Pendekatan dan Jenis Penelitian

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan karena dalam melakukan tindakan terhadap subjek penelitian sangat diutamakan pengungkapan makna serta proses pembelajaran yang dapat digunakan sebagai parameter keberhasilan dalam peningkatan aspek kognitif dan aspek afektif siswa melalui pembelajaran yang sesuai. Bogdan dan Taylor menyatakan bahwa pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang dan

perilaku yang dapat diamati 47 . Berdasarkan karakteristik penelitian kualitatif tersebut di atas, maka

pendekatan penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kualitatif. Karena dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah manusia, dalam hal ini peserta didik. Selain itu dalam penelitian ini yang lebih dipentingkan adalah proses daripada hasil. Serta hal-hal lain yang menunjukkan karakteristik pendekatan penelitian kualitatif.

Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), menurut Suyanto dalam Nur Ali dan Wahidmurni adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki kinerja dalam kelas. Upaya perbaikan ini

47 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 3 47 Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 3

PTK dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah (Classroom Action Research). Dari nama tersebut terkandung tiga kata yakni: 49

1) Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2) Tindakan: menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3) Kelas: dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yakni sekelompok siswa yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Sehingga, penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa untuk memecahkan beberapa masalah yang ada dalam kelas yang diteliti dengan memberikan tindakan berupa penerapan pembelajaran kooperatif model two stay two stray dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan. Dalam kegiatan ini, peneliti terjun langsung ke lapangan sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dan mengambil data. Peneliti juga berperan sebagai perancang kegiatan kelas dan

48 Wahidmurni, Nur Ali, Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Agama dan Umum Dari Teori Menuju Praktik Disertai Contoh Hasil Penelitian, (Malang: UM Press, 2008), hlm. 14-15

49 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 2 49 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hlm. 2

William Carr dan Stephen Kemmis mengemukakan: "Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by

participants (teachers, students or principals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and (c) the situations (and institutions) in

which these practices are carried out." 50

Menurut pendapat Kemmis dan Carr tersebut, penelitian tindakan adalah sebuah bentuk inkuiri reflektif yang dilakukan oleh orang para pihak yang berkepentingan mengenai situasi sosial termasuk juga pendidikan untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan mengenai (a) kegiatan sosial atau pendidikan mereka, (b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktik ini serta (c) situasi yang memungkinkan terjadinya praktik ini.

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai karakteristik yang berbeda dengan penelitian formal lainnya. Penelitian Tindakan Kelas mempunyai tiga ciri pokok,

yaitu: 51

1) an inquiry on practice from within

2) a collaborative effort between school teachers and teacher educators

3) a reflective practive made public ]

50 Jean McNiff, Action Research: Priciples and Practice (London: Routledge, 1992), hlm. 2. 51 Sukidin, dkk, Manajemen Penelitian Tindakan Kelas (__: Insan Cendekia, 2002), hlm. 13.

Penelitian Tindakan Kelas mempunyai empat bentuk penelitian tindakan yakni: penelitian tindakan guru sebagai peneliti, penelitian tindakan kolaboratif, penelitian tindakan simultan terintegrasi, dan penelitian tindakan administrasi

sosial eksperimental. 52 Dalam penelitian ini yang dilaksanakan adalah jenis PTK kolaboratif partisipatori. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru atau praktisi di

lapangan. Peneliti terlibat langsung dalam merencanakan tindakan, melakukan tindakan, observasi, refleksi dan lain sebagainya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Hord dalam Wahidmurni dan Nur Ali, bahwa dalam PTK kolaboratif, guru dan peneliti memiliki seperangkat tujuan dan perencanaan yang sama, demikian

juga halnya dalam kegiatan pengumpulan, analisis dan refleksi 53 .

Sebelum pelaksanaan proses pembelajaran, peneliti akan melakukan observasi langsung ke kelas untuk melihat secara langsung proses pembelajaran pada saat itu. Hal itu bertujuan memaksimalkan tindakan pembelajaran yang akan digunakan dalam setiap siklus pembelajaran. Observasi tersebut ditujukan pada kelas yang akan dijadikan sebagai subjek penelitian. Selain itu, observasi juga ditujukan kepada guru kelas dengan melakukan wawancara tentang karakteristik dari siswa kelas X.5 SMA NEGERI 02 Junrejo, Kota Batu.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN SHAPE AND SPACE BERDASARKAN MODEL RASCH

69 778 11

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

PENERAPAN METODE SIX SIGMA UNTUK PENINGKATAN KUALITAS PRODUK PAKAIAN JADI (Study Kasus di UD Hardi, Ternate)

24 208 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PENGARUH KEMAMPUAN AWAL MATEMATIKADAN MOTIFBERPRESTASI TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

8 74 14

PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM GERAK MANUSIA (Studi Quasi Eksperimen pada Siswa Kelas XI IPA1 SMA Negeri 1 Bukit Kemuning Semester Ganjil T

47 275 59

PENERAPAN PUTUSAN REHABILITASI TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PENGGUNA NARKOTIKA (STUDI KASUS PUTUSAN NO : 130/Pid.B/2011/PN.LW)

7 91 58

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

EVALUASI ATAS PENERAPAN APLIKASI e-REGISTRASION DALAM RANGKA PEMBUATAN NPWP DI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA TANJUNG KARANG TAHUN 2012-2013

9 73 45

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62