Bank Perkreditan Rakyat 1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
30
iii. Dana Dari Masyarakat Dana Pihak ke Tiga
Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Dana ini tersebut terdiri dari
Giro demand deposite, Tabungan, dan Deposito yang dihimpun dari masyarakat dan akan dibahas lebih lanjut nantinya dalam penelitian ini.
2.3. Bank Perkreditan Rakyat 2.3.1 Pengertian Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat BPR adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, danatau bentuk lainnya yang
dipersamakan dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR. Dengan lokasi yang pada umumnya dekat dengan tempat masyarakat yang membutuhkan. Status BPR
diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari LPN, Lembaga Perkreditan Desa LPD, Badan Kredit
Desa BKD, Badan Kredit Kecamatan BKK, Kredit Usaha Rakyat Kecil KURK, Lembaga Perkreditan Kecamatan LPK, Bank Karya Produksi Desa
BKPD, danatau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan berdasarkan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan tatacara yang
ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan
masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu, UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992
memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud. Untuk menjamin
Universitas Sumatera Utara
31
kesatuan dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persy-ratan dan tatacara pemberian status lembaga-lembaga dimaksud ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.
2.3.2 Kegiatan Bank Perkreditan Rakyat BPR Menurut Ototritas Jasa Keuangan bahwa Bank Perkreditan Rakyat BPR
adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan bank umum karena BPR dilarang menerima simpanan giro,
kegiatan valas, dan perasuransian. Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya sebagai sebuah bank maka
BPR melakukan kegiatan sebagai berikut :
1.
Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
2.
Memberikan kredit.
3.
Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan Prinsip Syariah,sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
4.
Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia SBI, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.