dan tidak paham
sebanyak 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 30. Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak
16,67, paham 36,67, dan cukup paham 21,66 maka dapat disimpulkan sebanyak 75 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 25 dan
tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 25. Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 20,
paham 41,67, dan cukup paham 16,67 maka tergolong paham sebanyak 78,34 sedangkan kurang paham sebanyak 16,66 dan tidak paham 5 maka
tergolong tidak paham sebanyak 21,66. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 25, paham 30, dan cukup
paham 23,33 maka tergolong paham sebanyak 78,33 sedangkan kurang paham sebanyak 10 dan tidak paham 11,67 maka tergolong tidak paham
sebanyak 21,67.
Universitas Sumatera Utara
97
4.2.2.6. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan Berupa Simpanan
Dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan dan investasi ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh nasabah. Maka akan dilakukan
penelitian terhadap pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan dan investasi. Untuk
memudahkan dalam menganalisis data tentang pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa simpanan maka
penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.36 Jawaban Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam
Menggunakan Produk Perbankan berupa Simpanan
NO Pernyataan SP P CP
KP TP
Total 1.
Untuk membuka rekening simpanan nasabah melakukan
setoran awal dalam jumlah minimal yang ditentukan
51 35 8 4 2 100
2. Nasabah mengisi formulir pembukaan tabungan dengan
dokumen yang diperlukan dan mengisi data dengan benar.
54 32 9 3 2 100
3. Membayar biaya administrasi yang
telah ditetapkan oleh bank 46 42 7 3 2 100
4. Bank menjamin keamanan uang nasabah.
45 42 9 4 0 100 5. Bank menyampaikan ketentuan
produk dan hal-hal lain yang diperlukan kepada calon
nasabahnasabah. 35 42 14 9 0 100
Universitas Sumatera Utara
98
6. Bank akan memberikan bunga yang dihitung berdasarkan saldo
tabungan. 44 38 12 5 1 100
Persentase 45,83
38,5 9,83 4,7 1.14 100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 45,83 masyarakat kota Medan yang
diwakili 100 responden menyatakan sangat paham mengenai pemahaman masyarakat terhadap hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan
berupa simpanan, 38,5 menyatakan paham, 9,83 menyatakan cukup paham, 4,7 menyatakan kurang paham dan 1,14 menyatakan tidak paham.
Tabel 4.37 Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam
Menggunakan Produk Perbankan berupa Simpanan Per Kecamatan KECAMATAN
SP P CP KP TP TOTAL
MEDAN KOTA 37,5
40 20
2,5 100
MEDAN JOHOR 34,17
59,17 5,83
0,83 100
MEDAN PETISAH 49,17
28,33 5,83
16,67 100
MEDAN BARU 55,83
35,84 6,67
0,83 0,83
100 MEDAN AREA
52,5 29,17
10,83 2,5
5 100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah
masyarakat yang sangat paham sebanyak 37,5, paham 40, cukup paham 20 maka dapat disimpulkan 97,5 tergolong paham sedangkan kurang paham
sebanyak 2,5 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 2,5.
Universitas Sumatera Utara
99
Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 34,17, paham 59,17, cukup paham 5,83 maka dapat disimpulkan 99,17
tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 0,83 dan tidak paham sebanyak 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 0,83.
Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 49,17, paham 28,33, dan cukup paham 5,83 maka dapat disimpulkan
sebanyak 83,33 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 16,67 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 16,67.
Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 55,83, paham 35,84, dan cukup paham 6,67 maka tergolong paham
sebanyak 98,34 sedangkan kurang paham sebanyak 0,83 dan tidak paham 0,83 maka tergolong tidak paham sebanyak 1,66. Dan terakhir Medan Area
jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 52,5, paham 29,17, dan cukup paham 10,83 maka tergolong paham sebanyak 92,5 sedangkan
kurang paham sebanyak 2,5 dan tidak paham 5 maka tergolong tidak paham sebanyak 7,5.
4.2.2.7. Deskripsi Pemahaman Masyarakat Terhadap Hak dan Kewajiban dalam Menggunakan Produk Perbankan Berupa Kredit
Dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan ada hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh nasabah. Maka akan dilakukan penelitian
terhadap pemahaman masyarakat tentang hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan. Untuk memudahkan dalam
menganalisis data tentang pemahaman masyarakat mengenai hak dan kewajiban
Universitas Sumatera Utara
100
dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit dan pembiayaan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.38 Jawaban Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam
Menggunakan Produk Perbankan berupa Kredit dan Pembiayaan
NO Pernyataan SP P CP
KP TP
Total
1. Nasabah memberikan data,
berkas dan informasi yang benar sesuai yang ditentukan oleh
bank. 47 39 10 2 2 100
2. Nasabah memberikan jaminan
yang ditentukan oleh bank. 34 41 17 4 4 100
3. Nasabah membayar biaya yang
administrasi yang ditentukan oleh bank.
35 43 14 6 2 100
4. Nasabah membayar kewajiban
berupa pembayaran kredit sesuai tanggal jatuh tempo kredit.
32 47 14 5 2 100
5. Nasabah berhak memperoleh
penjelasan dari bank mengenai perjanjian kredit yang
diambilnya seperti syarat-syarat, pokok pinjaman, bunga, dan
biaya lain yang dikenakan. 26 49 16 6 3 100
6. Bank menjamin kerahasiaan data
nasabah. 37 50 9 4 0 100
Persentase 35,16 44,83 13,33
4,5 2,18 100 Sumber: Data primer diolah 2014
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 44,83 masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham mengenai pemahaman masyarakat
terhadap hak dan kewajiban dalam menggunakan produk perbankan berupa kredit
Universitas Sumatera Utara
101
dan pembiayaan, 35,16 menyatakan paham, 13,33 menyatakan cukup paham, 4,5 menyatakan kurang paham dan 2,18 menyatakan tidak paham.
Tabel 4.39 Pemahaman Masyarakat Mengenai Hak dan Kewajiban dalam
Menggunakan Produk Perbankan berupa Kredit Per Kecamatan KECAMATAN
SP P CP KP TP TOTAL
MEDAN KOTA 30
49,17 14,16
6,67 100
MEDAN JOHOR 33,33
54,17 12,5
100 MEDAN PETISAH
41,67 30,83
15 12,5
100 MEDAN BARU
37,5 50,83
6,67 2,5
2,5 100
MEDAN AREA 33,33
39,17 18,34
0,83 8,33
100
Sumber: Data primer diolah 2014 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah
masyarakat yang sangat paham sebanyak 30, paham 49,17, cukup paham 14,16 maka dapat disimpulkan 93,33 tergolong paham sedangkan kurang
paham sebanyak 6,67 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 6,67.
Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 33,33, paham 54,17, cukup paham 12,5 maka dapat disimpulkan 100
tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 0 dan tidak paham sebanyak 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 0.
Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 41,67, paham 30,83, dan cukup paham 15 maka dapat disimpulkan
sebanyak 87,5 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 12,5 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 12,5.
Universitas Sumatera Utara
102
Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 37,5, paham 50,83, dan cukup paham 6,67 maka tergolong paham sebanyak
95 sedangkan kurang paham sebanyak 2,5 dan tidak paham 2,5 maka tergolong tidak paham sebanyak 5. Dan terakhir Medan Area jumlah
masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 33,33, paham 39,17, dan cukup paham 18,34 maka tergolong paham sebanyak 90,84 sedangkan kurang
paham sebanyak 0,83 dan tidak paham 8,33 maka tergolong tidak paham sebanyak 9,16.
4.2.2.8. Deskripsi Informasi Produk-Produk Perbankan yang Memudahkan Pemahaman
Berbagai media yang digunakan dalam memperkenalkan produk keuangan yang dikeluarkan oleh bank sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi
yang dibutuhkan sehingga mereka paham akan produk-produk perbankan tersebut. Dengan timbulnya pemahaman akan produk perbankan maka akan mendorong
masyarakat untuk menggunakan produk perbankan. Beberapa media yang lazim digunakan untuk saat ini adalah media massa, sosialisasi bank, personal selling,
dan keluargateman. Maka dari beberapa media yang disebutkan maka penulis akan mencoba mengetahui sejauh mana setiap media dapat memberikan
pemahaman mengenai produk perbankan. Untuk memudahkan dalam menganalisis data tentang alat informasi yang memudahkan pemahaman
masyarakat terhadap produk perbankan maka penulis menginterprestasikannya dalam satu aspek seperti pada tabel dibawah ini.
Universitas Sumatera Utara
103
Tabel 4.40 Tingkat Pemahaman yang Diberikan Media Mengenai Produk Perbankan
NO Pernyataan SP P CP
KP TP
Total
1. Media massaInternet
30 43 17 7 3 100 2.
Sosialisasi bank 10 48 27 12 3 100
3. Personal selling Pameran,Iklan,dll
9 51 26
12 2
100 4.
KeluargaTeman 20 58 16 6 0 100
Persentase 17,25
50 21,5 9,25 2 100 Sumber: Data primer diolah 2014
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa 50 masyarakat kota Medan yang diwakili 100 responden menyatakan paham dengan tingkat pemahaman yang
diberikan media diatas, 17,25 menyatakan sangat paham, 21,5 menyatakan cukup paham, 9,25 menyatakan kurang paham dan 2 menyatakan tidak
paham.
Tabel 4.41 Tingkat Pemahaman yang Diberikan Media Mengenai Produk Perbankan
Per Kecamatan KECAMATAN
SP P CP KP TP TOTAL
MEDAN KOTA 13,75
47,5 28,75
10 100
MEDAN JOHOR 17,5
53,75 20
8,75 100
MEDAN PETISAH 15
42,5 23,75
16,25 2,5
100 MEDAN BARU
15 58,75
20 6,25
100 MEDAN AREA
25 47,5
15 5
7,5 100
Sumber: Data primer diolah 2014
Universitas Sumatera Utara
104
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa untuk kecamatan Medan Kota jumlah masyarakat yang sangat paham sebanyak 13,75, paham 47,5, cukup paham
28,75 maka dapat disimpulkan 90 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 10 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 10.
Medan Johor jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 17,5, paham 53,75, cukup paham 20 maka dapat disimpulkan 91,25
tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 8,75 dan tidak paham sebanyak 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 8,75.
Medan Petisah jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 15, paham 42,5, dan cukup paham 23,75 maka dapat disimpulkan sebanyak
81,25 tergolong paham sedangkan kurang paham sebanyak 16,25 dan tidak paham 2,5 maka tergolong tidak paham sebanyak 18,75.
Medan Baru jumlah masyarakat menyatakan sangat paham sebanyak 15, paham 58,75, dan cukup paham 20 maka tergolong paham sebanyak 93,75
sedangkan kurang paham sebanyak 6,25 dan tidak paham 0 maka tergolong tidak paham sebanyak 6,25. Dan terakhir Medan Area jumlah masyarakat
menyatakan sangat paham sebanyak 25, paham 47,5, dan cukup paham 15 maka tergolong paham sebanyak 87,5 sedangkan kurang paham sebanyak 5
dan tidak paham 7,5 maka tergolong tidak paham sebanyak 12,5.
Universitas Sumatera Utara
105
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN