47 melihat benda nyata atau konkret siswa akan lebih mudah memahami
materi pelajaran.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian Suryaningsih dengan judul “Penerapan Metode Karyawisata dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPS di Kelas V SD
N Nanggulan Maguwoharjo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
karyawisata dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V SD N Nanggulan Maguwoharjo Depok Sleman. Pada pra siklus lebih dari 50
siswa belum tuntas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM, hasil
post test
siklus I 20,8 tuntas KKM, hasil
post tes
Siklus II 91,7 tuntas KKM. Rata-rata kelas pada pra tindakan 59,3 menjadi 60,2 pada akhir siklus I dan mencapai
80 pada akhir siklus II. Keaktifan dan motivasi siswa dalam pembelajaran juga meningkat, terbukti dari hasil observasi siswa, pada pra tindakan siswa
pasif dan malas, pada siklus I hasil observasi adalah baik meningkat pada
siklus II hasil observasi sangat baik, sehingga penelitian dinyatakan berhasil. C.
Kerangka Pikir
Permasalahan yang sering terjadi dalam proses pembelajaran adalah guru masih menggunakan metode konvensional dan guru lebih
mendominasi kegiatan pembelajaran. Hal tersebut menyebabkan proses pembelajaran membosankan, tidak menarik serta berlangsung satu arah.
Penggunaan metode konvensional dalam pembelajaran IPS membuat siswa merasa bosan serta mengalami kesulitan untuk memahami materi pelajaran
48 karena IPS bersifat abstrak dan selalu berkembang sehingga hasil belajar IPS
belum optimal.
Permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran IPS di kelas IV SD N Krebet, Panjatan, Kulon Progo diantaranya guru masih
menggunakan metode konvensional dalam pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa merasa bosan dan mengalami kesulitan memamahi materi
pelajaran sehingga hasil belajar IPS belum optimal. Metode karya wisata merupakan salah metode yang efektif untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi pada proses pembelajaran IPS di kelas IV SD N Krebet, Panjatan, Kulon Progo. Metode karyawisata sesuai dengan
karakteristik siswa SD kelas IV yang berada pada tahap operasional konkret. Pada tahap operasional konkret siswa harus ditunjukan dengan benda-benda
konkret atau nyata agar lebih mudah untuk memahami materi yang sedang dipelajari. Metode karyawisata dapat diterapkan dalam pembelajaran IPS di
kelas IV SD N Krebet, Panjatan, Kulon Progo karena metode karyawisata dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman
nyata, praktis, dan konkret serta dapat menimbulkan rasa senang, minat, dan motivasi belajar sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi
pelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar IPS.
49 Adapun skema kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir D.
Hipotesis Tindakan
Penelitian ini menerapkan metode karyawisata dengan langkah- langkah meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap tindak lanjut.
Jika pembelajaran IPS materi perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi dilakukan dengan metode karyawisata, maka hasil belajar siswa
kelas IV SD N Krebet, Panjatan, Kulon Progo meningkat.
Masalah pembelajaran
IPS: Guru
masih menggunakan metode
konvensional Hasil belajar belum
optimal Metode karyawisata:
Pembelajaran lebih menarik
dan menyenangkan serta
sesuai dengan
karakteristik siswa Hasil belajar IPS
meningkat
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian