16 kepada pendekatan mutidisipliner dan integratif.
4. Materi Pembelajaran IPS
Menurut Trianto 2010: 171 Ilmu Pengetahuan Sosial IPS atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi
materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. Sebelumnya, untuk
memudahkan dalam menguasai metodologi pembelajaran IPS, terlebih dahulu harus menguasai materi yang akan dipelajari. Berdasarkan silabus Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan KTSP materi pelajaran IPS siswa kelas V adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Materi Pelajaran IPS kelas V Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 1.
Menghargai berbagai peninggalan dan
tokoh sejarah yang berskala nasional
pada masa Hindu- Budha dan Islam,
keragaman kenampakan alam,
dan suku bangsa serta kegiatan
ekonomi di Indonesia.
1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan
sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada
masa Hindu-Budha dan Islam di Indonesia. 1.3
Mengenal keragaman kenampakan alam dan buatan serta pembagian wilayah waktu di
Indonesia dengan menggunakan petaatlasglobe dan media lainnya.
1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan
budaya di Indonesia. 1.5
Mengenal jenis-jenis usaha dan kegiatan ekonomi di Indonesia.
Berdasarkan beberapa materi yang ada di atas dan diskusi bersama guru
kelas V SD Negeri 1 Karangsari, peneliti akan mengambil kompetensi dasar poin empat yaitu menghargai keberagaman suku bangsa dan budaya di
Indonesia dengan memfokuskan pada materi keberagaman suku bangsa dan budaya Indonesia.
17
B. Hakikat Hasil Belajar IPS
1. Pengertian Hasil Belajar IPS
Menurut Purwanto 2010: 44 pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
mengakibatkan berubahnya input secara fungsional, sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001: 391 kata hasil memiliki arti sesuatu yang
diadakan dibuat, dijadikan, dsb oleh usaha tanam-tanaman, sawah, tanah, ladang, hutan, dsb. Berdasarkan kedua pendapat tersebut, dalam penelitian
ini peneiti mendefinisikan hasil sebagai suatu perolehan dari akibat suatu usaha atau aktivitas yang dilakukan.
Dimyati dan Mudjiono 2006: 7 mendefinisikan belajar sebagai tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Menurut Purwanto 2010: 38 –
39 belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya. Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Winkel dalam Purwanto, 2010: 39 yang menyatakan bahwa belajar merupakan aktivitas mentalpsikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Menurut Oemar Hamalik 2005: 21 belajar merupakan “suatu bentuk pertumbuhan atau percobaan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam
cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan”. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa belajar
merupakan proses tindakan kompleks yang dilakukan individu sebagai interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan baik